BEKERJANYA HUKUM TENTANG DESA DI RANAH PEMBERDAYAAN POLITIK, SOSIAL, DAN EKONOMI PEREMPUAN DESA
Copyright (c) 2018 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
Abstract
Kehadiran UU No. 6/2014 tentang Desa diharapkan berperan sebagai daya ungkit pembangunan desa, dimana secara eksplisit mengakui peran perempuan di dalamnya. Namun apakah perempuan yang tinggal di desa mampu menjawab persoalan ini melalui penelusuran tiga dimensi pemberdayaan perempuan yaitu politik, sosial, dan ekonomi ? Penelitian kualitatif non-doktriner dipilih dengan penggunaan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan di ranah politik keikutsertaan perempuan di struktur pemerintahan desa maupun di Badan Permusyawaratan Desa sangat sedikit dan tidak ambil peran penting dalam proses pengambilan keputusan. Dalam dimensi sosial, perempuan terlibat kuat di bidang pendidikan, kesehatan, pendampingan hukum, dan penanggulangan kemiskinan.. Dalam dimensi ekonomi perempuan juga kuat perannya dalam pengembangan ekonomi lokal, seperti pertanian dan industri rumah tangga. Simpulan riset menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan terlihat kuat di non-politik area.
Keywords
References
Alfirdause, L. K., & Kushandajani, B. P. (2017). Gender and Village Governance Transformation in Indonesia: An Initial Assessment. International Indonesia Forum, 2, 1–25. Retrieved from http://iif.or.id/2017-iif-working-papr-series/
Ashshofa, B. (2004). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineke Cipta.
Atmasasmita, R. (2012). Tiga Paradigma Hukum Dalam Pembangunan Nasional. Jurnal Hukum PRIORIS, 3(1), 1–26. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/96217-ID-tiga-paradigma-hukum-dalam-pembangunan-n.pdf
D.S. Andriansyah. (2015). Roscoe Pound : Law A Tool Of Social Engineering & Sociological Jurisprudence. Blowrian Wordpress.Com. Retrieved from https://blowrian.wordpress.com/2015/03/26/roscoe-pound-law-a-tool-of-social-engineering-sociological-jurisprudence/
Huijbers, T. (1982). Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Kanisius.
Hunt, A. (1993). Explorations in Law and Society. New York: Routledge.
Kabeer, Naila and Natali, L. (2013). Gender Equality and Economic Growth: Is there a win-win? IDS Working Paper, 2013(417), 1–58. Retrieved from https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.2040-0209.2013.00417.x
Kushandajani, K. (2016a). Implikasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 2(6), 53–64. https://doi.org/10.14710/jiip.v2i1.1635
Kushandajani, K. (2016b). VILLAGE AUTHORITY BASED ON INDIGENOUS RIGHT AND LOCAL SCALE AUTHORITY: IMPLICATIONS OF LAW NO. 6/2014 TOWARD VILLAGE AUTHORITY (pp. 111–119). Unevsitas Muhammadiyah Yogyakarta. Retrieved from http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2869/Proceeding ICSP 2016 UMY.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Luhmann, N. (1985). A Sociological Theory of Law. London: Routledge and Kegan Paul.
Marbun, R. (2014). Grand Design Poli k Hukum Pidana dan Sistem Hukum Pidana Indonesia Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 A . Pendahuluan Sejak era tahun tujuh puluhan , masyarakat hukum Indonesia sangat mengenal ungkapan “ hukum seb. Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, 1(3), 558–577. Retrieved from http://jurnal.unpad.ac.id/pjih/article/view/7095
Mujahid, N., Ali, M., Noman, M., & Azeema Begum. (2015). Dimensions of Women Empowerment : A case study of Pakistan Dimensions of Women Empowerment : A case study of Pakistan. Journal of Economics and Sustainable Development, 6(1), 37–45. Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Noman44/publication/319099845_Dimensions_of_Women_Empowerment_A_case_study_of_Pakistan/links/5bc4b26ea6fdcc03c788b17f/Dimensions-of-Women-Empowerment-A-case-study-of-Pakistan.pdf
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito.
Nayak, P., & Bidisha Mahanta. (2009). Women empowerment in India. SSRN Electronic Journal, (February), 1–32. https://doi.org/10.1007/978-981-10-4268-3_1
Nurcholis. (2014). Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Dilihat dari Pasal 18 B Ayat 2 UUD 1945. Masalah-Masalah Hukum, 43(1), 149–159. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/issue/view/1505
Rahardjo, S. (2006). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Rahman, M. . A. (2013). Women’s Empowerment: Concept and Beyond. Global Journal of Human Social Science, 13(6). https://doi.org/10.1006/fstl.1998.0319
Rasjidi, L. dan I. T. R. (2002). Pengantar Filsafat Hukum. Bandung: Mandar Maju.
Sandefur, R. L. (2015). When Is Law in Action? Ohio State Law Journal Furthermore, 77(59), 59–64. Retrieved from http://moritzlaw.osu.edu/students/groups/oslj/files/2016/03/Vol.-77-59-64-Sandefur-Response.pdf
Sinha, S. P. (1993). Jurisprudence: Legal Philosophy in A Nutshell. Minnesota: West Publishing Co.
Soerjono, S. (2009). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Rajawali Press.
Sundaram, S., Sekar, M., and Subburaj, A. (2014). Women Empowerment : Role of Education. Ijmss, 2(12), 76–85. Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Sekar_M2/publication/280218999_WOMEN_EMPOWERMENT_ROLE_OF_EDUCATION/links/55ade53608aee079921e3e4a/WOMEN-EMPOWERMENT-ROLE-OF-EDUCATION.pdf
Susskind, R. (1996). The Future of law – Facing the Challenges of Information Technology. Oxford: Clarendon Press.
Turkel, G. (1996). Law and Society: Critical Approaches. Boston: Allyn & Bacon.
Warassih, E. (2005). Pranata Hukum: Sebuah Telaah Sosiologis. Semarang: Suryandaru Utama.
Welly, A. (2016). IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA STUDI KASUS PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DESA DI DESA GEMAR BARU KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR. EJournal Ilmu Pemerintahan, 4(2), 829–842. Retrieved from http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/06/Antonius Welly (06-20-16-01-32-35).pdf
Wignjosoebroto, S. (2002). Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya. Jakarta: ELSAM dan HUMA.