skip to main content

HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN DESA TIMBULSLOKO, KABUPATEN DEMAK

*Rijon Napitupulu  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Max Rudolf Muskananfola  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Bambang Sulardiono  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Pasir Laut under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Desa Timbulsloko merupakan kawasan pesisir di Kabupaten Demak yang sebagian besar wilayahnya adalah daerah bekas tambak dan ekosistem mangrove yang telah mengalami degradasi. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang sangat khas dan sensitif terhadap perubahan lingkungan. Selain vegetasi mangrove, ekosistem mangrove tersusun atas spesies unik dari jenis plankton, ikan maupun invertebrata lain. Fitoplankton berfungsi sebagai produsen utama (produsen primer dalam rantai makanan), sumber oksigen dalam perairan dan dapat digunakan sebagai indikator lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton, kandungan nitrat dan fosfat, serta hubungan kandungan nitrat dan fosfat dengan kelimpahan fitoplankton. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan fitoplankton saat pasang dan surut berkisar antara 13365-18270 ind/L. Jumlah fitoplankton yang teridentifikasi terdiri dari 17 genera dari 4 kelas yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan Dinophyceae. Konsentrasi nitrat berkisar antara 0,047-1,025 mg/L saat pasang dan 0,028-0,310 mg/L saat surut. Konsentrasi fosfat berkisar antara 0,030 mg/L-0,164 mg/L saat pasang dan 0,015-0,133 mg/L saat surut. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kandungan nitrat dan fosfat terhadap kelimpahan fitoplankton.

Fulltext View|Download
Keywords: Fitoplankton, Fosfat, Kelimpahan, Nitrat, Pasang-Surut
Funding: Diponegoro University, Faculty of Fisheries and Marine Science, Department of Aquatic Resources Management

Article Metrics:

  1. Aprianti, N.S., B. Sulardiono, dan M. Supardjo. 2015. Kajian Tentang Fitoplankton yang Berpotensi sebagai Habs (Harmful Algal Blooms) di Muara Sungai Plumbon, Semarang. Diponegoro Journal of Maquares. 4(3): 132-138
  2. Aunurohim, D.Saptarini, dan D. Yanthi. 2008. Fitoplankton Penyebab Harmfull Algal Blooms (HABs) di Perairan Sidoarjo. Jurnal Fakultas MIPA. 6(1): 1-7
  3. Barokah, G.R., A.K. Putri dan Gunawan. 2016. Kelimpahan Fitoplankton Penyebab HAB (Harmful alga Bloom) di Perairan Teluk Lampung Pada MusimBarat dan Timur. Jurnal Kelutan dan Perikanan. 11(2): 115-126
  4. Efrizal, T. 2007. Hubungan Beberapa Parameter Kualitas Air dengan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pulau Penyengat Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Universitas Raja Ali Haji Tanjung Pinang
  5. Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT Bumi Aksara. Jakarta, 198 hlm
  6. Faza, M. F. 2012. Struktur Komunitas Plankton di Sungai Pesanggrahan dari Bagian Hulu Bogor Jawa Barat hingga Bagian Hilir (Kembangan DKI Jakarta). [SKRIPSI]. Depok; FMIPA Universitas Indonesia
  7. Hadikusuma. 2009. Karakteristik Gelombang dan Arus di Eretan, Indramayu. Makara Sains. 13(2); 163-172
  8. Hartoko, A. 2010. Spatial Distribution of Thunnus sp, Vertical And Horizontal Sub Surface Multilayer Temperature Profiles of In Situ Agro Float Data in Indian Ocean. Department of Fisheries Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University. Journal of Coastal Development. 14(1); 61-74
  9. Isnaini. 2012. Struktur Komunitas Fitoplankton Di Perairan Muara Sungai Banyuasin Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Universitas sriwijaya. Maspari Jurnal, 4(1); 58-68
  10. Kusumaningrum, A., Sudarsono dan Suhartini. 2017. Struktur Komunitas Plankton pada Musim Penghujan di Telaga Bromo Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Jurnal Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta. 6(2); 1-10
  11. Meiriyani, F., T.Z. Ulqodry dan W.A.E. Putri. 2011. Komposisi dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Way Belau, Bandar Lampung. Maspari Journal. 3(1); 69-77
  12. Mutaqin, A.S., M.H. Didey, Hanin, N.R. Kiki dan K. Yunita. 2014. Ukuran Kemampuan atau Kesesuaian Model Square. Makalah Analisi Regresi. STIS. Jakarta
  13. Nontji, A. 2006. Tiada Kehidupan di Bumi tanpa Keberadaan Plankton. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. 248 hlm
  14. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 459 hlm. (diterjemahkan oleh H.M. Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo)
  15. Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press
  16. Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu, Salinitas, dan Oksigen Terlarut Di Perairan Kema, Sulawesi Utara. ISSN; 2302-2589. Jurnal Ilmiah Platax. 1(3); 148-157
  17. Sanusi, H. S. 2006. Karakteristik Kimia dan Kesuburan Perairan Teluk Pelabuhan Ratu (Tahap II-Musim Timur). Laporan Penelitian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB, Bogor. 89 hlm
  18. Sulardiono, B., S. Hutabarat dan A. Djunaedi. 2015. Buku Ajar Planktonologi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN. 118 hlm
  19. Yuliana., E. M. Adiwilaga, E. Harris dan N. T. M. Pratiwi. 2012. Hubungan antara Kelimpahan Fitoplankton dengan Parameter Fisik-Kimiawi Perairan di Teluk Jakarta. Jurnal Akuatika, Institut Pertanian Bogor, 3(2); 169-179

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-20 14:52:30

No citation recorded.