skip to main content

Analisis Kemandirian Pangan Berbasis Perubahan Penggunaan Lahan di Kota Metro, Provinsi Lampung

*Roby Saputra  -  Department of Soil Science, IPB, Indonesia
Boedi Tjahjono  -  Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB, Indonesia
Andrea Emma Pravitasari  -  Pusat Pengkajian, Perencanaan, dan Pengembangan Wilayah (P4W), Lembaga Penelitian dan Pengabdiankepada Masyarakat (LPPM), IPB, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kota Metro merupakan wilayah di Provinsi Lampung yang memiliki luas sawah hampir separuh dari luas wilayahnya. Setidaknya 95 % lahan sawah tersebut merupakan lahan sawah beririgasi teknis. Perkembangan Kota Metro cukup pesat seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan aktivitas ekonomi. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya alih fungsi lahan, terutama sawah menjadi non sawah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan Kota Metro dalam memenuhi produksi pangan secara mandiri berdasarkan dinamika perubahan penggunaan lahan yang terjadi. Perubahan penggunaan lahan diidentifikasi dengan cara overlay peta penggunaan lahan hasil interpretasi visual citra SPOT tahun 2007, 2013 dan 2019. Prediksi penggunaan lahan tahun 2031 menggunakan pendekatan modul Cellular Automata – Markov dengan menggunakan dua skenario, yaitu skenario business as usual dan skenario konservatif. Analisis kemandirian pangan dengan menghitung neraca produksi dan konsumsi beras berdasarkan luas sawah hasil prediksi. Hasil menunjukkan penggunaan lahan didominasi pada penggunaan lahan sebagai bangunan permukiman dan sawah dengan persentase keduanya mencapai 87 %, penggunaan lahan lainnya berupa bangunan non permukiman, kebun campuran, tegalan, semak belukar, RTH dan tubuh air. Pada tahun 2019 neraca pangan pokok masih berstatus surplus, namun tahun 2031 status neraca pangan pokok menjadi defisit, kondisi status neraca pangan surplus dapat dipertahankan dengan adanya intervensi pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah eksisting.

Fulltext View|Download
Keywords: perubahan penggunan lahan; markov chain; kemandirian pangan
Funding: PUSBINDIKLATREN BAPPENAS

Article Metrics:

  1. Arsyad, S. & Rustiadi, E. (2008). Penyelamat Air, Tanah, dan Lingkungan. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia
  2. Ashari. (2016). Tinjauan tentang Alih Fungsi Lahan Sawah ke Non Sawah dan Dampaknya di Pulau Jawa. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 21(2), 83. https://doi.org/10.21082/fae.v21n2.2003.83-98
  3. Asnawi, R. (2017). Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 14(1), 44–52. https://doi.org/10.25181/jppt.v14i1.141
  4. Bantacut, T. (2012). Produksi Padi Optimum Rasional : Peluang dan Tantangan. Pangan, 21(3), 281–295
  5. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045. Jakarta. (ID):BPS
  6. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Impor Beras Menurut Negara Asal Utama. www.bps.go.id. [17 Desember 2020]
  7. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Metro. 2016. Metro dalam Angka 2016. Metro (ID):BPS Kota Metro
  8. Febdian, L., & Efendi. (2013). Menentukan Model Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Matematika Universitas Andalas, 2(4), 54–58
  9. Hardjowigeno, S. & Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Lahan. UGM Press
  10. Hidayati, O., Siregar, H., & Falatehan, A. F. (2017). Konversi Lahan Sawah di Kota Bogor dan Strategi Anggaran dalam Mengendalikannya. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(2), 217–230. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.217-230
  11. Irawan, B. (2005). Konversi lahan sawah : potensi dampak, pola pemanfaatannya, dan faktor determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(1), 1–18
  12. Irawan, B. (2008). Meningkatkan Efektivitas Kebijakan Konversi Lahan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 26(2), 116–131
  13. Jaya, B., Rustiadi, E., Fauzi, A., & Pravitasari, A. E. (2021). Land conversion and availability of agricultural land in 2035 in Puncak Area Bogor Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 694(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/694/1/012052
  14. Kurniawan, I., Barus, B., & Pravitasari, A. E. (2017). Pemodelan Spasial Perubahan Penggunaan Lahan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Daerah Penyangganya. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(3), 270–286. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.3.270-286
  15. Kusrini, Suharyadi, & Hardoyo, S. R. (2011). Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhinya di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Majalah Geografi Indonesia, 25(1), 25–40. https://doi.org/10.22146/mgi.13358
  16. Laksmiasri, W., & Sukamdi. (2017). Keseimbangan Neraca Beras di Indonesia Tahun 2011 - 2015. Jurnal Bumi Indonesia, 6(3), 1–27
  17. Lamidi, Sitorus, S. R., Pramudya, B., & Munibah, K. (2018). Perubahan Penggunaan Lahan di Kota Serang Provinsi Banten. Tataloka, 20(1), 65–74
  18. Maman, U. (2013). Konversi Lahan Pertanian Dan Persoalan Kedaulatan Pangan. Agribusiness Journal, 7(1), 77–90. https://doi.org/10.15408/aj.v7i1.5171
  19. Manson, S. (2006). Land use in the southern Yucatán peninsular region of Mexico: Scenarios of population and institutional change. Computers, Environment and Urban Systems, 30(3), 230–253. https://doi.org/10.1016/j.compenvurbsys.2005.01.009
  20. Mulya, S. P., Rustiadi, E., & Pravitasari, A. E. (2019). Perbandingan Land Rent Pertanian dan Non Pertanian Di Kabupten Bogor dan Kota Bogor. Prosiding Seminar Nasional Aspi 2019, 513–517. http://p4w.ipb.ac.id/aspi-seminar-2018/proceeding/11-05. Prospek Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir Bandarharjo Kota Semarang.pdf
  21. Mulyani, A., Kuncoro, D., Nursyamsi, D., & Agus, F. (2016). Analisis Konversi Lahan Sawah : Penggunaan Data Spasial Resolusi Tinggi Memperlihatkan Laju Konversi yang Mengkhawatirkan. Jurnal Tanah Dan Iklim, 40(2), 121–133. https://doi.org/10.1093/nq/s4-II.40.329-b
  22. Munibah, K. (2018). Model Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus DAS Cidanau, Provinsi Banten) [Institut Pertanian Bogor]. In IPB Repository. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95249
  23. Munibah, K., Sitorus, S. R. P., Rustiadi, E., Gandasasmita, K., & Hartrisari, H. (2009). Model Hubungan Antara Jumlah Penduduk Dengan Luas Lahan Pertanian dan Pemukiman (Studi Kasus DAS Cidanau, Provinsi Banten). Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 11(1), 32–40. https://doi.org/10.29244/jitl.11.1.32-40
  24. Murtadho, A., Wulandari, S., Wahid, M., & Rustiadi, E. (2018). Perkembangan Wilayah dan Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Purwakarta sebagai Dampak dari Proses Konurbasi Jakarta-Bandung. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(2), 195. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.2.195-208
  25. Nofita, S., Sitorus, S. R. P., & Sutandi, A. (2016). Guidance of Paddy Field Conversion Policy in Solok. Tataloka, 18, 118–130. http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka
  26. Pravitasari, A. E., Rustiadi, E., Mulya, S. P., Setiawan, Y., Fuadina, L. N., & Murtadho, A. (2018). Identifying the driving forces of urban expansion and its environmental impact in Jakarta-Bandung mega urban region. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 149(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/149/1/012044
  27. Pravitasari, A. E., Suhada, A., Mulya, S. P., Rustiadi, E., Murtadho, A., Wulandari, S., & Widodo, C. E. (2019). Land use/cover changes and spatial distribution pattern of rice field decreasing trend in Serang Regency, Banten Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 399(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/399/1/012033
  28. Pravitasari, A. E., Yudja, F. P., Mulya, S. P., & Stanny, Y. A. (2021). Land cover changes and spatial planning alignment in Ciamis Regency and its proliferated regions. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 694(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/694/1/012065
  29. [Pemkot. Metro] Pemerintah Kota Metro. (2012). Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Metro Tahun 2011-2031. Metro: Pemkot Metro
  30. [Peraturan Pemerintah] (2011). Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan ALih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Jakarta
  31. Pusdatin. (2019). Buletin Konsumsi Pangan. In Pusdatin Kementan (Vol. 10, Issue 01). Pusdatin Kementan
  32. Rustiadi, E., Pravitasari, A. E., Setiawan, Y., Mulya, S. P., Pribadi, D. O., & Tsutsumida, N. (2021). Impact of continuous Jakarta megacity urban expansion on the formation of the Jakarta-Bandung conurbation over the rice farm regions. Cities, 111, 103000. https://doi.org/10.1016/j.cities.2020.103000
  33. Rwanga, S. S., & Ndambuki, J. M. (2017). Accuracy Assessment of Land Use/Land Cover Classification Using Remote Sensing and GIS. International Journal of Geosciences, 08(04), 611–622. https://doi.org/10.4236/ijg.2017.84033
  34. Setiady, D., & Danodero, P. (2016). Prediksi Perubahan Lahan Pertanian Sawah sebagian Kabupaten Klaten dan Sekitarnya menggunakan Cellular Automata dan Data Penginderaan Jauh. Jurnal Bumi Indonesia, 5(1), 1–10
  35. Wahyunto. (2009). Lahan Sawah Di Indonesia Sebagai Pendukung Pangan Nasional. Informatika Pertanian Volume 18 No.2, 18(2), 133–152
  36. Widiatmaka, W., Ambarwulan, W., Purwanto, M. Y. J., Setiawan4, Y., & Effendi, H. (2015). Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan di Tuban, Jawa Timur. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(2), 247–259. https://doi.org/10.22146/jml.18749
  37. Widjayatnika, B., Baskoro, D. P. T., & Pravitasari, A. E. (2017). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Pemanfaatan Ruang untuk Pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(3), 243–257. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.3.243-257

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-23 18:35:18

No citation recorded.