KOMUTASI PIDANA MATI KEJAHATAN NARKOTIKA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA
Copyright (c) 2024 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
Abstract
The commutation in Merri Utami case through President’s pardon has encouraged hopes of commutation in Mary Jane case. Similiar social economic backgrounds and indications of being victims of trafficking should be a concern in law enforcement. The death penalty and its background both trigger human rights issues. Based on analysis, this article show that there are no clear parameters for imposing the death penalty for narcotics crimes. The imposition of death penalty on both of them was considered excessive and gender unfair. Law enforcement officials do not yet understand the concept of gender-based justice in fair trials, especially for vulnerable groups. There is a need for policy reform for narcotics crimes involving women and vulnerable groups.
Keywords
References
Abidin, Z. (2022). Inkorporasi Hak-Hak Fair Trial dalam Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Jurnal HAM, 15(1), 44–69.
Amnesti Internasional dan Aliansi Jurnalis Independen. (2022). Laporan Amnesti Internasional dan Aliansi Jurnalis Independen: Laporan kepada Sesi 41 Kelompok Kerja UPR.
Anckar, C. (2014). Why Countries Choose the Death Penalty. The Brown Journal of World Affairs, 21(1), 7–25. http://www.jstor.org/stable/24591027
Andriyanto, F. R. (2014). Penundaan Eksekusi Pidana Mati Dalam Tindak Pidana Narkotika (Studi Penundaan Eksekusi Terhadap Mary Jane Fiesta Veloso). Recidive: Jurnal Hukum Pidana Dan Penanggulangan Kejahatan, 3(3), 285–289. https://doi.org/10.20961/recidive.v3i3.40535
Budiman, A. A. (2023). Laporan Situasi Kebijakan Mati di Indonesia 2022 : Tak Ada Yang Terlindungi. Institute of Criminal Justice Reform.
Budiman, A. A., & Rahmawati, M. (2020). Fenomena Deret Tunggu Pidana Mati di Indonesia. Institute of Criminal Justice Reform.
Dasco, A. S. (2019). Mary dan Merri : Duka Jerat Narkoba. CV Indotama.
Dewi, Y. T. N. (2014). Hak Konstitusional Korban atas Pengadilan HAM yang Kompeten, Independen dan Imparsial. Jurnal Konstitusi, 11(2). https://doi.org/10.31078/jk1123.
Eddyono, S. W. (2023). Hukum Hak Asasi Manusia dan Hukum Pidana : Konsep Sistem Peradilan Pidana yang Berlandaskan Hak Asasi Manusia. Metodoligi Hukum Hak Asasi Manusia : Nalar, Praktik dan Tantangannya dalam Sistem Peradilan Indonesia. Raja Grafindo Persada.
Efendi, R. (2019). Konstitusionalitas Masa Tunggu Eksekusi bagi Terpidana Mati dalam Sistem Pemidanaan. Jurnal Konstitusi, 16(2). https://doi.org/10.31078/jk1625.
Fauzi, S. I. (2021). Politik Hukum Pemberian Grasi, Amnesti dan Abolisi sebagai Konsekuensi Logis Hak Perogatif. Jurnal Hukum Dan Pembangunan, 621–636.
Giacomello, C. (2020). The Gendered Impacts of Drug Policy on Women: Case Studies from Mexico. International Development Policy, Revue Internationale de Politique de Développement. https://doi.org/10.4000/poldev.3966
Hood, R., & Hoyle, C. (2009). Abolishing the Death Penalty Worldwide: The Impact of a “New Dynamic.” Crime and Justice, 38(1), 1–63. https://doi.org/10.1086/599200
Irianto, S., & Meij, L. S. (2007). Perdagangan Perempuan dalam Jaringan Pengedaran Narkotika. Yayasan Obor Indonesia.
Isnaem, M. Z. (2021). Peran Perbankan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika. Dharmasisya, 1(14). https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisya/vol1/iss1/14.
Jenar, S. (2022). Pengaturan Teknik Pembentukan Keputusan Presiden (Suatu Tinjuan Hukum terhadap Keppres Nomor 26 Tahun 2018 tentang RAN-PPDT 2019). Jurnal Hukum Mimbar Justicia, 8(1), 166–194.
Malarangan, K. (2016). Dampak Kebijakan Penundaan Eksekusi Pidana Mati (Sebuah Gambaran Faktual Perspektif Hukum Pidana Indonesia dan Negara Lain). Mars Publisher.
Manalu, A. P. (2021). The Effectiveness of the Implementation of the Death Penalty for Suspects in Serious Crime Cases, Both Narcotics and Corruption in order to reduce Corruption and Narcotics Cases that Occur in Indonesia for the Advancement of the Nation and the State. Journal of Creativity Student, 6(1), 65–86. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jcs.
McRae, D. (2017). Indonesian Capital Punishment in Comparative Perspective. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 173(1), 1–22. http://www.jstor.org/stable/26281573
Muhtaj, M. E. (2008). Dimensi-Dimensi HAM: Mengurai Hak ekonomi, Sosial dan Budaya. Rajawali Press.
Nurjana, K. N., Darmawan, I., & Iskandar, E. A. (2023). Komparasi Penjatuhan Pidana Mati Menurut KUHP dan Kitab Kutaramanawa Dharmasastra Kerajaan Majapahit. Pakuan Justice Journal of Law, 4(2), 30–31. https://doi.org/10.33751/pajoul.v4i2
Paternoster, R. (2010). How Much Do We Really Know About Criminal Deterrence? The Journal of Criminal Law and Criminology, 100(3), 765–824. https://www.jstor.org/stable/25766109.
Radelet, M. L., & Borg, M. J. (2000). The Changing Nature of Death Penalty Debates. Annual Review of Sociology, 26, 43–61. http://www.jstor.org/stable/223436.
Wicaksono, D. A. (2016). Eksaminasi Perkara Mary Jane: Kajian Mengenai Putusan Mahkamah Agung dan Peradilan di Bawahnya terhadap Mary Jane. LBH Jakarta & MaPPI FHUI.
Wiyono, S., & Santoso, B. (2023). Komnas Perempuan Dorong Grasi untuk Merri Utami Jadi Rujukan Periksa Ulang Kondisi Perempuan Terpidana Mati. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2023/04/14/15465321/komnas-perempuan-dorong- grasi-untuk-merri-utami-jadi-rujukan-periksa-ulang.
Wulandari, R. O. M., Parmono, B., & Hidayati, R. (2021). Perlindungan Hukum terhadap Perempuan dalam Jaringan Tindak Pidana Peredaran Narkotika Internasional. Jurnal Dinamika, 27(9), 1275-1294).