skip to main content

Hubungan Pemilihan Lokasi dalam Mendorong Peningkatan Kondisi Sosial dan Ekonomi Pedagang Keliling di Sekitar Kawasan Pasar Nangka, Kota Surakarta

*Murtanti Jani Rahayu scopus publons  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Rufia Andisetyana Putri scopus publons  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Erma Fitria Rini scopus publons  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Lintang Suminar scopus publons  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Adinda Amalia scopus publons  -  Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Pedagang keliling sebagai bagian dari kegiatan ekonomi informal memberikan kontribusi yang tidak kecil baik sebagai tools bagi masyarakat bawah untuk menavigasi kondisi sosial ekonominya maupun bagi kondisi lingkungan, karena pedagang keliling menjadi salah satu representasi dari hubungan kota dengan wilayah hinterlandnya, tumbuhnya jiwa wirausaha dan meminimalkan pergerakan masyarakat dalam berbelanja. Pedagang keliling mendatangi konsumennya dengan berhenti di banyak titik yang umumnya merupakan ruang publik yang mendekati guna lahan tertentu tanpa menimbulkan konflik pemanfaatan ruang, karena hanya berhenti sesaat, tanpa ada ruang yang diakuisi seperti halnya pedagang kaki lima. Setiap titik henti yang menjadi lokasi dagang para pedagang keliling memiliki karakteristik yang memberikan berpengaruh terhadap bentuk aktivitas yang terjadi baik dari segi sosial maupun ekonomi. Ruang publik menjadi pilihan lokasi berdagang oleh para pedagang keliling karena pada dasarnya tingginya mobilitas di kawasan sehingga dapat memberikan banyak keuntungan. Melalui teknik analisis korelasi Spearman, ditemukan bahwa pendapatan bersih yang diperoleh para pedagang keliling menjadi variabel dominan yang memiliki hubungan erat/berkorelasi positif dengan variabel karakteristik lokasi titik henti pedagang keliling diantaranya jenis tata guna lahan aktivitas utama yang ditempati, jarak titik henti, tingkat keamanan, kenyamanan, dan kebersihan.
Fulltext View|Download
Keywords: Pedagang keliling, Karakteristik, Sosial Ekonomi,Kota Surakarta

Article Metrics:

  1. Andani, A., Nusril, N., & Rasyid, W. (2017). Kausalitas Harga dan Permintaan Komoditas Pertanian di Provinsi Bengkulu (The Causality of Price and Demand of Agricultural Products in Bengkulu Province). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 17(2), 6. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.21002/jepi.v17i2.667
  2. Apriliasari, N. K. (2017). Kajian Arahan Penyediaan Ruang Kota Bagi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pendidikan Tembalang, Kota Semarang. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 13 (4): 47
  3. Bhat, G. A. (2013). Urban Informal Sector: A Case Study of Street Vendors in Kashmir. IJMBS, 3(1)
  4. Brown, A. M. B., & Roever, S. (2017). Enhancing Productivity in the Urban Informal Economy. https://www.habitat3.org/the-new-urban-agenda/issue-papers
  5. Budiman, I. (2021). Analisis Potensi Perekonomian Pedagang Kaki-Lima di Kota Langsa. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 12(2), 184–199. https://doi.org/10.33059/jseb.v12i2.3043
  6. Elgin, C., Kose, M. A., Ohnsorge, F., & Yu, S. (2021). Understanding Informality. https://cama.crawford.anu.edu.au/sites/default/files/publication/cama_crawford_anu_edu_au/2021-09/76_2021_elgin_kose_ohnsorge_yu.pdf
  7. Government of India. (2014). The Street Vendors (Protection of Livelihood and Regulation of Street Vending) Act. The Gazzete of India. https://mohua.gov.in/upload/uploadfiles/files/StreetVendorAct2014_English(1).pdf
  8. Hanifah, U., & Mussadun. (2014). Penilaian Tingkat Keberhasilan Relokasi PKL di Kawasan Pasar Waru dan Simpang Lima, Semarang (Evaluation of Street Vendor Relocation in Pasar Waru and Simpang Lima, Semarang). Journal of Regional and City Planning, 25(3), 228–242. https://doi.org/https://doi.org/10.5614/jpwk.2015.25.3.4
  9. Hapsari, K. C. (2017). Pedagang Bermotor : Karakteristik Baru Pedagang Keliling Kaki Lima di Kawasan Pendidikan Tembalang, Semarang. Jurnal Riptek, 2(1), 57–66. https://core.ac.uk/download/pdf/160112678.pdf
  10. Lefebvre, H. (1974). La Production de l’espace. Anthropos
  11. Mahayati, P., & Rahayu, M. J. (2022). Identifikasi Karakteristik Pedagang Keliling (Studi Kasus Kota Surakarta). Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 17. https://doi.org/10.20961/region.v17i2.46926
  12. Mc Gee, T. G., & Yeung, Y. (1977). Hawkers in Southeast Asian Cities: Planning for The Bazaar Economy. International Development Research Centre
  13. McGee, T., & Yeung, Y. (1977). Hawkers In Southest Asian Cities: Planning for the Bazaar Economy. International Development Research Center
  14. Medina, L., & Schneider, F. (2018). Shadow Economies Around the World: What did We Learn Over the Last 20 Years? Washington, DC. https://www.imf.org/en/Publications/WP/Issues/2018/01/25/Shadow-Economies-Around-the-World-What-Did-We-Learn-Over-the-Last-20-Years-45583
  15. Nirwana, D. C., Muhammadiah, M., & Hasanuddin, M. (2017). Peran Pemerintah dalam Pembinaan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Enrekang (Government’s Role in Fostering Small and Medium Enterprises in Enrekang Regency). Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, 3(1), 1–14. https://doi.org/https://doi.org/10.26618/kjap.v3i1.890
  16. Onyebueke, V. U. (2000). Incidence of Informal Sector Enterprises in the Urban Residential Zone: Analysis of the Pattern and Determinants in Enugu. Journal of the Nigerian Institute of Town Planners, 13, 125
  17. Pratama, B. A. (2019). Buku Ajar Analisis Statistik dan Implementasinya. K-Media
  18. Rachmawati, R., Turtiantoro, & Astuti, P. (2016). Persepsi Masyarakat terhadap Kebijakan Pengenaan Sanksi Biaya Paksa Terkait Penataan PKL di Kasawan Kepatihan Kota Bandung (Public Perception of the Policy of Imposing Forced Fee Sanctions Related to the Arrangement of Street Vendors in Kasawan Kepatihan,. Journal of Politic and Government Studies, 5(2), 281–290. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/11238
  19. Rahayu, M. J. (2020). Stabilisasi Pedagang Kaki Lima Di Ruang Publik Kota Surakarta: Strategi Informalitas Perkotaan Yang Berkeadilan. Yayasan Kita Menulis
  20. Rahayu, M. J., Buchori, I., & Widjajanti, R. (2018a). Citra Kawasan Manahan Kota Surakarta Sebagai Lokasi Stabilisasi PKL The Image of Manahan of Surakarta as a Stabilization Location for Urban Hawkers. 1–13
  21. Rahayu, M. J., Buchori, I., & Widjajanti, R. (2019). The Need for the Improvement of Street Vendors Management in Public Spaces at Surakarta City. Planning Malaysia Journal, 17(2), 146–157. https://doi.org/10.21837/pmjournal.v17.i10.636
  22. Rahayu, M. J., Buchori, I., & Widjajanti, R. (2018b). Study of Locations Characteristics for Stabilization of Street Vendors in Surakarta City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 106(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/106/1/012063
  23. Rahayu, M. J., Musyawaroh, AP, R., & Fitria, E. (2020). Stabilisasi Pedagang Kaki Lima di Ruang Publik Kota Surakarta: Strategi Informalitas Perkotaan Yang Berkeadilan
  24. Samosir, R. A. (2015). Analisis Pendapatan Pedagang Kaki Lima Sektor Informal di Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang [Universitas Diponegoro]. http://eprints.undip.ac.id/46114/1/09_SAMOSIR.pdf
  25. Sari, A. P. (2003). Studi Aspek yang Dipriorotaskan Pada Faktor Ekonomi, Sosial, dan Fisik Dalam Penentuan Lokasi Pedagang Kaki Lima di Kota Mataram [Universitas Diponegoro]. http://eprints.undip.ac.id/14859/
  26. Setyaningrum, W., Pandelaki, E. E., & Suprapti, A. (2021a). Karakteristik Pedagang Kaki Lima (PKL) Di Pusat Kota Pekalongan. Sinektika Jurnal Arsitektur, 18(2)
  27. Setyaningrum, W., Pandelaki, E. E., & Suprapti, A. (2021b). Karakteristik Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pusat Kota Pekalongan (Characteristics of Street Vendors (PKL) in Pekalongan City Center). Sinektika: Jurnal Arsitektur, 18(2). https://doi.org/https://doi.org/10.23917/sinektika.v18i2.15327
  28. Sharma, S. (2016). Hawking Space and National Policy on Urban Street Hawkers: A Study of NDMC, Delhi. Procedia Technology, 24, 1734–1741. https://doi.org/10.1016/j.protcy.2016.05.207
  29. Sholichah, H. (2020). Migrasi Asal Brebes Sebagai Penjual Keliling di Desa Denanyar Kecamatan Jombang [Universitas Airlangga]. https://onesearch.id/Record/IOS3215.96754?widget=1&library_id=609
  30. Sianturi, F. A., Rengkung, M. M., & Lakat, R. S. M. (2019). Analisis Sebaran Sektor Informal di Kota Manado. Spasial, 6(1), 159–168
  31. Skinner, C. (2017). Law and litigation in street trader livelihoods. In Rebel Streets and the Informal Economy. Routledge
  32. Solomon-Ayeh, B., King, R., & Decardi-Nelson, I. (2011). Street vending and the use of urban public space in Kumasi, Ghana. The Ghana Surveyor, 4(1). https://www.semanticscholar.org/paper/Street-Vending-and-the-Use-of-Urban-Public-Space-in-Solomon-Ayeh-King/e4c7926232ea32ec47728deb3d57c54a89622b37
  33. Taufik, M. (2012). Kajian Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Publik Kawasan Simpang Lima Pati. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 8(2), 138–145
  34. UN-Habitat. (2016). Issue Paper 11: Public Space. https://www.habitat3.org/the-new-urban-agenda/%0Aissue-papers%0A
  35. Werdiningtyas, R., Rahayu, M. J., & Musyawaroh. (2012). Hawkers Behaviour and Characteristic As An Important Factor To Empower Local Economy. 2nd CONVEEESH & 13Th SENVAR International Conference

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-18 16:13:16

No citation recorded.