skip to main content

Pencarian Cinta Sejati dalam Film Frozen Karya Walt Disney Picture dan Cerpen “The Snow Queen” Karya Hans Christian Andersen: Kajian Sastra Bandingan

1Departement of Literary Studies, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudato, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275., Indonesia

2Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 25 Jun 2023.
Editor(s): Vania Hanjani

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini berfokus pada penceritaan pencarian cinta sejati yang dialami oleh tokoh Anna dalam film Frozen (2013) dan tokoh Gerda dalam cerpen The Snow Queen serta menunjukkan bahwa cinta sejati tidak selamanya berdasar pada hubungan romantis. Cinta sejati juga mampu melelehkan hati seseorang yang telah beku. Penelitian ini dikaji berdasarkan teori sastra bandingan yang dikemukakan oleh Hosillos dan berfokus pada konsep cinta sejati yang dikemukakan oleh Protasi. Tujuan dan manfaat penelitian ini mengungkapkan pencarian cinta dan berkontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan mengenai bidang studi terkait seperti sastra bandingan, film, dan cerpen serta untuk memberikan pemahaman lebih mengenai cinta sejati kepada penikmat film Frozen (2013) maupun cerpen The Snow Queen. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan studi Pustaka, menonton film dan membaca cerpen, serta mencatat bagian-bagian penting pada kutipan dari film dan cerpen tersebut. Hasil yang didapatkan adalah kedua karya sastra tersebut memaparkan konsep cinta sejati dengan sebuah perjalanan dan pengorbanan besar yang membuat tokoh Anna dan Gerda mampu melelehkan hati seseorang yang telah membeku juga mencintai seseorang dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

 

Kata Kunci: Sastra bandingan, cinta sejati, Frozen, The Snow Queen

Fulltext View|Download
Keywords: Sastra bandingan, cinta sejati, Frozen, The Snow Queen

Article Metrics:

  1. Abrams, M. H. (1957). A Glossary of Literary Terms. New York: Holt Rinehart and Winston
  2. Andersen, H. C. (1844). The Snow Queen. In H. C. Andersen, New Fairy Tales. First Volume. Second Collection. Denmark: C. A. Reitzel
  3. Falah, F. (2018). Hegemoni Ideologi dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman el Shirazy (Kajian Hegemoni Gramsci). Jurnal NUSA, 13(3), 351-360
  4. Hosillos, L. V. (2001). Sfera Konsentrik dalam Kesusastraan Bandingan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
  5. Lee, J., & Buck, C. (Directors). (2013). Frozen [Motion Picture]
  6. Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  7. Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Montase Press
  8. Protasi, S. (2007). True love: the normativity of a passion. Dissertation Thesis. Bologna: Alma Mater Studiorum Università di Bologna
  9. Rudy, Hutabarat, S. S., Silitonga, D. P., Manullang, D., & Saragih, Y. (2021). The Portrayal of Good Characteristics in American Animation Films Frozen (2013) and Frozen II (2019) . J-Lalite: Journal of English Studies, 2(1), 42-54
  10. Simamora, R. L. (2005). Ratu Salju, Dongeng Dalam Tujuh Kisah (Kumpulan Dongeng Indah Hans Christian Andersen). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  11. Sung, R. (2016). Comparative Analysis on The Snow Queen and Frozen Focusing on A.J. Greimas' Semiology. The Journal of the Korea Contents Association, 16(2), 211-220
  12. Widisanti, N. M., & Ratih, S. D. (2018). Breaking The Spell: Hilangnya Superioritas Laki-Laki dalam Dua Film Produksi Walt Disney Pictures Frozen (2013) dan Maleficent (2014). Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana, 24(2), 1-28
  13. Woods, J. T. (2016). Interpesonal Communication: Everyday Encounter. Boston: Cengage Learning

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-21 04:30:01

No citation recorded.