skip to main content

VALUASI EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO-ROBAN, KABUPATEN BATANG

*Adnan Arsani Hirmawan  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Suradi Wijaya Saputra  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Churun Ain  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2020 Jurnal Pasir Laut under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Ekosistem mangrove sebagai salah satu penyeimbang di kawasan pesisir yang memiliki peran penting dalam aspek ekologi dan ekonomi. Ekosistem mangrove di Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban masuk kedalam sub-zona rehabilitasi mangrove karena telah mengalami degradasi. Mengingat pentingnya peran ekosistem mangrove maka diperlukan suatu kajian untuk mengestimasi besarnya nilai ekonomi yaitu melalui valuasi ekonomi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui secara ekonomi nilai manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, manfaat keberadaan, dan nilai ekonomi total dari ekosistem mangrove di Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban, Kabupaten Batang. Metode analisis yang digunakan yaitu market price method, replacement cost method, benefit transfer method, dan contingen valuation method. Nilai manfaat langsung ekosistem mangrove yang dimanfaatkan masyarakat diperoleh nilai Rp 928.633.000 per tahun. Nilai manfaat tidak langsung diperoleh Rp 6.836.143 per tahun. Nilai manfaat pilihan ekosistem mangrove diestimasi melalui nilai keanekaragaman hayati sebesar Rp 2.610.180 per tahun. Nilai manfaat keberadaan diperoleh Rp 38.700.000 per tahun. Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban yang diperoleh sebesar Rp 976.779.323 per tahun dengan luas ekosistem mangrove 12 ha.

Fulltext View|Download
Keywords: Ekosistem Mangrove, Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban, Valuasi Ekonomi

Article Metrics:

  1. Ariftia, R.I., R. Qurniati, dan S. Herwanti. 2014. Total Economic Value of Mangrove Forest in Margasari Village Sub District of Labuhan Maringgai District of Lampung Timur. Jurnal Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 2(3) : 19-28
  2. Asriayana dan Yuliana, 2012. Produktivitas Perairan. Bumi Aksara. Jakarta
  3. Christoper BF., Julie GO., LauraLH., Hoffman., Johanna F., Polsenberg., David DA., Joseph AB., Olle B., Alex H., Pamea AM., Harold AM. 1998. Biodiversity and Function of Mangrove Ecosystem. Global Ecology and Biography Letters, Volume 7, Issue 1 (Jan 1998) :3-14 DOI: 10.2307/2997693
  4. Dinas Kelautan dan Perikanan, 2014. Belanja Konsultan Kajian Kerusakan dan Potensi Sumberdaya Pesisir dan Laut. PT. Indotama Mahesa Karya. Batang
  5. Indrayanti, M.D. dan A. Fahrudin. dan Isdradjad S. 2015. Penilaian Jasa Ekosistem Mangrove di Teluk Blanakan Kabupaten Subang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 20 (2) : 91-96
  6. Jitendra K., Vijay K.M.F., Rajanna., Mahesh., Kumar Naik., Asheesh KP., Manjappa., Jagpai. 2014. Ecological Benefit of Mangrove. Life Science Leaflet: International Research Journal. Vol 48 :85-88
  7. Mayudin, A. 2012. Kondisi Ekonomi Pasca Konversi Hutan Mangrove Menjadi Lahan Tambak Di Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Eksos. Pontianak. 8 (2). Hal: 90-104
  8. Nahib, I. danB. W. Sudarmadji. 2010. Neraca dan Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Majalah Ilmiah Globe. 12 (1) : 28-36
  9. Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2009. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta
  10. Ruitenbeek, H.J. 1992. Mangrove An Economics Analysis of Management Option With a Focus in Bintuni Bay, Irian Jaya. Environmental Mangrove Development In Indonesia Project (EMDI). Report No. 8. Jakarta
  11. Saru, A. 2014. Potensi Ekologis dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor. 185 hlm
  12. Setiyowati, D. Supriharyono, dan I. Triarso. 2016. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Mangrove di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Saintek Perikanan. 12 (1) : 67-74
  13. Setiawan, H. 2013. Status Ekologi Hutan Mangrove Pada Berbagai Tingkat Ketebalan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 2 (2) : 104-120
  14. Sitompul, R.H., Khairijon, dan S. Fatonah. 2014. Produksi Serasah Berdasarkan Zonasi di Kawasan Mangrove Bandar Bakau, Dumai-Riau. JOM FMIPA. 1(2): 492 – 499
  15. Soukotta, L.M. 2013. Valuasi Ekonomi Hutan Hutan Mangrove Di Negeri Tawiri Kota Ambon. Fpik Universitas Patimura. Ambon. Hal: 1-7
  16. Sutanto, H.A. 2010. Pengelolaan Mangrove sebagai Pelindung Kawasan Pesisir dengan Pendekatan Co-Management dan Analysis Hierarchy Process (AHP). P3M STIE BANK BPD JATENG. 6(1): 101-119
  17. Wahyuni, Y., E. I. K., Putri, dan S. M. Simanjuntak. (2014). Valuasi Total Ekonomi Hutan Mangrove di Kawasan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(1): 1-12
  18. Yusmanto, S. Anggoro. dan T. Taruna. 2012. Kerawanan dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang. Jurnal EKOSAINS. 4(3) : 48-59

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-16 08:03:18

No citation recorded.