skip to main content

MAKROZOOBENTOS SEBAGAI INDIKATOR STATUS PENCEMARAN ANTAR MUSIM DI ANAK SUNGAI BOGOWONTO, YOGYAKARTA

*Dia Zakiawati  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Norma Afiati  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Pujiono Wahyu Purnomo  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Pasir Laut under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Anak sungai Bogowonto dimanfaatkan oleh warga untuk pertambakan dan kegiatan wisata. Penurunan kualitas air sungai dapat terjadi seiring dengan maraknya kegiatan tersebut. Selain dari aktivitas tersebut pencemaran juga disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik sehingga akan berdampak bagi kehidupan makrozoobentos dan organisme lainnya yang berada di perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos, hubungan antara makrozoobentos dengan kandungan bahan organik dan tekstur sedimen serta mempelajari tingkat pencemaran melalui indikator makrozoobentos pada periode antar musim di anak sungai Bogowonto. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober dan Desember 2019, di tiga stasiun dengan tiga kali ulangan. Makrozoobentos yang ditemukan di ketiga stasiun terdiri dari dua kelas Gastropoda dan Bivalvia. Kelimpahan makrozoobentos tertinggi pada sampling pertama dan kedua terdapat pada stasiun III titik 3 sebesar 2.248 ind/m2 dan 1.873 ind/m2, stasiun tersebut berada di perbatasan antara anak sungai Bogowonto dengan sungai Bogowonto dan muara pantai dengan tekstur sedimen dominan liat. Kelimpahan makrozoobentos terendah pada sampling pertama dan kedua terdapat pada stasiun III titik 1 sebesar 416 ind/m2 dan 833 ind/m2. Kandungan bahan organik sedimen pada sampling pertama berkisar antara 17,95% - 55,12% sedangkan sampling kedua berkisar antara 19,87% - 52,72%. Hasil uji regresi antara kelimpahan makrzoobentos dan bahan organik didapatkan angka koefisien korelasi (r) sebesar 0,530, sedangkan angka koefisien korelasi (r) antara kelimpahan makrozoobentos dengan tekstur sedimen pasir, liat dan debu sebesar 0,582, 0,539 dan 0,585. Status pencemaran di anak sungai Bogowonto tergolong tercemar ringan.

Fulltext View|Download
Keywords: Bogowonto, Kelimpahan, Makrozoobentos, Organik, Sedimen

Article Metrics:

  1. Adelia, D., W. Adi, dan S. Adibrata. 2019. Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos di Pantai Batu Belubang Bangka Tengah. Jurnal Sumberdaya Perairan, 13 (1) : 67-79
  2. Afiati. N. 1994. The Ecology of Two Species of Blood Clams Anadaraa granosaa (L.) and Anadara antiquata (L.) in Central Java, Indonesia. PhD Thesis, University of Wales, Bangor, UK. 260 pp
  3. Dwirastina, M. dan Y. C. Ditya. 2018. Penilaian Kualitas Perairan Ditinjau Dari Keanekaragaman Infauna Di Sungai Kumbe, Papua. Limnotek Perairan Darat Tropis di Indonesia, 25 (1) : 30-38
  4. Hamdani, S dan M. Setyawati. 2013. Statistika Terapan. IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya. 239 hal
  5. Hedianto, D.A dan S.E. Purnamaningtyas. 2011. Penerapan Kurva ABC (Rasio Kelimpahan/Biomassa) untuk Mengevaluasi Dampak Introduksi terhadap Komunitas Ikan di Waduk Ir. H. Djuanda. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
  6. Herawan, R. N. 2010. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Estuaria Kuala Sugihan Provinsi Sumatra Selatan. Program Studi Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan
  7. Irmawan, R. N. 2010. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Estuaria Kuala Sugihan Provinsi Sumatra Selatan. Program Studi Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan
  8. Labbaik, M. A., I. W. Restu A dan M. A. Pratiwi A. 2018. Status Pencemaran Lingkungan Sungai Badung dan Sungai Mati Di Provinsi Bali Berdasarkan Bioindikator Phylum Annelida. Journal Of Marine Sciences And Aquatic, 4(2) : 304-315
  9. Leatemia, S.P.O., E. L. Pakilaran dan H. Kopalit. 2017. Kepadatan Makrozoobentos di Daerah Bervegetasi (Lamun) dan Tidak Bervegetasi di Teluk Doreri Manokwari. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 1 (1): 15-27
  10. Minggawati, I. 2013. Struktur Komunitas Makrozoobentos Di Perairan Rawa Banjiran Sungai Rungan, Kota Palangka Raya. Jurnal Ilmu Hewani Tropika , 2 (2) : 64-67
  11. Nangin, S. R., M. L. Langoy dan D. Y. Katili. 2015. Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara. Jurnal MIPA UNSRAT, 4 (2) : 165-168
  12. Odum, E. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
  13. Prasadi, o., I. Setyobudiandi, N. A. Butet dan S. Nuryati. 2016. Karakteristik Morfologi Famili Arcidae di Perairan yang Berbeda (Karangantu dan Labuan, Banten). Jurnal Teknologi Lingkungan, 17 (1): 29-36
  14. Putri, A. M. S., Suryandi Dan N. Widyorini. 2016. Hubungan Tekstur Sedimen Dengan Kandungan Bahan Organik Dan Kelimpahan Makrozoobentos Di Muara Sungai Banjir Kanal Timur Semarang. Indonesia Journal Of Fisheries Science And Technoogy, 12 (1) : 75-80
  15. Rachmawaty. 2011. Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Tingkat Pencemaran Di Muara Sungai Jeneberang. Bionature 12 (2): 103-109
  16. Rusmiati, T. Setyawati1 dan A. H. Yanti. 2014. Keanekaragaman Makrozoobentos Di Perairan Danau Kelubi Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Protobiont. 3 (2): 141 – 148
  17. Setiawan, D. 2010. Studi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Hilir Sungai Lematang Sekitar Daerah Pasar Bawah Kabupaten Lahat. Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan
  18. Shalihah, H. N., P. W. Purnomo dan N. Widyorini. 2017. Keanekaragaman Moluska Berdasarkan Tekstur Sedimen dan Kadar Bahan Organik pada Muara Sungai Batahwalang Kabupaten Demak. Jurnal Saintek Perikanan, 15 (1) : 58-64
  19. Ulfa, S. 2011. Status Pencemaran Dan Indeks Ekologi Annelida Sebagai Bioindikator Pencemaran Lingkungan Pada Muara Sungai Di Kabupaten Pangkep. Tesis. Makassar, Indonesia: Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin
  20. Widiyono, M. G. dan B. Hariyanto. 2016. Analisis Neraca Air Metode Thornthwaite Mather Kaitannya Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Di Daerah Potensi Rawan Kekeringan Di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Swara Bhumi, 1(1) : 10-18
  21. Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian Waters. Naga Report Volume 2. Scientific Results of Marine Investigations of the South China Sea and the Gulf of Thailand 1959-1961. Phys. Oceanogr. Southeast Asian Waters. Naga Rep. Vol. 2. Sci. South China Sea Gulf Thail. 1959-1961 195

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-10 15:15:37

No citation recorded.