skip to main content

Analisis Kebutuhan Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Tingkat Kerawanan Kawasan di Kabupaten Pati

*Agus Sugianto  -  Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, Indonesia
Imam Buchori scopus  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kejadian kebakaran periode 2012-2016 di kabupaten Pati hampir meliputi semua kecamatan yang ada, terjadi di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Kerugian material mencapai milyaran rupiah dan korban jiwa. Padahal perlindungan terhadap bahaya kebakaran kabupaten dan kota di Indonesia, merupakan pelayanan dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan. Satu pos pemadam kebakaran tidak mampu menjangkau seluruh wilayah, akibatnya kegagalan pemadaman karena terlambat datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan pos pemadam kebakaran berdasarkan tingkat kerawanan kawasan dan perlindungan kawasan strategis di kabupaten Pati. Pemilihan metode kuantitatif dengan pendekatan spasial. Penentuan kerawanan kebakaran kawasan menggunakan analisis spasial multi kriteria dan analisis pairwise comparism (AHP). Selanjutnya menggunakan kriteria eliminator melalui teknik overlay untuk alternatif lokasi. Evaluasi jangkauan pelayanan setiap lokasi dengan Service area pada Network Analyst di Arcgis 10.4 untuk mengetahui jumlah ideal pos pemadam. Hasil penelitian menunjukan tingkat kerawanan kawasan tinggi seluas 5.141 ha (3,42%), sangat tinggi seluas 68,68 ha (0,05%) dari wilayah studi dan tersebar di perkotaan dan perdesaan. Pada tahap elemininasi dan evaluasi lokasi berdasarkan jangkauan layanan pos pemadam menurut time rate 5 menit ada 9 lokasi baru, time rate 10 menit dibutuhkan 8 lokasi. Hasil akhirnya adalah 6 lokasi baru pos pemadam baru jika dikomparasi terhadap kebijakan kawasan dan memperhitungkan area layanan pos eksisting.
Fulltext View|Download
Keywords: Kebakaran; Perkotaan; Perdesaan; Pati

Article Metrics:

  1. Badri, M. A., Mortagy, A. K., & Alsayed, C. A. (1998). A multi-objective model for locating fire stations. European Journal of Operational Research, 110(2), 243–260. https://doi.org/10.1016/S0377-2217(97)00247-6
  2. Bagir, M., & Buchori, I. (2012). Model Optimasi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran (Studi Kasus : Kota Semarang). Teknik, 33(1), 12–20. https://doi.org/10.147/teknik.v33i1.3789
  3. BSN. (2004). SNI 03-1733-2004 Tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, 1–58
  4. Chhetri, S., & Kayastha, P. (2015). Manifestation of an Analytic Hierarchy Process (AHP) Model on Fire Potential Zonation Mapping in Kathmandu Metropolitan City, Nepal. ISPRS International Journal of Geo-Information, 4(1), 400–417. https://doi.org/10.3390/ijgi4010400
  5. Christo, W., & Weku, D. (2012). Kecenderungan Pemilihan Lokasi Pemukiman Berdasarkan Analisis Multikriteria Di Kota Manado. Ilmiah Sains, 12(2), 142–148
  6. Dinas Satuan Polisi Pamong Praja. (2017). Laporan Kejadian Kebakaran di Kabupaten Pati Tahun 2012-2017. Pati: Dinas Satpol PP
  7. Drobne, S., & Lisec, A. (2009). Multi-attribute Decision Analysis in GIS : Weighted Linear Combination and Ordered Weighted Averaging, 33, 459–474
  8. Habibi, K., Lotfi, S., & M.J, K. (2008). Spatial Analysis of Urban Fire Station Locations by Integrating AHP Model and IO Logic Using GIS (A Case Study of Zone 6 of Tehran). Journal of Applied Sciences (Vol. 8). https://doi.org/10.3923/jas.2008.3302.3315
  9. Kabupaten Pati. Peraturan Daerah no 5 tahun 2011 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2010-2030
  10. Kabupaten Pati. Rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten JAKATINATA (2017)
  11. Keane, R. E., Drury, S. A., Karau, E. C., Hessburg, P. F., & Reynolds, K. M. (2010). A method for mapping fire hazard and risk across multiple scales and its application in fire management. Ecological Modelling, 221(1), 2–18. https://doi.org/10.1016/j.ecolmodel.2008.10.022
  12. Kementrian Dalam Negeri. Perubahan atas peraturan Menteri Dalam Negeri no 62 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal bidang pemerintahan dalam negeri di kabupaten/ Kota (2012)
  13. Kementrian Pekerjaan Umum. Pedoman teknis manajemen proteksi kebakaran di perkotaan (2009)
  14. Kementrian Perhubungan RI. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2015 Tentang tata cara Batas Kecepatan (2015)
  15. Muryamto, R. (2004). Penentuan Daerah Rawan Kebakaran dengan Sistem Informasi Geografik (Kasus Pooncarie Region, New South Wales, Australia), 28(I)
  16. Rikalovic, A., Cosic, I., & Lazarevic, D. (2014). GIS based multi-criteria analysis for industrial site selection. Procedia Engineering, 69, 1054–1063. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2014.03.090
  17. Roig-Tierno, N., Baviera-Puig, A., Buitrago-Vera, J., & Mas-Verdu, F. (2013). The retail site location decision process using GIS and the analytical hierarchy process. Applied Geography, 40, 191–198. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2013.03.005
  18. Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International Journal of Services Sciences, 1(1), 83. https://doi.org/10.1504/IJSSCI.2008.017590
  19. Song, J., Zhang, M. G., Zheng, F., & Chen, F. Z. (2018). Dynamic Simulation of the Group Behavior under Fire Accidents Based on System Dynamics. Procedia Engineering, 211, 635–643. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.12.058
  20. Srivanit, M. (2011). Community Risk Assessment : Spatial Patterns and GIS-Based Model for Fire Risk Assessment - A Case Study of Chiang Mai Municipality. Jars, 8(2), 113–126
  21. Wahab, S. D., & Khayyat, A. H. (2014). Modeling the Suitability Analysis to Establish New Fire Stations in Erbil City Using the Analytic Hierarchy Process and Geographic Information Systems, 2(1), 1–10
  22. Wei, L., Li, H. L., Liu, Q., Chen, J. Y., & Cui, Y. J. (2011). Study and implementation of fire sites planning based on GIS and AHP. Procedia Engineering, 11, 486–495. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2011.04.687
  23. Yunus, H.S. (2010). Metodologi Penelitian: Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-13 10:28:16

No citation recorded.