skip to main content

Kajian Disparitas Pembangunan Kawasan Pinggiran Dibandingkan Kawasan Perkotaan di Kabupaten Pati

*Suroso Suroso orcid  -  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pati, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pembangunan kawasan pinggiran cenderung tumbuh lebih lamban dibandingkan dengan kawasan perkotaan.  Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji disparitas pembangunan kawasan perbatasan/pinggiran dibandingkan kawasan perkotaan di Kabupaten Pati. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakandata indeks desa membangun (IDM) dan data wawancara terhadap pendamping desa (PD) dan stakeholder lainnya. Teknik analisis meliputi analisis deskriptif capaian IDM dan komparatif rerata capaian IDM antar kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan pinggiran memiliki capaian pembangunan bervariasi. Capaian nilai indeks pembangunan kawasan paling rendah berada di kawasan pinggiran barat (67,27) disusul kawasan pinggiran selatan (68,20), kawasan pinggiran timur (69,42),  dan kawasan pinggiran utara (71,06). Kemudian kawasan perkotaan memiliki capaian pembangunan (77,20). Komparasi campaian pembangunan, ada perbedaan capaian pembangunan antara kawasan pinggiran dan kawasan perkotaan berdasarkan klasifikasi rerata IDM. Sebagian besar kawasan pinggiran memiliki capaian pembangunan kategori “Moderat”, sedangkan kawasan perkotaan mempunyai capaian kategori “Tinggi”. Namun perbedaan nilai capaian pembangunan antara IDM 4 kawasan pinggiran dibandingkan IDM kawasan kota relatif kecil. Ini dibuktikan dengan nilai hitung t komparasi IDM kawasan pinggiran selatan, timur, barat dan utara dibandingkan kawasan kota (1.179; 1,064; 1,441; 0,792) lebih kecil dari nilai t tabel (2,101; 2,078; 2,149; 2,201). Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel berarti disparitas pembangunan kawasan pinggiran dibandingkan kawasan kota relatif kecil. Walaupun diaparitas kecil, ini perlu dieliminasi untuk meningkatkan kesetaraan pembangunan, dan  kawasan yang memiliki capaian pembangunan lebih kecil perlu mendapat prioritas dalam kebijakan pembangunan.

Fulltext View|Download
Keywords: Disparitas, Kawasan Perkotaan, Kawasan Pinggiran, Pembangunan

Article Metrics:

  1. Barbosa, G.S. (2014). A Conceptual Review of the Terms Sustainable Development and Sustainability. International Journal of Social Sciences, 3(2), 1-15
  2. BPS. (2018). Kecamatan Sukolilo Dalam Angka 2018. Pati: BPS Kabupaten Pati
  3. Budianta, A. (2010). Pengembangan Wilayah Perbatasan Sebagai Upaya Pemerataan Pembangunan Wilayah di Indonesia. Jurnal SMARTek, 8 (1), 72 – 82
  4. Carmela, M., Bue, L., & Klasen, S. (2013). Identifying Synergies and Complementarities Between MDGs: Results from Cluster Analysis, 647–670. doi.org/10.1007/s11205-013-0294-y
  5. Castañeda, G., Chávez-Juárez, F., & Guerrero, O. A. (2018). How Do Governments Determine Policy Priorities? Studying development strategies through spillover networks. Journal of Economic Behavior & Organization, 154, 335–361. Doi: org/10.1016/J.JEBO.2018.07.017
  6. Chen, A. (2010). Reducing China's Regional Disparities: Is There a Growth Cost? China Economic Review, 21, 2-13
  7. Davidson, K., Kellett, J., Wilson, L., & Pullen, S. (2012). Assessing Urban Sustainability from a Social Democratic Perspective: A Thematic Approach. Local Environment, 17 (1), 57-73. DOI: 10.1080/13549839.2011.631990
  8. Davies, R. (2015). The Sustainable Development Goals as a Network of Targets.Monitoring and Evaluation NEWS. Department of Economic and Social Affairs, 1(141), 1–17. Retrieved from http://www.un.org/ esa/desa/papers/2015/wp141_2015
  9. Dinas Ketahanan Pangan. (2017). Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Kabupaten Pati. Pati: Dinas Ketahanan Pangan
  10. Ghahramanpouri, A., Lamit, H. & Sedaghatnia, S. (2013). Urban Social Sustainability Trends in Research Literature. Asian Social Science, 9 (4), 185-193. DOI: 10.5539/ass.v9n4p185
  11. Hamzah, A., Masbar, R. & Sofyan Syahnur, S. (2013). Economic Growth Disparity Among The Regions in Aceh, Indonesia. Aceh International Journal of Social Science, 2 (1), 21–31. DOI: https://doi.org/10.12345/aijss.2.1.1360
  12. Haqi, F.I. (2016). Sustainable Urban Development, and Social Sustainability in the Urban Context. EMARA Indonesian Journal of Architecture, 2 (1), 21-26. DOI: https://doi.org/10.29080/eija.v2i1.15
  13. Le Blanc, D. (2015). Towards Integration at Last? The Sustainable Development Goals as a Network of Targets.Sustainable Development, 23(3), 176–187. https://doi. org/10.1002/sd.1582
  14. Mensah, J., & Enu-Kwesi, F.(2018). The Implication of Environmental Sanitation Management in The Catchmentarea of Benya Lagoon, Ghana. Journal of Integrative Environmental Sciences, 16 (1), 23-43, DOI: 10.1080/1943815x.2018.1554591
  15. Nilsson, M. (2016). Understanding and Mapping Important Interactions Among SDGs: Readying Institutions and Policies for Integrated Approaches to Implementation of the 2030 Agenda. InExpert meeting in preparation for HLPF 2017, 1–33. Retrieved from https://sustainabledevelopment.un.org/
  16. Nilsson, M., Griggs, D., & Visback, M. (2016). Map the Interactions Between Sustainable Development Goa. Nature, 534(15), 320–322. https://doi.org/10.1038/534320a
  17. Nurman (2015). Strategi Pembangunan Daerah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  18. Nurul, W. (2015). Compact Urban Form for Sociability in Urban Neighbourhoods. International Journal of Social Science and Humanity, 5 (10), 822-826. DOI: 10.7763/IJSSH.2015.V5.564
  19. Pradhan, P., Costa, L., Rybski, D., Lucht, W., & Kropp, J. P. (2017). A Systematic Study of Sustainable Development Goal (SDG) Interactions Earth’s Future. Earth’s Future, 1169–1179. https://doi.org/10.1002/eft2.266
  20. Prayitno, H.T., (2017). Kajian Banjir Bandang di Desa Sukolilo Melalui Tinjauan Peta Sungai. Jurnal Litbang , 13 (1), 13-23
  21. Putri, R. & Rani, H. 2020. Analisis Paradigma Pembangunan di Indonesia, Indonesian Journal of
  22. Intellectual Publication, 1 (1), 40-52.Qerimi, Q. & Sergi, B.S., 2015 Development and Social Development in the Global Context. International Journal of Business and Globalisation, 14 (4), 383–407. DOI: 10.1504/IJBG.2015.069682
  23. Saif, M.A., Zefreh, M.M., & Torok, A. (2018). Public Transport Accessibility: A Literature Review. Periodica Polytechnica Transportation Engineering, 47 (1), 1-8. DOI: 10.3311/PPtr.12072
  24. Shindo, Y. (2010). The effect of education subsidies on regional economic growth and disparities in China. Economic Modelling, 27, 1061–68
  25. Singh, P.K & Chudasama, H. (2020). Evaluating Poverty Alleviation Strategies in a Developing Country. PloS One, 15 (1), e0227176. https://doi.org:10.1371/journal.pone.0227176
  26. Stoddart, H., Schneeberger, K., Dodds, F., Shaw, A., Bottero, M., Cornforth, J., & White, R.(2011).A PocketGuide to Sustainable Development Governance. London: Stakeholder Forum
  27. Sugama, F. (2016). Disparitas Pembangunan Antar Daerah. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 13 (4), 424-431
  28. Suparmoko, M. (2020). Konsep Pembangunan Berkelanjutan Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional dan Regional.Jurnal Ekonomika dan Manajemen, 9 (1), 39-50
  29. Sjafrizal. (2014). Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  30. Sjafrizal. (2008). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Padang: Badouse Media
  31. Tjarve, B., & Zemīte, I.(2016). The Role of Cultural Activities in Community Development, Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 64 (6), 2151–2160, DOI: 10.11118/actaun201664062151
  32. Thobias. (2003). Kebijakan Pemukiman Kembali Pengungsi di Perbatasan Indonesia-Timor Leste. Tesis S2. Semarang: Universitas Deponegoro
  33. Thomas, C. F.(2015). Naturalizing Sustainability Discourse: Paradigm, Practices, and Pedagogy of Thoreau, Leopold, Carson, and Wilson.A Dissertation: Arizona State University. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/79576433.pdf
  34. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
  35. Nomor 68. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
  36. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
  37. Wahyuntari, L.I. & Pujiati, A. (2016).Disparitas Pembangunan Wilayah Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah.Economics Development Analysis Journal, 5 (3), 296-305. DOI: 10.15294/edaj.v5i3.22153
  38. Yusuf, A.W. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kota Yang Berkelanjutan Dan Berkeadilan,” Jurnal Administrasi Publik 11 (2), 53–68

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-09 10:36:56

No citation recorded.