skip to main content

PERAN SERTA MASYARAKAT DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DALAM KONSERVASI MANGROVE SEBAGAI UPAYA MENCEGAH ROB DAN BANJIR SERTA SEBAGAI TEMPAT WISATA

*Bambang Eko Turisno  -  Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia
R. Suharto  -  Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ery Agus Priyono  -  Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2018 Masalah-Masalah Hukum under http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis peran serta masyarakat dan kewenangan Pemerintah dalam konservasi mangrove sebagai upaya mencegah rob dan banjir  serta sebagai Tempat Wisata. Metode pendekatan yang digunakan adalah normatif, spesifikasi penelitian deskriptif analitis,  analisis menggunakan metode analisis kualitatif. Data-data yang dipergunakan adalah data sekunder, meliputi informasi tentang peran serta masyarakat,  kewenangan Pemerintah, wisata mangrove,  konservasi hutan serta bahan-bahan hukum maupun data  penunjang lainnya. Hutan mangrove dimanfaatkan sebagai budidaya, sebagai upaya mencegah banjir dan rob,  hutan mangrove juga sebagai tempat konservasi dan tempat wisata. Penanaman pohon mangrove sebagai rehabilitasi pantai dilakukan dengan langsung ditanam di tanah atau dengan teknik bronjong serta melibatkan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove disamping agar terjaga konservasi mangrove juga akan meningkatan kesejahteraan masyarakat.  Kolaborasi antara sektor wisata, pemerintah daerah dan masyarakat dalam konservasi mangrove harus diintegrasikan. Kontribusi Penelitian sebagai masukan bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah dan masyarakat  dalam memanfaatkan hutan mangrove dengan menjaga konservasinya.

Fulltext View|Download
Keywords: Konservasi, mangrove, rob, banjir, wisata

Article Metrics:

  1. AFRIYANI, A. Y. (2017). Pentingnya Pengelolaan Wilayah Pesisir & Laut Secara Terpadu. Retrieved from http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/2017-08-26-04-36-53/konservasi/519-pentingnya-pengelolaan-wilayah-pesisir-dan-laut-untuk-dikelola-secara-terpadu
  2. Amaliyah, R. (2017). Pengembangan Kegiatan Wisata Kawasan mangrove berbasis Konservasi di Kota Pekalongan Jawa Tengah,. Bogor
  3. ANTARA. (2010). Jambore Mangrove, Ajak Generasi Muda Pelihara Pesisir. ANTARA. Jakarta. Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/178519/jambore-mangrove-ajak-generasi-muda-pelihara-pesisir%0D
  4. Ariyanto, S. (2013). Kondisi Terkini Budidaya Ikan Bandeng di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Media Akuakultur, 8(2), 139–144
  5. Bengen, D. D. (2001). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor: . Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor
  6. Cecep Kusmana. (2010). Three in One di Hutan Mangrove. Tempo Interaktif. Pekalongan. Retrieved from https://tekno.tempo.co/read/234326/three-in-one-di-hutan-mangrove/full&view=ok
  7. Fransisca X.s Lio dan Stefanus Stanis (2017) Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang, Kawistara, Volume 7 No. 3, 22 Desember
  8. Hasan. (2001). Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
  9. Hendra Rama Harja, (2001) Partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove (studi kasus di desa Durian dan Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Lampung Selatan), Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
  10. Ilyas, Augustine Lumangkun, Uke Natalina H , Peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di desa Batu Gajah Kabupaten Natuna The Community Participation For Preserpation Of,Mangrove Forest
  11. https://media.neliti.com/.../10307-ID-
  12. Indonesia. SK Menteri Kehutanan Nomor 424/Kpts-II/1987 (1987). Retrieved from http://www.dephut.go.id/INFORMASI/skep/skmenhut/424
  13. Khaeri, A. (2015). Taman Mangrove Kota Pekalongan Potensi Wisata Baru dengan Banyak Fungsi. Retrieved from https://mediakita.co/taman-mangrove-kota-pekalongan-potensi-wisata-baru-dengan-banyak-fungsi/%0D
  14. Lexy J. Moleong. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
  15. M. Effendi. (2009). Pengelolaan Pesisir Secara Terpadu: Solusi Pemanfaatan Ruang, Pemanfaatan Sumberdaya dan Pemanfaatan Kapasitas Asimilasi Kawasan Pesisir yang Optimal dan Berkelanjutan. Jurnal Kelautan, 2(1), 81–86
  16. Mangrove Future. (2012). Sharing Lessons on Mangrove Restoration. In Proceedings and a Call for Action from an MFF Regional Colloquium. Mamallapuram: Ministry of Environment and Forests, Government of India The MFF National Coordinating Body, India. Retrieved from www.mangrovesforthefuture.org/assets/Repository/Documents/Call-for-Action-and-Proceedings-from-2012-Colloquium-Mamallapuram-India.pdf%0D
  17. Murdiyarso, D. (2016). Penting Dilakukan, Restorasi Mangrove Sebaiknya Melibatkan Berbagai Pihak. Retrieved from https://www.mongabay.co.id/2016/10/21/penting-dilakukan-restorasi-mangrove-sebaiknya-melibatkan-berbagai-pihak/%0D
  18. N. Harahap. (2010). Penilaian Ekonomi Hutan Mangrove dan Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Yogyakarta: Graha Ilmu
  19. Nasution. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
  20. Onrizal, & C. K. (2008). Studi ekologi hutan mangrove di pantai timur Sumatera Utara. Biodiversitas, 9(1), 25–29
  21. pdashl. (2015). Pertahankan jasa Ekosistem mangrove. Retrieved from sim-pdashl.menlhk.go.id/index.php/kategori/48-berita-dengan-foto/140-pertahankan-jasa-ekosistem-mangrove.html%0D
  22. Prayoga, N. (2015). Merawat Pesisir Lewat Rehabilitasi Ekosistem Mangrove, Kota Pekalongan. Kompasiana. Retrieved from https://www.kompasiana.com/nyomanprayoga/560cb911739773fc038b4567/merawat-pesisir-lewat-rehabilitasi-ekosistem-mangrove-kota-pekalongan%0D
  23. R. Cahyawati. (2012). Pengaruh Pengelolaan Hutan Mangrove terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Dusun Baros, Desa Tirtoharjo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Tesis. Universitas Gadjah Mada
  24. Ramadhanni, R. F. (n.d.). Implementasi Program Penanganan Banjir Rob di Wilayah Pesisir Kota Pekalongan. UNIVERSITAS DIPONEGORO
  25. Randy, A. F. (2015). Collaborative Efforts on Mangrove Restoration in Sedari Village, Karawang District, West Java Province. Procedia Environmental Sciences, 23, 48–57
  26. S. Redjeki. (2013). Komposisi dan Kelimpahan Ikan di Ekosistem Mangrove di Kedungmalang Jepara. Jurnal Kelautan., 18(1), 54–60
  27. Sampah Plastik Vs Hutan Mangrove. (2015). Harian Jurnal Asia. Retrieved from https://www.jurnalasia.com/bisnis/sampah-plastik-vs-hutan-mangrove/%0D
  28. Uswatun Nisa, Darma Bakti, Febrina Arli, Partisipasi masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove di desa Percut Kecamatan Percut Sei Kabupaten Deli Serdang (Society Participation Against the Existence of Mangrove Forest in Percut, Percut Sei Tuan Sub district, Deli Serdang Regency)
  29. https://jurnal.usu.ac.id/index.php/aquacoastmarine/article/.../6549
  30. Yandip. (2018). PULUHAN KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN TANAM RATUSAN POHON PANTAI. PORTAL BERITA Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Semarang. Retrieved from https://jatengprov.go.id/beritadaerah/puluhan-komunitas-peduli-lingkungan-tanam-ratusan-pohon-pantai/%0D
  31. Zikra, M. (2009). Kegiatan Survey Lapangan Untuk Inventarisasi Permasalahan Kerusakan Pesisir Pantai di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Jurnal Kelautan, 2(1), 20–26

Last update:

  1. Tidal Flood Mitigation Model Using the Life Cycle Approach (LCA) in Coastal Areas of Pekalongan City

    Benny Diah Madusari, Amalia Fitri, Muhammad Ali Gunawan, Tri Yusufi Mardiana. KnE Social Sciences, 2024. doi: 10.18502/kss.v9i24.16865
  2. Local Communities Participation in Mangrove Management for Tsunami Disaster Mitigation at Palu City Coastal

    J E I Gultom, H S Hasibuan, M P Patria. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 940 (1), 2021. doi: 10.1088/1755-1315/940/1/012084
  3. Blue Waqf Framework for Blue Forest Sustainability: A Conceptual Framework

    Vika Annisa Qurrata, Muhammad Hakimi Mohd. Shafiai, Suhaili Alma'amun, Hairunnizam Wahid, Abdul Ghafar Ismail, Pudji Purwanti. KnE Social Sciences, 2024. doi: 10.18502/kss.v9i4.15088
  4. Mangrove Forest Restoration in the Western Part of Rambut Island Wildlife Reserve, Seribu Islands

    Cecep Kusmana, Riffan Riyadi, Asep Suheri. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 14 (4), 2024. doi: 10.29244/jpsl.14.4.770
  5. Ethnobotanical Analysis of Mangroves as Food Resources in East Lampung

    Devi Mustika Wati, Duryat Duryat, Melya Riniarti. Jurnal Wasian, 11 (1), 2024. doi: 10.62142/t1hm0x58
  6. Bajonesse Fisher’s Behaviour in Utilizing Sustainable the Mangrove Forest in Bungku Selatan, Morowali District

    Siti Aisa Lamane, Anna Fatchiya, Arif Satria. Jurnal Penyuluhan, 16 (2), 2020. doi: 10.25015/16202030160
  7. Ecotourism concept to support ecological function of mangrove forest in coastal area of Banda Aceh city

    Mirza Fuady. THE 12TH ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE (AIC) 2022: The 12th Annual International Conference on Sciences and Engineering (AIC-SE) 2022, 3082 , 2024. doi: 10.1063/5.0201080

Last update: 2025-07-04 13:51:40

  1. Mangrove diversity and suitability assessments for ecotourism in cimalaya wetan coast, karawang district, indonesia

    Pin T.G.. Biodiversitas, 22 (2), 2021. doi: 10.13057/biodiv/d220234