skip to main content

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI TERHADAP KAMAR MANDI PRIBADI DI RUMAH TINGGAL

*Mahya Fiddini Kaffah  -  Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Hanson Endra Kusuma  -  Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Ratna Amanati  -  Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Sebelumnya, kamar mandi biasanya ditempatkan di bagian belakang rumah tinggal. Namun dewasa ini banyak penghuni rumah yang memiliki kamar mandi di dalam kamar tidurnya. Kamar mandi tersebut dikhususkan untuk pengguna kamar tidur dan sifatnya sangat personal sehingga dalam penelitian ini disebut dengan kamar mandi pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang melatarbelakangi preferensi terhadap kamar mandi pribadi dengan menyelidiki persepsi dan faktor internal penghuni rumah terkait penggunaan kamar mandi pribadi. Penelitian dilakukan secara bertahap menggunakan metode kualitatif-kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk melakukan eksplorasi terhadap persepsi dan faktor internal penghuni rumah tinggal terkait penggunaan kamar mandi pribadi. Sedangkan penelitian kuantitatif berguna untuk mengkonfirmasi data-data hasil penelitian kualitatif serta mengungkap hubungan sebab-akibat antara persepsi, faktor internal, dan preferensi terhadap kamar mandi pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap kamar mandi pribadi, antara lain familiarity, affordability, dan bedroom usage frequency.
Fulltext View|Download
Keywords: kamar mandi pribadi; persepsi; preferensi

Article Metrics:

  1. Akmal, I. (2006). Seri Menata Rumah Kamar Mandi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  2. Creswell, J. W. (2014). Qualitative, Quantitative, and Mix methods Approach. United States of America
  3. Felder, M. (2021). Familiarity as a practical sense of place. Sociological Theory, 39(3), 180-199
  4. Forshee, J. (2006). Culture and customs of Indonesia. Westport CT: Greenwood Press
  5. Garner, T., Stinson, L., Shipp, S., & Session, S. (1996). Affordability, income adequacy, and subjective assessments of economic well-being: preliminary findings. In Association for Consumer Research Conference, Tucson, Arizona (pp. 1-34)
  6. Kumar, R. (2011). Research Methodology : A Step by Step Guide for Beginners, Edisi Ketiga. London : Sage Publication
  7. Murtini, T. W., Murtomo, B. A., Rimbowati, Iswanto, D., & S. Santoso, S. (1994). Kajian Perancangan Kamar Mandi Rumah Tinggal. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
  8. Nowakowski, P. (2018). Ergonomics in functional and spatial shaping of bedrooms. In International Conference on Applied Human Factors and Ergonomics (pp. 430-437). Springer, Cham
  9. Penner, B. (2013). Bathroom. Reaktion Books
  10. Soeparman, & Suparmin. (2002). Pembuangan tinja dan limbah cair: suatu pengantar. Penerbit Buku Kedokteran EGC
  11. Taylor, M. D., Fisher, A., & Wamuziri, S. C. (2009, September). A comparison of modern methods of bathroom construction: A project case study. In 25th Annual ARCOM Conference, Nottingham (Vol. 1173)
  12. Zytka, M. J. (2013). Baths and bathing in late Antiquity (Doctoral dissertation, Cardiff University)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-27 08:57:35

No citation recorded.