skip to main content

Faktor Utama Pembentuk Permukiman Kumuh di Kelurahan Srengsem, Kota Bandar Lampung dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

*Iqsal Aryo Syahputra  -  Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Hafi Munirwan  -  Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
Husna Tiara Putri  -  Institut Teknologi Sumatera, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Terbentuknya kawasan permukiman kumuh yang ada di Kelurahan Srengsem mencerminkan adanya permasalahan lingkungan, sosial, dan perekonomian yang perlu diatasi. Deliniasi kawasan kumuh di Kelurahan Srengsem terdapat di puncak bukit, dan kawasan sempadan rel kereta api serta peruntukan kelurahan tersebut sebagai kawasan industri menengah. Permukiman kumuh di kelurahan ini tergolong didalam klasifikasi kumuh dengan tingkat yang ringan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor yang menyebabkan terbentunya permukiman yang diidentifikasi kumuh di Kelurahan Srengsem. Penelitian ini menggunakan mix method, dengan mengumpulkan data primer dan sekunder serta analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik kawasan dan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk menilai faktor utama pembentuk permukiman kumuh. Berdasarkan hasil analisis, faktor yang mempengaruhi permukiman kumuh di Kelurahan Srengsem meliputi terdapat beberapa rumah yang tidak memiliki status kepemilikan akan bangunan, kepadatan penduduk di beberapa kawasan deliniasi kumuh, minimnya pengelolaan terhadap sampah sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan dilakukan pembakaran, dan tingkat pendapatan penduduk yang rendah dengan terdapat beberapa warga dengan pekerjaan sebagai buruh dan juga pekerja serabutan.
Fulltext View|Download
Keywords: Analytical Hierarchy Process, Faktor Utama, Karakteristik, Permukiman Kumuh

Article Metrics:

  1. Aguswin, A. (2021). Penataan Kawasan Permukiman Kumuh Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi. IKRA-ITH Teknologi Jurnal Sains dan Teknologi, 5(3), 48-57
  2. Akbar, T., & Alfian, F. (2018). Kampung Tematik Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Permasalahan Permukiman Kumuh Di Kota Malang. Wahana, 70(2). Https://Malangkota.Go.Id/2016/09/05/Kampun
  3. Arifin, M., Yudhoyono, A., Trisutomo, S., Wunas, A., Jinca, Y., Akil, A., Rasyid, A. R., Latief, I., Ali, M., Azmy, F., Dewi, Y. K., Osman, W. W., Ekawati, S. A., Wahyuni. S, Asfan, L. M., & Lakatupa, G. (2020). Penyuluhan Dan Pendampingan Penataan Lingkungan Pada Permukiman Kumuh Di Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Jurnal Tepat (Teknologi Terapan Untuk Pengabdian Masyarakat), 3(1), 99–108
  4. Brueckner, J. K. (2013). Slums in Developing Countries: New Evidence for Indonesia. Journal of Housing Economics, 22(4), 278–290. Https://Doi.Org/10.1016/J.Jhe.2013.08.001
  5. Fitri, D. A. (2021). Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Permukiman Kumuh Daerah Perkotaan Di Indonesia (Sebuah Studi Literatur) Dika Ardiana Fitri
  6. Jabbar, A., Hartanto, T., Tiaraningrum, F. H., Pratiwi, A. S., Rahmawati, L. Z. A., Zulfani, S. D., & Fariz, T. R. (2022, August). Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh Di Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati. In Proceeding Seminar Nasional IPA (pp. 212-221)
  7. Krisandriyana, M., Astuti, W., & Fitriarini, E. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh Di Surakarta. Desa Kota, 1(1), 24–33
  8. Nursyamsiyah, S., Jaya, M. T. B. S., & Bakri, S. (2015). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Permukiman Kumuh di Kota Bandar Lampung. Jurnal Sains dan Pendidikan, 2(1), 25–39
  9. Rahayu, R., Syafri, Rasyidi, E. S., & Abbas, J. (2022). Strategi Penanganan Permukiman Di Kabupaten Jeneponto (Studi Kasus: Permukiman Kumuh Di Kawasan Allu, Kecamatan Bangkala). Journal of Urban Panning Studies, 2(2), 148–153
  10. Ramdani, B. D., & Haryanto, R. (2013). Preferensi Masyarakat Terhadap Penataan Kawasan Permukiman Nelayan Kumuh Di Desa Kurau, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Teknik PWK, 2(3), 569–577
  11. Saefudin, & Wahyuningsih, S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada Rsud Serang. Jurnal Sistem Informasi, 1(1), 33–37
  12. Sari, A. R., & Ridlo, M. A. (2021). Studi Literature : Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Permukiman Kumuh di Kawasan Perkotaan. Jurnal Kajian Ruang, 1(2), 160–176
  13. Sastanti, S. Y., & Fibriani, C. (2019). Analisis Tingkat Permukiman Kumuh Menggunakan Metode Ahp Berbasis SIG Pada Kota Magelang. Jurnal Nasional Teknologi Dan Sistem Informasi, 5(1), 69–78. Https://Doi.Org/10.25077/Teknosi.V5i1.2019.69-78
  14. Seruni, D. S., Furqon, M. T., & Wihandika, R. C. (2020). Sistem Prediksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Malang Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Regression. Jurnal Pengembangan Teknologi dan Ilmu Komputer, 4(4), 1075–1082
  15. Wimardana, A. S. (2016). Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Belitung Selatan Kota Banjarmasin. Institut Teknologi Sepuluh November
  16. Yang, J. (2024). Waste Accumulation in Jakarta’s Slums: Neoliberal Flows of Waste Distribution. Geoforum, 150, 1–12. Https://Doi.Org/10.1016/J.Geoforum.2024.103994
  17. Zulkarnaini, W. R., Elfindri, & Sari, D. T. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permukiman Kumuh di Kota Bukittinggi. Jurnal Planologi, 16(2), 169–188

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-17 15:06:48

No citation recorded.