skip to main content

Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara

*Rahmat Aris Pratomo  -  Institut Teknologi Kalimantan, Indonesia
Eka Satya Wijayanti  -  Institut Teknologi Kalimantan, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai sentra pertanian tanaman pangan di Kalimantan Timur memberikan dampak positif bagi struktur perekonomian serta berperan sebagai lumbung pangan Provinsi Kalimantan Timur. Selain potensi terdapat permasalahan terkait alih fungsi lahan pertanian yang sulit dihindari. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan Citra Satelit 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI/TIRS untuk mengetahui perubahan tutupan lahan pertanian pada tahun 2010 – 2020 menggunakan metode spasial (overlay). Kemudian analisis dilanjutkan menggunakan metode Exploratory Factor Analysis (EFA), dimana data yang digunakan adalah produktivitas lahan pertanian, luas kepemilikan lahan pertanian, pendapatan petani, nilai jual lahan pertanian, laju pertumbuhan penduduk, kebijakan perlindungan lahan pertanian, ketersediaan sumber daya air, jumlah tenaga kerja sektor pertanian, biaya produksi pertanian, harga jual komoditas pertanian. Hasil dari analisis tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT).  Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terjadi perubahan lahan pertanian seluas 53.134,24 ha dari total luas lahan pertanian yang terdapat pada tahun 2010. Lahan pertanian mengalami perubahan menjadi perairan, hutan, perkebunan, lahan terbangun dan lahan terbuka. Faktor yang mendorong alih fungsi lahan pertanian adalah produktivitas lahan pertanian, pendapatan petani, nilai jual lahan pertanian, kebijakan perlindungan lahan pertanian, ketersediaan sumber daya air, biaya produksi pertanian dan harga jual komoditas pertanian.  Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan menyesuaikan dengan bentuk perubahan lahan yang terjadi. Sehingga strategi yang dirumuskan berkaitan dengan kebijakan pada sektor pertanian, distribusi bantuan sarana dan prasarana pertanian dan peningkatan pengetahuan sektor pertanian.
Fulltext View|Download
Keywords: Alih Fungsi, Lahan Pertanian, Tanaman Pangan, Strategi Pengendalian, Kutai Kartanegara

Article Metrics:

  1. Aprildahani, B. R., Hasyim, A. W., & Rachmawati, T. A. (2017). Motivasi Petani Mempertahankan Lahan Pertanian di Wilayah Pinggiran Kota Malang (Studi Kasus Kawasan Perkotaan Karangploso Kabupaten Malang). Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 1(3), 258-269
  2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara. (2019). Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2019. Kutai Kartanegara: Badan Pusat Statistik
  3. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara. (2021). Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2020. Kutai Kartanegara: Badan Pusat Statistik
  4. Badoa, M. D., Kapantow, G. H. M. dan Ruauw, E (2018). Faktor–Faktor Penyebab Alih Fungsilahan Pertanian di Kecamatan Tomohonselatan Kota Tomohon. Agri-Sosio Ekonomi.Manado, 14(2), pp. 195–204
  5. Bappenas. (2015). Evaluasi Implementasi Kebijakan Lahan Pertanian Pangan Berkenlanjutan (LP2B). Jakarta: Direktorat Pangan dan Pertanian, Bappenas
  6. Budiasa, I. W., 2012. Upaya Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah untuk Pelestarian Subak dan Keberlanjutan Pertanian di Bali. Jurnal dwijenAGRO, Volume 2
  7. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara. (20 September 2020). http://pertaniankukar.com/distanak/index.php?pg=Renstra
  8. Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2006). Business Research Methods (9th edition). New York: McGraw-Hill
  9. Firmansyah, F., Yusuf, M. & Argarini, T. O., 2021. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penataan Ruang, Volume 16
  10. Fitriyana, Gusti. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Melakukan Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Kebun Kelapa Sawit di Kecamatan Tanjung Lagi Kabupaten Banyuasin. Jurnal Societa, Volume 7
  11. Friyanto S. 2004. Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa Terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA: Vol.2 Nomor 2:79-95. Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar
  12. Harnovinsah. (2018). Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Mercu Buana
  13. Hendrawan, Fajar Januar Tri. (2016). Analisis Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan Terhadap Pendapatan Petani Dusun Puncel Desa Deket Wetan Lamongan. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
  14. Husna, R., Azhar & Marsudi, E., 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Sawah di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 3
  15. Irawan, Bambang (2005). Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya dan Faktor determinan. Forum PenelitianAgro Ekonomi Vol 23 No. 1
  16. Kurniasari, M. & Ariastita, P. G., 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknik POMITS, Volume 3
  17. Kusumastuti, A. C., Kolopaking, L. M., & Barus, B. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Sosiologi Pedesaa, 6(2), 130-136
  18. Mahardika, B. P. & Muta'ali, L., 2018. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun Untuk Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagaian Wilayah Kecamatan Ceper. Jurnal Bumi Indonesia, Volume 7
  19. Martunisa, P. & Noor, T. I., 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Alih Fungsi Lahan Padi Sawah di Kelurahan Kersanegara, Kecamatan CIbereum, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Rekayara Hijau, Volume 2.Mokodompit, P. I. S., Kindangen, J. I. & Taroe, R. C., 2019. Perubahan Lahan Pertanian Basah di Kota Kotamobagu. Jurnal Spasial, Volume 6
  20. Mokodompit, P. I. S., Kindangen, J. I. & Taroe, R. C., 2019. Perubahan Lahan Pertanian Basah di Kota Kotamobagu. Jurnal Spasial, Volume 6
  21. Nawangwulan, Nila Hapsari, Bambang Sudarsono, Bandi Sasmito. 2013. Analisis Pengaruh Perubahan Lahan Pertanian Terhadap Hasil Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pati Tahun 2001 – 2011. Jurnal Geodesi Undip, Volume 2
  22. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. (2013). Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara 2013-2o33
  23. Prasada, I Made Yoga., Rosa Tia Alfina. (2018). Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Ketahanan Pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Vol. 14, No.3, Hal. 210 - 224
  24. Pratomo, R. A., Ayuni, S. I., & Fitrianingsih, D. (2021). Implikasi Pembangunan Kota Baru Terhadap Perubahan Fisik Kawasan Dan Sosial-Ekonomi Masyarakat Lokal: Studi Kasus Pembangunan Kota Harapan Indah, Bekasi. Jurnal Pengembangan Kota, 9(2), 204-214
  25. Pratomo, R. A., Samsura, D. A. A., & van der Krabben, E. (2022). Living on the Edge: Comparing the Quality of Life Transformation of Local Communities Induced by New Town Development in Different Peri-Urban Areas. Sustainability, 14(20), 13435. https://doi.org/10.3390/su142013435
  26. Purwanto, Endi Hari, Reza Lukiawan. 2019. Parameter Teknis Dalam Usulan Standar Pengolahan Penginderaan Jauh: Metode Klasifikasi Terbimbing. Jurnal Standardisasi, Volume 21
  27. Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan
  28. Rezki, Nisa., Aso, La., Syaharun. (2020). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pasca Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Pertambangan. ETNOREFLIKAS Jurnal Sosial dan Budaya, Vol. 9, No. 1
  29. Salim, M. N. (2016). Bertani Diantara Himpitan Tambang (Belajar Dari Petani Kutai Kartanegara). Jurnal Bhumi, Volume 2. https://doi.org/10.31292/jb.v2i1.230
  30. Sampurno, Rizky Mulya, Ahmad Thoriq. 2016. Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager (OLI) di Kabupaten Sumedang. Jurnal Teknotan, Volume 10
  31. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta
  32. Suprianto, Cahrial, E. & Nuryaman, H., 2019. Faktor-Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan Sawah di Kota Tasikmalaya. Jurnal Agristan, Volume 1
  33. Suputra, Dewa Putu Arwan, I G. A. A. Ambarawati, I Made Narka Tenaya. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Studi Kasus di Subak Daksina, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, Volume 1
  34. Sutrisno, N., & Hamdani, A. (2019). Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Air untuk Meningkatkan Produksi Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(2), 73-88
  35. Thamrin, Sabran, & Raden, I. (2015). Evaluasi Pembangunan Bidang Pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013. Magrobis Journal, 15
  36. Wardoyo, P. (2011). Alat Analisis Manajemen. Semarang: Semarang University Press
  37. Widyawati, R. F. (2017). Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia (Analisis Input Ouput). Jurnal Economia, 13(1), 14–27. Retrieved from https://doi.org/10.21831/economia.v13i1.11923
  38. Wijaksono, Rizky Rangga, Ardy Maulidy Navastara. (2012). Pengendalian Perubahan Pemanfataan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Untuk Mendukung Program Lumbung Pangan Nasional)
  39. Wijayanti, W. P., & Pratomo, R. A. (2019). Keberlanjutan wilayah: keterkaitan desa-kota dalam aktivitas minapolitan di Kabupaten Malang. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 3(3), 180-188
  40. Winoto. (2005). Fakta Alih Fungsi Lahan. Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-23 04:47:53

No citation recorded.