skip to main content

KAJIAN RUANG DAN AKTIVITAS PASAR MINGGU TAMAN SETIABUDI BANYUMANIK TERHADAP TERBENTUKNYA KOHESI SOSIAL MASYARAKAT

*Previari Umi Pramesti  -  Prodi Infrakstruktur Teknik Sipil dan Arsitektur, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bintang Noor Prabowo  -  Norges Teknisk Natuvitenskapnkapelige Universteit, Norway
Muhammad Ismail Hasan  -  Architecture Department, University of Malaya, Malaysia

Citation Format:
Abstract

Kohesi sosial adalah sebuah perekat yang secara fungsional merupakan kristalisasi dari adanya kesamaan famili, klan, etnik, kesamaan nasib, jenis pekerjaan, orientasi budaya, dan tujuan sosial. Dalam sudut pandang ini, terbentuknya sebuah masyatakat harus melalui mekanisme penyatuan berbagai kesamaan yang disebut di atas. Dengan kalimat lain, pembentukan sebuah masyarakat harus melalui mekanisme perekatan yang disebut kohesi sosial. Pasar  Minggu Taman Setiabudi Banyumanik adalah salah satu fenomena sosial yang ada di wilayah Semarang Atas dimana terdapat aktivitas ekonomi yang secara tidak langsung memfasilitasi terciptanya aktivitas sosial masyarakat setempat. Analisis Teori Produksi Ruang Henri Lefebvre digunakan sebagai alat untuk membaca kondisi di lapangan.

Hasil penganalisaan diketahui bahwa kohesi sosial di Pasar Minggu Taman Setiabudi ini merupakan sinergi suatu interaksi dinamis antara proses sosial dan proses spasial, berupa tata ruang, perkembangan masyarakat urban, ruang publik, dan berbagai ekspresi budaya yang muncul atas berbagai praktek ‘menghuni’ suatu ruang
Fulltext View|Download
Keywords: Kohesi Sosial; Ruang Publik; kualitatif

Article Metrics:

  1. Arnberger dan Eder (2012) The influence of the green space on community attachment of urban and suburban residents, urban forestry and greening 11 (1) p41-49
  2. Gillin dan Gillin (1954) Cultural Sociology, Newyork : The Mc Millian co
  3. Hester. R.T., (1984). Planning Neighborhood Space with People. USA: Van Nostrand Reinhold Company
  4. Ilhami (1990) Strategi Pembangunan Perkotaan di Indonesia , Usaha Nasional : Surabaya
  5. Johnson, Doyle Paul (1988). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : Gramedia
  6. Kostof, Spiro (1992). The City Assembled The Elements of Urban Form Through History. London:Thames and Hudson Narwoko
  7. Kusumawijaya, Marco (2004) Jakarta Metropolis Tunggang Langgang, Gagas Media, Jakarta
  8. Lefebvre, Henry (1991) The production of space english translation, Blackwell : England
  9. Maslow, Abraham (1943) Theory of Human Motivation Physchological review (50) p 370-396
  10. Rahaju, Soerjanti & Nur Apriyanti (2008).Diktat Asesmen Kepribadian EPPS-SSCT-Pauli. Surabaya: UNESA
  11. Ritzer, George. (2012, cetakan ke-8). Teori Sosiologi “Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern”.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  12. Robet, Robertus (2014). Ruang Sebagai Produksi Sosial Dalam Henri Lefebvre. Jakarta : Kompasiana
  13. Sampurna, Bisma Putra (2013).Memahami Konsep Kohesi Sosial.Jakarta : Kompasiana
  14. Santoso, Slamet (2010).Teori-Teori Psikologi Sosial .Bandung: Refika Aditama
  15. Soekanto (2001) Hukum Adat Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
  16. Zhang dan Lawson, 2009, Meeting and Greeting : Activities in public outdoor spaces outside high density urban resindential communities, Urban Design International 14 (4) p 207-214

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-06-30 21:02:07

No citation recorded.