skip to main content

Tipologi Kawasan Urban Sprawl Di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang

*Tiasa Adimagistra orcid  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Yudi Basuki  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kota-kota kecil mengalami perkembangan oleh karena pengaruh keberadaan kota besar di sekelilingnya. Salah satunya adalah Kota Ungaran. Kota Ungaran sebagai ibukota Kabupaten Semarang terletak di selatan Kota Semarang dan dilalui oleh jalan utama yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Solo dan DIY. Letak geografis ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Kota Ungaran. Selain itu juga masih murahnya harga lahan di kawasan Kota Ungaran menambah peluang untuk para pengembang membangun kawasan perumahan yang harganya lebih murah dibandingkan dengan perumahan di Kota Semarang. Akibatnya, kawasan perumahan dan lahan terbangun di Kota Ungaran semakin banyak dan berkembang. Jika ekspansi perkotaan terus terjadi maka akan terjadi urban sprawl yang akan berdampak negatif terhadap perkembangan dan pemanfaatan lahan pada Kota Ungaran, khususnya pada Kawasan hinterland dan mengakibatkan menurunnya kualitas permukiman jika tidak disertai dengan kontrol perencanaan. Kontrol perencanaan ini perlu disusun dan dilakukan dengan baik oleh pemerintah maupun pengembang. Oleh karena itu, untuk memberikan rekomendasi terkait penanganan urban sprawl di Kota Ungaran, penelitian mengenai tipologi kawasan urban sprawl di Kota Ungaran akan dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode skoring dan overlay dari  variabel-variabel penentu Urban Sprawl yaitu kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, jarak ke pusat kota, dan pola pembangunan lompatan katak (leapfrog). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 21 Desa/Kelurahan yang ada di Kota Ungaran, terdapat 9 Desa/Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah yang sprawl dengan tipologi urban sprawl tertinggi adalah pada Desa Kawengen.

Fulltext View|Download
Keywords: Tipologi, Urban Sprawl, Kota Ungaran

Article Metrics:

  1. Almeida, B. (2005). A GIS Assessment of Urban Sprawl in Richmond, Virginia. Virginia Polytechnic Institute and State University
  2. Badan Pusat Statistika Kota Semarang. (2016). Kota Semarang dalam Angka tahun 2016. Semarang
  3. Bhatta, B., Saraswati, S., & Bandyopadhyay, D. (2010). Urban sprawl measurement from remote sensing data. Applied Geography, 30(4), 731–740. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2010.02.002
  4. Ewing, R., Pendall, R., & Chen, D. (2002). Measuring Sprawl and Its Impact. Smart Growth America, 42. https://doi.org/Cited By (since 1996) 164rExport Date 14 August 2012
  5. Fahmi, F. Z., Hudalah, D., Rahayu, P., & Woltjer, J. (2014). Extended urbanization in small and medium-sized cities: The case of Cirebon, Indonesia. Habitat International, 42, 1–10. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2013.10.003
  6. Feng, L. (2008). Applying remote sensing and GIS on monitoring and measuring urban sprawl . A case study of China. International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation, 10(1), 47–56
  7. Hasse, J., & Lathrop, R. G. (2003). A Housing-Unit-Level Approach to Characterizing Residential Sprawl. Photogrammetric Engineering & Remote Sensing, 69(9), 1021–1030. https://doi.org/Cited By (since 1996) 22rExport Date 14 August 2012
  8. Hidayat, A. N., & Rina, R. (2016). Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Kota Metropolitan Jakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 17(2), 149-160
  9. Mujiandari, R. (2014). Perkembangan Urban Sprawl Kota Semarang pada Wilayah Kabupaten Demak Tahun 2001-2012. Jurnal Wilayah Dan Lingkunan Bogor, 2, 129–142. https://doi.org/10.14710/jwl.2.2.129-142
  10. Novita, D. A., & Kusnadi, D. (2017). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kota Kecil di Sekitar Wilayah Perkotaan Semarang dan Surakarta. Jurnal Geodesi Undip, 6(3), 166-174
  11. Nurjanah, N., & Sulistyowati, L. (2019). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Urban Sprawl di Kawasan Kota Kecil Sekitar Wilayah Perkotaan Bandung dan Jakarta. Jurnal Geodesi Undip, 8(3), 131-140
  12. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2031
  13. Pratiwi, T. I., Pertiwi, P. W., & Ekaningtyas, D. E. (2018). Kondisi Geospatial dan Potensi Pengembangan Kawasan Permukiman di Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 13-21
  14. Setiawan, I., & Triastuti, R. (2017). Karakteristik dan Perkembangan Kota Surabaya dalam Perspektif Spasial. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 46-54
  15. Supriyadi, Y., & Setyowati, R. (2017). Analisis perubahan penggunaan lahan di wilayah pinggiran kota Ungaran. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 13(2), 155-168
  16. Widiastuti, R., & Ratnasari, R. (2019). Pemodelan Dinamika Urbanisasi Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 21-30
  17. Widiastuti, H., & Zaini, M. Z. (2019). Kualitas Udara di Sekitar Kawasan Industri di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. Jurnal Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Daya Alam, 9(1), 1-8
  18. Yeates, M., & Garner, B. (1980). The North American City. New York: Harper & Row Publishers
  19. Yunus, H. S. (2000). Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-22 04:44:28

No citation recorded.