skip to main content

Penentuan Status Mutu Air Sungai Pekalongan Menggunakan Metode Indeks Pencemaran (IP) dan CCME

*Nurul Fadhilah Kusumaningtyas  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Haeruddin Haeruddin  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Anhar Solichin  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Pasir Laut

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Sungai Pekalongan merupakan salah satu sungai di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Sebagian besar masyarakat di Pekalongan bermata pencaharian sebagai pengusaha batik, baik yang home industry atau perusahan besar. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan dapat menimbulkan pencemaran air karena limbah tersebut dibuang secara langsung ke Sungai Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peubah yang menyebabkan pencemaran di Sungai Pekalongan serta menentukan dan membandingkan status mutu air Sungai Pekalongan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) dan metode Canadian Council of Minister of the Environment (CCME). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei. Penentuan titik lokasi sampling menggunakan metode Purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan seminggu sekali dalam 1 bulan pada pagi hari hingga siang hari. Variabel yang diukur in situ yaitu suhu, pH, dan DO sedangkan variabel yang diukur ex situ yaitu TSS, BOD, COD, dan Cr6+. Hasil pengukuran kualitas air variabel suhu 28,1 ̊C, TSS 23,33 mg/L, pH 6,23, DO 3,89 mg/L, BOD 2,2 mg/L, COD 26,58 mg/L, dan Cr6+ 0,02 mg/L. Hasil pengukuran kemudian dibandingan dengan baku mutu kelas II sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penentuan status mutu air menggunakan metode IP pada stasiun I memenuhi baku mutu sedangkan stasiun II dan 3 tercemar. Penentuan status mutu air menggunakan metode CCME memiliki nilai 71,05 yang tergolong dalam kriteria cukup
Fulltext View|Download
Keywords: CCME, Indeks Pencemaran (IP), Kualitas Air, Limbah Batik, Sungai Pekalongan

Article Metrics:

  1. Astono, Widyo. 2011. Evaluasi Kualitas Air Sungai Pekalongan Muara dan Kemungkinan Peruntukannya. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus, 7F: 101 – 104
  2. Asrini, N. K. I. W. S. Adnyana dan N. Rai. 2017. Studi Analisis Kualitas Air di Daerah Aliran Sungai Pakerisan Provinsi Bali. Jurnal Ecotrophic, 11(2): 101 – 107
  3. Canadian Council of Ministers of the Environment (CCME). 2001. Canadian water quality guidelines for the protection of Aquatic life: CCME Water Quality Index 1.0. Technical Report. Canadian Council of Ministers of the Environment, Winnipeg, MB, Canada
  4. Fisesa, E. D., I. Setyobudiandi dan M. Krisanti. 2014. Kondisi Perairan dan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Depik, 3(1): 1 – 9
  5. Kadim, M. K dan N. Pasisingi. 2018. Status Mutu Perairan Teluk Gorontalo dengan Menggunakan Metode Pollution Index. Journal of Fisheries and Marine Research, 2(1): 1 – 8
  6. KepMen LH Nomor 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Kinanti, T. E.,
  7. S. Rudiyanti dan F. Purwanti. 2014. Kualitas Perairan Sungai Bremi
  8. Kabupaten Pekalongan Ditinjau Dari Faktor Fisika-Kimia Sedimen dan Kelimpahan Hewan Makrobentos. Diponegoro Journal of Maquares, 3(1): 160 – 167
  9. Romdania, Y., A. Herison., G. E. Susilo dan E. Novilyansa. 2018. Kajian Penggunaan Metode IP, STORET dan CCME WQI Dalam Menentukan Status Kualitas Air. Jurnal Spatial, 18(1): 1 – 13
  10. Saraswati, S. P., Sunyoto., B. A. Kironoto dan S. Hadisusanto. 2014. Kajian Bentuk dan Sensitivitas Rumus Indeks PI, STORET, CCME Untuk Penentuan Status Mutu Perairan Tropis di Indonesia. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(2): 129 – 142
  11. Sheftiana, U. S., A. Sarminingsih dan W. D. Nugraha. 2017. Penentuan Status Mutu Air Sungai Berdasaran Metode Indeks Pencemaran Sebagai Pengendalian Kualitas Lingkungan (Studi Kasus: Sungai Gelis, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah). Jurnal Teknik Lingkungan, 6(1): 1 – 10
  12. Tyagi, S., B. Sharma., P. Singh dan R. Dobhal. 2013. Water Quality Assessment in Terms of Water Quality Index. American Journal of Water Resources. 1(3): 34 – 38
  13. Unaradjan, D.D dan K. Sihotang. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  14. Yulianti, D. A. 2019. Kadar Total Suspended Solid pada Air Sungai Nguneng Sebelum dan Sesudah Tercemar Limbah Cair Tahu. Jurnal Jaringan Laboratorium Medis, 1(1): 16 – 21
  15. Yuniarti dan D. Biyatmoko. Analisis Kualitas Air Dengan Penentuan Status Mutu Air Sungai Jaing Kabupaten Tabalong. Jurnal Teknik Lingkungan, 5(2): 52 – 69
  16. Zammi, M., A. Rahmawati dan R. R. Nirwana. 2018. Analisis Dampak Limbah Buangan Limbah Pabrik Batik di Sungai Simbangkulon Kab. Pekalongan. Walisongo Journal of Chermistry, 1(1): 1 – 5

Last update:

  1. Risk Perception and COVID-19 Transmission Experiences in Indonesia 2022

    Sapto Budi Nugroho, Mila Tejamaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 12 (1SI), 2023. doi: 10.20473/ijosh.v12i1SI.2023.12-19
  2. Keanekaragaman, Kelimpahan Nisbi, Frekuensi dan Dominansi pada Nyamuk di Daerah Endemis Filariasis Kota Pekalongan Jawa Tengah

    Abdul Ghofur, Suharyo Hadisaputro, Sayono Sayono, Argo Ganda Gumilar. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23 (3), 2024. doi: 10.14710/jkli.23.3.334-340

Last update: 2024-11-03 08:03:17

No citation recorded.