skip to main content

PENGARUH ELEMEN PERSISTEN TERHADAP KUALITAS STREET FRONT KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BANYUWANGI

*Georgeanne Elaine Suwondo  -  Magister Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya, Indonesia
Rony Gunawan Sunaryo  -  Magister Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya, Indonesia
Rully Damayanti  -  Magister Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Surabaya, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kawasan Alun-alun Kota Banyuwangi merupakan kawasan awal dalam morfologi kota Banyuwangi. Pada perkembangannya, kawasan ini memiliki kecenderungan menggantikan bangunan-bangunan lama dengan bangunan-bangunan baru. Tren ini mengakibatkan elemen persisten kawasan banyak yang bersandingan langsung dengan elemen-elemen baru. Hal ini membuat kualitas street front jadi beranekaragam dan fluktuatif. Padahal, kualitas street front merupakan salah satu pembentuk identitas dan karakter kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tingkat kualitas street front di kawasan Alun-Alun Kota Banyuwangi, dan menganalisis pengaruh keberadaan elemen persisten terhadap kualitas street front, serta mengidentifikasi tipologi pada lapangan yang menghasilkan kualitas street front yang baik dan buruk. Penelitian dilakukan dengan analisis tipomorfologis urban tissue seluas 500x800m di sekitar Alun-alun Kota Banyuwangi. Proses penilaian kualitas street front menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya macam-macam tingkat kualitas
street front pada kawasan. Kualitas street front yang paling banyak ditemukan adalah acceptable yaitu batas tengah. Kualitas terbaik sangatlah sedikit dan terletak di sekitar elemen persisten yang propelling. Sedangkan elemen persisten pathological cenderung memperburuk kualitas street front. Hal ini dikarenakan adanya upaya kolektif untuk menjaga dan merawat elemen propelling, sedangkan elemen pathological dan elemen baru cenderung tidak selaras perkembangannya. Setiap tingkatan kualitas street front memiliki tipologi masing- masing. Kualitas street front paling vibrant didapatkan ketika ada aktivitas yang meluber ke jalan, bangunan dan detail yang bisa dinikmati, skala koridor yang ramah pejalan kaki, fasad yang selaras, serta naungan dan area pejalan kaki yang jelas. Kualitas street front paling buruk ditemukan ketika skala bangunan menghimpit, tidak ada detail yang bisa dilihat, maintenance bangunan buruk, sampah yang berserakan, area pejalan kaki tidak terdefinisi, serta aktivitas manusia terbatas di sepanjang jalan.
Fulltext View|Download
Keywords: Alun-alun Kota Banyuwangi; elemen persisten; kualitas street front; tipologi

Article Metrics:

  1. Amir, S., Bonifacius, N., & Poerwoningsih, D. (2022). Eco-design concept of street corridors as a city image forming. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 999(1), 012018. https://doi.org/10.1088/1755-1315/999/1/012018
  2. Carmona, M., Heath, T., Oc, T., & Tiesdell, S. (2003). Urban Spaces-Public Places: The Dimensions of Urban Design. Oxford: Architectural Press
  3. Fahriyan, Moh. F., Laili, S., & Lisminingsih, R. D. (2021). Persepsi Masyarakat tentang Ruang Terbuka Hijau di Alun-Alun Dan Taman Kota Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS, 6, 44–49. https://doi.org/10.3374/e-jbst.v6i1.308
  4. Gehl, J., Kaefer, L., & Reigstad, S. (2006). Close encounters with buildings. URBAN DESIGN International, 11(1), 29-47. https://doi.org/10.1057/palgrave.udi.9000162
  5. GhahramanPour, A., Keshmiri, H., & Karimi, B. (2020). Investigating and measuring the criteria affecting the physical identity of the city streets (Case Study of Hafez Street, Shiraz). Journal of Sustainable Architecture and Urban Design, 8(1), 119–133. https://doi.org/10.22061/jsaud.2019.4396.1315
  6. Heffernan, E., Heffernan, T., & Pan, W. (2014). The relationship between the quality of active frontages and public perceptions of public spaces. Urban Design International, 19(1), 92–102. https://doi.org/10.1057/udi.2013.16
  7. Hertanto, I. (2017). Penataan Ruang Luar Koridor Jalan K.H. Ahmad Dahlan Yogyakarta [Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya]. https://123dok.com/document/yjj8ggky-penataan-ruang-luar-koridor-jalan-ahmad-dahlan-yogyakarta.html
  8. Indiarti, W. (2016). Masa Lalu Masa Kini Banyuwangi. International Conference Indonesia: Art & Urban Culture. Retrieved 7 June 2022 from http://repository.unibabwi.ac.id/id/eprint/402/1/Artikel%20Prosiding%20UNS%20International%20Conference-Wiwin.pdf
  9. Istianto, B. (2019). Transportasi Jalan Di Indonesia Sejarah Dan Perkembangannya (1st ed.). Melvana
  10. Krier, R. and Rowe, C. (1979) Urban Space. Academy Editions, London
  11. Kropf, K. (2017). The Handbook of Urban Morphology. UK: John Wiley & Sons, Incorporated
  12. Lestari, H. D., Purnomo, P. W., & Purwanti, F. (2018). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Boom Tuban Berdasarkan Potensi Sosial, Ekonomi Dan Ekologi (Development Strategy of Object Tour Tubans Boom Beach by Potency of Economic, Social and Ecology). Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 6(4), 348-357. https://doi.org/10.14710/marj.v6i4.21323
  13. Li, Y., & Gauthier, P. (2014). The evolution of residential buildings and urban tissues in Guangzhou, China: Morphological and typological perspectives. Urban Morphology, 18(2), 129-149
  14. Li, Z., Luo, D., Lin, H., & Liu, Y. (2014). Exploring the Quality of Public Space and Life in Streets of Urban Village: Evidence from the Case of Shenzhen Baishizhou. Journal of Sustainable Development, 7(5), p162. https://doi.org/10.5539/jsd.v7n5p162
  15. Mandaka, M., Ikaputra, & Titisari, D. (2022). Tipologi dan Morfologi Kota Bersejarah Lasem. Jurnal Arsitektur Pendapa, 5(1), 58–75
  16. Marine Luchtvaart Dienst Indië. (1946). Luchtopname van Banjoewangi. Universitaire Bibliotheken Leiden. https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/746358?solr_nav%5Bid%5D=aad651b21ef279f089cb&solr_nav%5Bpage%5D=2&solr_nav%5Boffset%5D=12
  17. McAllister, C. (2019). Active Frontage Controls: Architecture, Affordances and Atmospheres in Forrest Hill, Melbourne. State of Australian Cities Conference and PhD Symposium. SOAC.2
  18. Munawir. (2020). Catatan Inggris Tentang Benteng Fort Utrecht Banyuwangi. Ringtimes Banyuwangi. Retrieved 7 June 2022 from https://ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com/sejarah/pr-17347657/catatan-inggris-tentang-benteng-fort-utrecht-banyuwangi?page=2
  19. Ningtyas, I. (2018). Sejarah pembangunan kabel telegraf bawah laut Banyuwangi. Lovely Banyuwangi. https://lovelybanyuwangi.com/sejarah-pembangunan-kabel-telegraf-bawah-laut-banyuwangi-australia/
  20. Novenanto, A. (2018). Transjawa, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Urbanisasi. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.31292/jb.v4i2.275
  21. Nurjanah, R. (2017). Menyusuri Jejak Makna Pendopo Banyuwangi. Kumparan Travel. Retrieved 7 June 2022 from https://kumparan.com/kumparantravel/menyusuri-jejak-makna-pendopo-banyuwangi
  22. Romice, O., Porta, S., & Feliciotti, A. (2020). Masterplanning For Change. RIBA
  23. Rossi, A. (1984). The Architecture of the City (1st ed.). The MIT Press. https://mitpress.mit.edu/9780262680431/the-architecture-of-the-city/
  24. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (2022). Sejarah Daerah Banyuwangi. Banyuwangi. Retrieved February 12, 2023, from https://banyuwangikab.go.id/profil-daerah/sejarah
  25. Pusparini, F. D. (2022). Alun-Alun Empang Bogor: Dinamika Tata Ruang Pemerintahan Tradisional Bogor Pada Masa Kolonial. Rustic Jurnal Arsitektur, 2(2), 11–12. Https://Doi.Org/10.32546/Rustic.V2i2.1751
  26. Ramadhanta, A. (2010). Kajian Tipologi Dalam Pembentukan Karakter Visual Dan Struktur Kawasan. Smartek 8(2):130–42
  27. Riza, M., Doratli, N., & Fasli, M. (2012). City Branding And Identity. Procedia - Social And Behavioral Sciences, 35, 293–300. Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2012.02.091
  28. Sari, S.R., Harani, A.R., & Werdiningsih, H. (2017). Pelestarian Dan Pengembangan Kawasan Kota Lama Sebagai Landasan Budaya Kota Semarang. Modul, 17(1), 49-55
  29. Septiyani, K. (2021). Sejarah Banyuwangi Dari Kerajaan Blambangan Sampai Zaman Belanda. Travel Kompas. Retrieved 7 June 2022 From Https://Travel.Kompas.Com/Read/2021/08/11/130100727/Sejarah-Banyuwangi-Dari-Kerajaan-Blambangan-Sampai-Zaman-Belanda?Page=All
  30. Stie Hidayatullah. (2012). Jalur Kereta Api Kabat-Banyuwangi Lama. Retrieved 7 June 2022 From Http://P2k.Stiehidayatullah.Ac.Id/En3/2-3046-2943/Jalur-Kereta-Api-Kabat-Banyuwangi-Lama_144777_P2k-Stiehidayatullah.Html
  31. Tajwidi, D. D. & Pardi, I. W. (2018). Dinamika Perkembangan Sejarah Masjid Agung Baiturrahman Di Kota Banyuwangi Tahun 1773-2007. Santhet, 2(1), 33-48. Universitas Pgri Banyuwangi. Retrieved 7 June 2022 From Https://Ejournal.Unibabwi.Ac.Id/Index.Php/Santhet/Article/Download/333/214
  32. Topographisch Bureau. (1883). Kaart Van De Hoofdplaats Banjoewangi En Omstreken [Map]. Universitaire Bibliotheken Leiden. Https://Digitalcollections.Universiteitleiden.Nl/View/Item/812836?Solr_Nav%5bid%5d=0b2ffd45afd0834f50cb&Solr_Nav%5bpage%5d=0&Solr_Nav%5boffset%5d=3
  33. Topographische Inrichting. (1915). Banjoewangi [Map]. Universitaire Bibliotheken Leiden. Https://Digitalcollections.Universiteitleiden.Nl/View/Item/812984?Solr_Nav%5bid%5d=47fc92c432143724a1dd&Solr_Nav%5bpage%5d=0&Solr_Nav%5boffset%5d=1
  34. Triatmodjo, S. (2012). Dua Ragam Makna pada “Ruang dari Masa Lalu” di Permukiman Kauman Yogyakarta. TSAQAFA (Jurnal Kajian Seni Budaya Islam), 1(1), Article 1. Http://Digilib.Isi.Ac.Id/1292/
  35. Tungkagi, F. D. (2020). Penerapan Konsep Complete Streets Pada Jaringan Jalan Kolektor Sekunder Kawasan Perdagangan Kota Makassar. Universitas Hasanuddin
  36. Universeit Leiden’s Digital Collection
  37. Yasmin, A. F., & Ridjal, A. M. (2018). Identitas Visual Bangunan Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 6(1)
  38. Yunita, R. P., et al. (2013). Banyuwangi dalam Mozaik 2. CV. Al Fastabiq Al Khairat
  39. Zahnd, Markus. (2012). Model Baru Perancangan Kota yang Kontekstual: Kajian tentang Kawasan Tradisional di Kota Semarang dan Yogyakarta suatu Potensi Perancangan Kota yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-02 18:45:19

No citation recorded.