DINAMIKA HUKUM DAN KEBEBASAN BERPENDAPAT DI MEDIA SOSIAL: STUDI KOMPARASI ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA
Copyright (c) 2024 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
Abstract
Permasalahan atau gap penelitian ini adalah menyoroti peraturan perundang-undangan kedua negara dan melihat persamaan dan perbedaan dalam kebebasan berpendapat di media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana perlindungan hukum hak asasi manusia mempengaruhi kemampuan untuk mengekspresikan diri secara bebas di media sosial. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library search). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aturan yang diatur dalam konstitusi malaysia telah melahirkan undang-undang yang cenderung lebih tegas dan defensif terhadap pihak pemerintah. Sementara itu, di Indonesia, banyak terjadi pembaruan dalam peraturan perundang-undangan setelah peristiwa Reformasi 1998. Namun, persamaan yang ada pada kedua negara ini adalah keduanya memberikan jaminan kepada warganya untuk bebas menyampaikan pendapat, baik secara lisan maupun tulisan.
Keywords
References
Alshurafa, M., & Kamla, R. (2024). Accountability and the postcolonial identity of Palestinian human rights NGO activists. Accounting, Organizations and Society, 112, 101546. https://doi.org/10.1016/j.aos.2024.101546
Bakhtiar, N. Y., Husen, L. O., & Rinaldy Bima, M. (2020). Pemenuhan Hak Kebebasan Berpendapat Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Kemerdekaan Berpendapat Di Muka Umum. Pemenuhan Hak Kebebasan Berpendapat Berdasarkan Undang Undang Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Kemerdekaan Berpendapat Di Muka Umum, 1(1), 1–18.
Bryden, A. M., Anderson, K. D., & Gran, B. (2024). Rehabilitation Professionals’ Perspectives on Human Rights, Disability, and Science: A Qualitative Study. Archives of Rehabilitation Research and Clinical Translation, 6(2), 100336. https://doi.org/10.1016/j.arrct.2024.100336
Chang, Y.-C., & Zhao, X. (2024). Addressing Japan’s disposal of nuclear-contaminated water from the perspective of international human rights law. Chinese Journal of Population, Resources and Environment, 22(1), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.cjpre.2024.03.001
Fatmawati, N. I., & Sholikin, A. (2019). Literasi Digital, mendidik anak di era digital bagi orang tua milenial. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 11(2), 119–138.
Fiala-Butora, J. (2024). The influence of the convention on the rights of persons with disabilities on the European court of human rights in the area of mental health law: Divergence and unexplored potential. International Journal of Law and Psychiatry, 94, 101965. https://doi.org/10.1016/j.ijlp.2024.101965
Greeff, W. (2021). Religious Law in the Service of Human Rights?: Developments in the Jurisdiction on Human Rights by Egypt’s Supreme Constitutional Court in the 1990s. Interdisciplinary Journal for Religion and Transformation in Contemporary Society, 7(1), 155–187. https://doi.org/10.30965/23642807-bja10010
Guntara, B., & Herry, A. S. (2022). Hak kebebasan berpendapat di media sosial dalam perspektif hak asasi manusia. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 6945–6961.
Laila, K. (2017). Perlindungan hukum terhadap konsumen atas iklan yang melanggar tata cara periklanan. Jurnal Cakrawala Hukum, 8(1), 64–74.
Mantelero, A., & Esposito, M. S. (2021). An evidence-based methodology for human rights impact assessment (HRIA) in the development of AI data-intensive systems. Computer Law & Security Review, 41, 105561. https://doi.org/10.1016/j.clsr.2021.105561
Nave, E., & Lane, L. (2023). Countering online hate speech: How does human rights due diligence impact terms of service? Computer Law & Security Review, 51, 105884. https://doi.org/10.1016/j.clsr.2023.105884
O’Mahony, C. (2024). The reform of Irish mental health law: Aligning with human rights obligations? International Journal of Law and Psychiatry, 95, 102004. https://doi.org/10.1016/j.ijlp.2024.102004
Rosana, E. (2016). Negara demokrasi dan hak asasi manusia. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 12(1), 37–53.
Sari, R. F. (2019). Menyoal Kebablasan Berpendapat: Malfungsi Media Sosial sebagai Panggung Produsage Konten Negatif. Jurnal Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 23(1), 1–16. https://doi.org/10.46426/jp2kp.v23i1.86
Seear, K., & Mulcahy, S. (2024). Making kin with more-than-human rights: Expert perspectives on human rights and drug policy. International Journal of Drug Policy, 133, 104597. https://doi.org/10.1016/j.drugpo.2024.104597
Shah, M. H., Wang, N., De Chun, H., Zhang, K., Ullah, I., Ullah, A., & Iqbal, K. (2024). Exploring the interwoven relationship: Property rights, financial freedom, government regulation, and stock market fluctuations in emerging economies - A novel system GMM perspective. Heliyon, 10(1), e23804. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e23804
Syafrizal, S., Ginting, B., Nasution, M., & Leviza, J. (2022). Perlindungan Hak Kebebasan Berpendapat Di Media Sosial Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (Analisis Putusan Nomor. 3168/Pid. Sus/2018/PN MDN, Putusan Nomor 806/Pid. Sus/2019/PT MDN, Dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 3880/TU/2020/2667 K/PID. SUS/2020). Iuris Studia: Jurnal Kajian Hukum, 3(2), 123–130.
Szwajdler, P. (2022). Limitations of the Freedom of Hyperlinking in the Fields of Copyright Law, Trademark Law and Unfair Competition Law: Is Case-by-case Approach Sufficient? Computer Law & Security Review, 45, 105692. https://doi.org/10.1016/j.clsr.2022.105692
Warong, K. M. (2020). Kajian Hukum Hak Asasi Manusia Terhadap Kebebasan Berpendapat Oleh Organisasi Kemasyarakatan Di Media Sosial. Lex Administratum, 8(5).