Abstract
Sebuah alat di Primary Reformer adalah suatu alat yang dioperasikan pada suhu 600-800oC dan tekanan 30-40 kg/cm2. Primary reformer dibuat material yang berbeda, material baja karbon (flange) dan material baja tahan karat(top tube). Kedua material tersebut disambung dengan menggunakan las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) dengan filler metal inconel 82. Namun ditemukan kobocoran (disbonding) antara sambungan pada material baja karbon dan weld metal. Tugas Akhir ini meneliti pengaruh preheat dan PWHT terhadap kualitas hasil pengelasan DMW. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat mengungkap lebih jelas penyebab kebocoran pada pipa Primary Reformer di atas. Beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : PWHT (tungku heatreatment), struktur mikro (mikroskop optik), dan nilai kekerasan (mikro vikers). Pengujian struktur mikro didapatkan hasil pelebaran ukuran dark band efek dari variasi temperatur PWHT pada batas fusi sambungan baja karbon dan weld metal, serta terjadi pengkasaran butir pada daerah HAZ baja karbon yang berstruktur full ferit. Nilai kekerasan pada daerah dark band ini lebih tinggi dibanding daerah lainya, dan menurunya nilai kekerasan pada daerah HAZ baja karbon. Turunya nilai kekerasan pada HAZ baja karbon dapat menimbulkan kegagalan jika komponen ini semakin lama dipakai pada aplikasi tersebut.