DOI: https://doi.org/10.14710/pwk.v21i4.71736

Pengaruh Faktor Endogen Terhadap Konvergensi di Pulau Jawa

*Hafidz Satria Pratama  -  Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Diandra Rachmah Maulidahati  -  Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Pergeseran paradigma pertumbuhan dari pendekatan neoklasik menjadi pendekatan endogen telah mengungkapkan bahwa pertumbuhan wilayah cenderung terjadi secara divergen yang dapat mengakibatkan melebarnya ketimpangan antardaerah. Di sisi lain aglomerasi perkotaan memungkinkan terciptanya eksternalitas dan efek limpahan yang dapat menstimulus terjadinya konvergensi. Penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana pemerataan faktor pertumbuhan endogen dan aglomerasi perkotaan berpengaruh terhadap konvergensi wilayah. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dari faktor-faktor endogen, seperti modal, tenaga kerja, teknologi, inovasi, dan keterampilan terhadap derajat konvergensi sigma pada aglomerasi perkotaan di Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan di Pulau Jawa terjadi kecenderungan divergensi dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu ditemukan pola nilai konvergensi lebih lemah pada metropolitan besar seperti Metropolitan Jakarta, Metropolitan Semarang, dan Metroplitan Surabaya. Hal ini mengindikasikan kekuatan aglomerasi di Pulau Jawa belum mampu mendorong pemerataan antarwilayah. Faktor endogen yang berpengaruh terhadap konvergensi wilayah adalah modal, tenaga kerja, serta keterampilan, yang berarti derajat konvergensi di Pulau Jawa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor produksi neoklasik.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext |  Research Instrument
Basis Data Konvergensi Sigma
Subject
Type Research Instrument
  Download (258KB)    Indexing metadata
Keywords: Konvergensi, Pertumbuhan Endogen, Aglomerasi

Article Metrics:

Article Info
Section: Articles
Language : ID
Recent articles
Dinamika Penggunaan Lahan dan Pengembangan Kawasan Aerotropolis di Bandara Yogyakarta International Airport Land Use Change and Environmental Impacts: A Bibliometric Analysis Enhancing Walkability in Jakarta’s Tod: A Pathway to Optimizing First- and Last-Mile Mobility More recent articles
Most cited articles
Analisis Transformasi Wilayah Peri-Urban pada Aspek Fisik dan Sosial Ekonomi (Kecamatan Kartasura) Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Kelurahan Larangan Kota Cirebon Dampak Sosial Ekonomi dan Lingkungan Fisik Masyarakat Akibat Pengembangan Hotel di Kota Yogyakarta Preferensi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Objek Wisata Teluk Palu di Kota Palu The Role of Local Champion In Community - Based Adaptation In Semarang Coastal Area More cited articles
  1. Abdelrahman, O. (2021). Does the endogenous growth theory provide a better guide to explaining actual growth experience than the neoclassical model ? July, 0–19
  2. Aginta, H., Gunawan, A. B., & Mendez, C. (2023). Regional income disparities and convergence clubs in Indonesia: new district-level evidence. Journal of the Asia Pacific Economy, 28(1), 101–132. https://doi.org/10.1080/13547860.2020.1868107
  3. Akita, T., & Lukman, R. A. (1995). Interregional inequalities in Indonesia: A decomposition analysis. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 31(2), 61–81
  4. Arrow, K. (1962). The Economic Implications of Learning by Doing. Review of Economic Studies, 29, 155-73
  5. Arsyanti, R., & Nugrahadi, T. (2020). Analisis Konvergensi Ekonomi pada Level Kawasan dan Nasional serta Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Seminar Nasional Official Statistics 2020: Statistics in the New Normal: A Challenge of Big Data and Official Statistics, 717-727
  6. Arsyad, L. (2016). Ekonomi Pembangunan Edisi Ke-5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
  7. Baldwin, R., & Martin, P. (2004). Agglomeration and Regional Growth. Dalam Handerson, J., & Thisse, F (Ed), Handbook of Regional and Urban Economics, 4, 2673-2710. Elsevier
  8. Barro, R. (1991). Economic Growth in a Cross-Section of Countries. Journal of Economics, 106, 407-43
  9. Baro, R., & Sala-i-Martin, X. (1991). Convergence Across States and Regions. Brookings Papers in Economic Activity, 22, 107-82
  10. Barro, R. J., & Sala-i-Martin, X. (1992). Convergence. Journal of Political Economy, 100, 223-251
  11. Baumont, C., Ertur, C., & LeGallo, J. (2003). Spatial Convergence Clubs and the European Regional Growth Process in B. Fingleton (ed.), European Regional Growth, Springer- Verlag, Berlin
  12. Bosker, M. (2007). Growth, Agglomeration and Convergence: a Space-time Analysis for European Regions. Spatial Economic Analysis, 2, 91-109
  13. BPS. (2024). Keadaan Angkatan Kerja Daerah Istimewa Yogyakarta Agustus 2023. Kota Yogyakarta: BPS Provinsi DIY
  14. BPS. (2024). Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Agustus 2023. Kota Serang: BPS Provinsi Banten
  15. BPS. (2024). Keadaan Angkatan Kerja Provinsi DKI Jakarta Agustus 2023. Kota Serang: BPS Provinsi DKI Jakarta
  16. BPS. (2024). Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Barat Agustus 2023. Kota Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat
  17. BPS. (2024). Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Tengah Agustus 2023. Kota Semarang: BPS Provinsi Jawa Tengah
  18. BPS. (2024). Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Jawa Timur Agustus 2023. Kota Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur
  19. BPS. (2024). Produksi Domestik Regional Bruto Menurut Pengeluaran Tahun 2019-2023 Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta: BPS Provinsi DIY
  20. BPS. (2024). Produksi Domestik Regional Bruto Menurut Pengeluaran Tahun 2019-2023 Provinsi Banten. Kota Serang: BPS Provinsi Banten
  21. BPS. (2024). Produksi Domestik Regional Bruto Menurut Pengeluaran Tahun 2019-2023 Provinsi DKI Jakarta. Kota Serang: BPS Provinsi Banten
  22. BPS. (2024). Produksi Domestik Regional Bruto Menurut Pengeluaran Tahun 2019-2023 Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat
  23. BPS. (2024). Produksi Domestik Regional Bruto Menurut Pengeluaran Tahun 2019-2023 Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang: BPS Provinsi Jawa Tengah
  24. BPS. (2024). Produksi Domestik Regional Bruto Menurut Pengeluaran Tahun 2019-2023 Provinsi Jawa Timur. Kota Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur
  25. Brauninger, M., & Niebuhr, A. (2008). Agglomeration, Spatial Interaction and Convergence in the EU. Schmollers Jahrbuch, 128, 329-349
  26. BRIN. (2024). Indeks Daya Saing Daerah 2023. Jakarta: Badan Riset Inovasi Daerah
  27. BRIN. (2023). Indeks Daya Saing Daerah 2022. Jakarta: Badan Riset Inovasi Daerah
  28. BRIN. (2022). Indeks Daya Saing Daerah 2021. Jakarta: Badan Riset Inovasi Daerah
  29. Button, K. (2011). The Economist's Perspective on Regional Endogenous Development in Stimson, R., Stough, R., & Nijkamp, P (Eds), Endogenous Regional Development, Edward Elgar Publishing, 20-38
  30. Cozzi, G. (2021). Munich Personal RePEc Archive Semi-Endogenous or Fully Endogenous Growth ? A Simple Unified Theory . Semi-Endogenous or Fully Endogenous Growth ? A Simple Unified Theory . Munich Personal RePEc Archive, 110681
  31. De Long, J. B. (1988). Productivity Growth, Convergence, and Welfare: Comment. The American Economic Review, 78, 1138-1154
  32. Fischer, M., & Claudia, S. (2004). Regional income Converge the Enlarged Europe, 1995-2000: A Spatial Econometric Perspective. ZEW Discussion Papers, 04-42
  33. Fujita, M., & Thisse, J. (2002). Economics of Agglomeration. Cities, Industrial Location, and Regional Growth. Cambridge University Press
  34. Glaeser, E. (2000). The New Urban and Regional Growth, in Clark, G., Gertler, M., & Feldman, M (eds), Handbook of Economic Geography, Oxford University Press, Oxford, 83–99
  35. Gómez-Caicedo, M. I., Gaitán-Angulo, M., Quintero, A., & Danna-Buitrago, J. P. (2022). Endogenous growth factors and their empirical verification in the Colombian business context by applying fuzzy measurement techniques. Neural Computing and Applications, 34(4), 3249–3261. https://doi.org/10.1007/s00521-021-06492-8
  36. Gujarati, D. N. (2004). Basic Econometrics (4th ed.). Tata McGraw-Hill
  37. Heidenreich, M., & Wunder, C. (2008). Patterns of regionalinequality in the enlarged Europe. EuropeanSociological Review, 24(1), 19–36. https://doi.org/10.1093/esr/jcm031
  38. Henderson, J. (1988). Urban Development Fact and Illusion. Oxford University Press, Oxford
  39. Hill, H. (2008). Globalization, inequality, and local-level dynamics: Indonesia and the Philippines. Asian Economic Policy Review, 3(1), 70–95
  40. Hohenberg, P., & Less, L. (1985). The Making of Urban Europe (1000-1950). Harvard University Press, Cambridge, MA
  41. Ibourk, A., & Elouaourti, Z. (2023). Regional convergence and catching up process in Africa: A tale of three clubs. Regional Science Policy and Practice, 15(6), 1339–1372. https://doi.org/10.1111/rsp3.12646
  42. Peiró-Palomino, Francesco Perugini. (2022). Regional innovation disparities in Italy: The role of governance, Economic Systems, 46(4), 101009. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ecosys.2022.101009
  43. Kaldor, N., & Mirrlees, J. (1962). A New Model of Economic Growth. Review of Economic Studies, 29, 174-92
  44. Kharisma, B., & Nuraeiny, V. (2018). Infrastruktur dan Output Perkapita Antar Provinsi di Indonesia. Media Trend, 13(2), 277. https://doi.org/10.21107/mediatrend.v13i2.4369
  45. Kelly, M. (1992). On Endogenous Growth with Productivity Shocks. Journal of Monetary Economics, 30, 47-56
  46. Keller, W. (2002). Geographic localization of international technology diffusion. American Economic Review, 92(1), 120–142. https://doi.org/10.1257/000282802760015630elo 1991
  47. Krugman, P. (1991). Increasing Returns and Economic Geography. Journal of Political Economy 99, 483-499
  48. Kurniawati, S. (2019). Regional income and its convergence in Indonesia. International Journal of Economics and Financial Issues, 9(6), 101–108
  49. Lucas, R. (1988). On The Mechanics of Economic Development. Journal of Monetary Economics, 22, 3-42
  50. Martin, R., & Sunley, P. (1998). Slow Convergence? The New Endogenous Growth Theory and Regional Development. Economic Geography, 74, 201-227
  51. Abdelrahman, O. (2021). Does the endogenous growth theory provide a better guide to explaining actual growth experience than the neoclassical model ? July, 0–19
  52. Aginta, H., Gunawan, A. B., & Mendez, C. (2023). Regional income disparities and convergence clubs in Indonesia: new district-level evidence. Journal of the Asia Pacific Economy, 28(1), 101–132. https://doi.org/10.1080/13547860.2020.1868107
  53. Cozzi, G. (2021). Munich Personal RePEc Archive Semi-Endogenous or Fully Endogenous Growth ? A Simple Unified Theory . Semi-Endogenous or Fully Endogenous Growth ? A Simple Unified Theory . Munich Personal RePEc Archive, 110681
  54. Gómez-Caicedo, M. I., Gaitán-Angulo, M., Quintero, A., & Danna-Buitrago, J. P. (2022). Endogenous growth factors and their empirical verification in the Colombian business context by applying fuzzy measurement techniques. Neural Computing and Applications, 34(4), 3249–3261. https://doi.org/10.1007/s00521-021-06492-8
  55. Ibourk, A., & Elouaourti, Z. (2023). Regional convergence and catching up process in Africa: A tale of three clubs. Regional Science Policy and Practice, 15(6), 1339–1372. https://doi.org/10.1111/rsp3.12646
  56. Millia, H., Syarif, M., Rahim, M., & Bachmid, G. (2018). Analysis of Growth and Convergence among Islands in Indonesia (Neoclassical Model). IOSR Journal of Economics and Finance, 9(3), 20–29. https://doi.org/10.9790/5933-0903032029
  57. Pemerintah Provinsi Banten. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2023-2043
  58. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023-2043
  59. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2042
  60. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023-2043
  61. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2031
  62. Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017
  63. Resosudarmo, B. P., & Vidyattama, Y. (2006). Regional income disparity in Indonesia: A panel data analysis. ASEAN Economic Bulletin, 23(1), 31–4
  64. Robelo, S. (1991). Long-Run Policy Analysis and Long-Run Growth. Journal of Political Economy, 99,500-521
  65. Romer, P. (1986). Increasing Return and Long-Run Growth. Journal of Political Economy, 94, 1002-1037
  66. Romer, P. (1994).The Origins of Endogenous Growth. Journal of Economic Perspectives, American Association, 8, 3-22
  67. Santoso, F D, & Mukhlis, I. (2021). Ketimpangan Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pada Masa Sebelum dan pada Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Pendidikan, 1 (2), 2021, 146-164, DOI: 10.17977/um066v1i22021p146-162
  68. Schumpeter, J. (1942). Capitalis, Socialism, and Democracy. Harper and Brothers, New York
  69. Solow, R. (1956). A Contribution to The Theory of Economic Growth. Journal of Economics, 70, 65-94
  70. Solow, R. (1960). Investment and Technical Progress, in Arrow, K., Karlin, S., and Suppes, P (eds). Mathematical Models in Social Science. Stanford University Press, Stanford
  71. Stimson R., & Njikamp, P. (2011). Endogenous Regional Development. Edward Elgar Publishing. UK & USA
  72. Stimson R., Stoguh R., Salazar M. (2009). Leadership and Institutions in Regional Endogenous Development. Edward Elgar Publishing. UK & USA
  73. Swan, T. (1956). Economic Growth and Capital Accumulation. Economic Record, 32, 34-361
  74. Tajerin, T., Fauzi, A., Juanda, B., & Adrianto, L. (2013). Tendensi Proses Konvergensi dan Penentu Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Pulau Utama di Indonesia, 1985-2010. J. Sosek KP, 8, 167-183
  75. Telaumbanua. (2024). Analisis Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi Daerah Berciri Kepulauan Regional Sumatera. Prosiding SENAM: Ekonomi & Bisnis, 4, 66-77
  76. Wibisono, Y. (2003). Konvergensi di Indonesia: Beberapa Temuan Awal dan Implikasinya. Ekonomi dan Keuangan Indonesia, 51, 53-82
  77. Williamson, J. (1988). Migration and Urbanization In: Chenery, H., & Srinivasan, T. (Eds.), Handbook of Development Economics, vol. 1. North-Holland, Amsterdam, 425–465
  78. Wooldridge, J. . (2012). Introductory Econometris: A Modern Approach 5th Edition. In Journal of contaminant hydrology (Vols. 120–121). http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21708159
  79. Yin, J., Yang, Z., & Guo, J. (2022). Externalities of Urban Agglomerations: An Empirical Study of the Chinese Case. Sustainability, 14, 1-19

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-12-31 11:35:36

No citation recorded.