skip to main content

Analisis Genangan Banjir Akibat Debit Puncak di DAS Baubau Menggunakan HEC-RAS dan GIS

*Muhammad Nuzul  -  Universitas Hasanuddin, Indonesia
Mahmud Achmad  -  Universitas Hasanuddin, Indonesia
Andang Suryana Soma  -  Universitas Hasanuddin, Indonesia

Citation Format:
Abstract

The history of floods that have occurred in Baubau City from 2009 to 2018 occurred as many as 20 cases, submerging population buildings with a total of 1,206 units. To reduce the impacts that have previously occurred, this study aims to determine the potential flood areas in the Baubau watershed with a return period of 5 to 100 years. The first thing to do is to know the design flood discharge using 10 years of rainfall data analyzed by the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph method. From the results of the field survey data on river hydrological characteristics and watershed morphometric parameters were obtained then analyzed with a hydraulic model using HEC-RAS 5.0.7 software then exported to HEC-GeoRAS is a tool of ArcGis version 10.5. Based on the results of the hydrological model integrated into the hydraulic model in the findings of this study, an estimate of physical, social and economic losses is obtained as well as maps of spatial-based flood potential areas that occur in 3 sub-districts namely Murhum sub-district, Batupoaro sub-district and Wolio sub-district scattered in 7 urban villages through which the Baubau river flows with a high risk class status level.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Analisis Data
Analisis Hidrologi
Subject DAS Baubau; Penggunaan Lahan; Curah Hujan; Hidrologi
Type Analisis Data
  Download (1MB)    Indexing metadata
 Analisis Data
Perhitungan Hidrologi DAS Baubau
Subject
Type Analisis Data
  Download (525KB)    Indexing metadata
Keywords: Baubau watershed; GIS; HEC-RAS; potential flood zone

Article Metrics:

  1. Al Amin, M. B., Ulfah, L., Haki, H., & Sarino, S. (2018). Simulasi Karakteristik Genangan Banjir Menggunakan Hec-Ras 5 (Studi Kasus Subsistem Sekanak Di Kota Palembang). Cantilever, 7(2), 13–24. https://doi.org/10.35139/cantilever.v7i2.67
  2. Asep Sulaeman, Ery Suhartanto, S. (2016). Analisis Genangan Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo Untuk Mendukung Peta Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Teknik Pengairan, 8(November), 146–157
  3. Asril Zevri dan Mizanuddin Sitompul. (2017). Studi Potensi Daerah Genangan Banjir Das Belawan Dengan Sistem Informasi Geografis (Sig). Progress in Civil Engineering Journal, 73–82. Diambil dari http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/PCEJ/article/view/3285
  4. Astuti, D., & Suprayogi, I. (2015). Analisis Kolam Retensi Sebagai Pengendalian Banjir Genangan Di Kecamatan Payung Sekaki. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, 3(1), 1–14
  5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2018). Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI), ( https://dibi.bnpb.go.id/, diakses 01 agustus 2020)
  6. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) No.2 Tahun 2012: Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, Kantor BNPB, Jakarta
  7. BIG. (2018). Seamless Digital Elevation Model (DEM) Dan Batimetri Nasional
  8. Badan Pusat Statistik Kota Baubau. (2020). Kota Baubau Dalam Angka 2019. Citing Internet sources URL https://baubaukota.bps.go.id/
  9. Deborah Makasaehe Liany A. Hendratta, J. S. F. S. (2020). Kajian Pemetaan Banjir Dengan Hec–Georas Studi Kasus: Sungai Tondano. Jurnal Sipil Statik, 8(3), 319–326. Diambil dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/28750
  10. Gunawan, G. (2018). Model Peramalan Banjir Air Bengkulu Menggunakan Aplikasi Hec-Ras dan Sistem Informasi Geografis. Senitia.Ft.Unib.Ac.Id, 238–242. Diambil dari http://senitia.ft.unib.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/2018f-1-42-Gusta-Gunawan.pdf
  11. Harimudin, J., & Salihin, I. (2017). Kajian Risiko Bencana Banjir Di Kota Baubau. Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi, 1(2), 1–16
  12. Indra Agus, H. (2011). Uji Kesesuaian Chi-Kuadrat Data Hujan DAS Batang Kuranji Kota Padang. Rekayasa Sipil, VII(Oktober), 99–111
  13. Kasim, S. (2008). Rencana Pengelolaan Sumberdaya Hutan Berbasis Ekositem DAS Di Wilayah Perkotaan; Studi Kasus Pengelolaan DAS Baubau. Agriplus, 18(September), 160–168
  14. Kodoatie, R. J. (2020). Pengaruh Perubahan Kondisi DAS terhadap Debit Sungai Studi Kasus DAS Waduk Jatigede. Media Komunikasi Teknik Sipil, 26(1), 95–103. https://doi.org/mkts.v26i1.28989
  15. Kodoatie, R. J., & Sugiyanto. (2002). Banjir, Beberapa Penyebab Dan Pengendaliannya Dalam Perspektif Lingkungan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
  16. La Ode Alwi Dan Sitti Marwah. (2015). Analisis Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Degradasi Lahan Dan Pendapatan Petani Di DAS Wanggu Sulawesi Tenggara. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(2), 117–130. Https://Doi.Org/10.21082/Jpptp.V18n2.2015.P%P
  17. Lestari, S. A., Putranto, D. D. A., & Sarino. (2017). Analisis Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu Akibat Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Puncak Banjir Pada Sub DAS Sekanak. Prosiding Simposium II – UNIID 2017, (September), 159–166
  18. Limantara, Montarcih, (2010). Hidrologi Praktis, CV. Lubuk Agung, Bandung
  19. Mays, L. W. (1996). Water Resources Handbook. In Journal Of Japan Society Of Hydrology And Water Resources
  20. Pigawati, M. A. Dan B. (2015). Kajian Kerentanan Di Kawasan Permukiman Rawan Bencana Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 4(2), 332–344. Diambil Dari Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Pwk
  21. Raka Buana, M. Z., Hadiani, R. R. R., & Suryandari, E. S. (2018). Analisis Banjir Dengan Metode Muskingum Cunge Dan Sistem Informasi Geografis (SIG) Di Kelurahan Banyuanyar, Surakarta. Matriks Teknik Sipil, 6(4), 613–620. https://doi.org/10.20961/mateksi.v6i4.36534
  22. Sachro, S. S., Edhisono, S., Atmodjo, P. S., & Prasetyo, W. (2017). Korelasi Klasifikasi Penutup Lahan dengan Debit Puncak di Daerah Aliran Sungai. Media Komunikasi Teknik Sipil, 23(2), 157–165. https://doi.org/10.14710/mkts.v23i2.16687
  23. Sadat, A. (2016). Efektivitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Pengurangan Resiko Bencana Di Kota Baubau. Kybernan: Jurnal Studi Kepemerintahan, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.35326/kybernan.v1i1.157
  24. Siswanto, S., Suprapto, S., & Huda, A. L. (2019). Pendekatan GIS dalam Pemodelan Keruntuhan Bendungan Menggunakan HEC-RAS 2D (Studi Kasus Bendungan Logung, Kabupaten Kudus). Journal of Science and Technology, 12(2), 112–119. https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5807
  25. Suadnya, D. P., Sumarauw, J. S. F., & Mananoma, T. (2017). Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Banjir Sungai Sario Di Titik Kawasan Citraland. Jurnal Sipil Statik, 5(4), 143–150
  26. Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Edisi I, Yogyakarta, Andi
  27. Suripin. (2014). Sistem Drainase Yang Berkelanjutan. Edisi Pertama Yogyakarta : Andi
  28. Tigor Oktaga, A., Suripin, S., & Darsono, S. (2016). Perbandingan Hasil Pemodelan Aliran Satu Dimensi Unsteady Flow dan Steady Flow pada Banjir Kota. Media Komunikasi Teknik Sipil, 21(1), 35–46. https://doi.org/10.14710/mkts.v21i1.11229
  29. Toto Cahyono, Mohammad Pramono Hadi, D. M. (2015). Pemodelan Spasial untuk Pembuatan Peta Rawan Banjir dan Peta Tingkat Risiko Banjir Bengawan Solo di Kota Surakarta. Majalah Geografi Indonesia, 29(1), 60–72. Diambil dari https://doi.org/10.22146/mgi.13102
  30. Triatmodjo, Bambang. (2008). Hidrologi Terapan, Cetakan Pertama, Yogyakarta, Beta Offset
  31. USAID Indonesia. (2018). Laporan kajian Kerentanan Dan Resiko Iklim Provinsi Sulawesi Tenggara. In USAID Adaptasi Perubahan Iklim Dan Ketangguhan (APIK)
  32. USGS. (2015). Landsat 8 (L8) Data Users Handbook. Earth Resources Observation and Science (EROS) Center. ( https://www.usgs.gov/, diakses 17-Aug-2018)
  33. Utami, T., Purwadi, O. T., & Susilo, G. E. (2016). Desain Penampang Sungai Way Besai Melalui Peningkatan Kapasitas Sungai Menggunakan Softwere HEC-RAS. Jurnal JRSDD, 4(2), 185–196
  34. Zevri, A. (2014). Analisis Potensi Resiko Banjir pada DAS yang mencakup kota Medan dengan Menggunakan Sistem Informasi Geogarfis (SIG). Diambil dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/41723
  35. Zevri, A. (2017). Analisis Volume Tampungan Kolam Retensi Das Deli Sebagai Salah Satu Upaya Pengendalian Banjir Kota Medan. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 13(2), 113. https://doi.org/10.25077/jrs.13.2.113-122.2017
  36. Zevri, A. (2018). Analisis Tinggi Muka Air Banjir DAS Belawan Dengan Menggunakan Software HecRas. Jurnal Teknik Sipil, 7(1), 26–29. https://doi.org/10.24815/jts.v7i1.8382
  37. Zevri, A. (2019). Studi Pemetaan Daerah Genangan Banjir DAS Sei Sikambing Dengan Sistem Informasi Geografis. Teras Jurnal, 9(2), 165–178

Last update:

  1. Potential flooding in the APT Pranoto Samarinda Airport area as a result of the airport runway extension

    W Eko, T J Pitojo, E Suhartanto, M Sholichin, L M Limantara, I W Sutapa. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1355 (1), 2024. doi: 10.1088/1755-1315/1355/1/012029

Last update: 2024-12-19 16:56:59

No citation recorded.