Department of social studies educations, University of Malang, Jl. Semarang No.5, Malang, East Java, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SABDA63049, author = {Kartika Dwijayanti}, title = {Pantangan Pernikahan Ngalor-Ngetan : Studi Kasus di Desa Bologarang, Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah}, journal = {Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan}, volume = {19}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Pantangan pernikahan; Ruwatan; Konstruksi sosial}, abstract = { Pantangan pernikahan merupakan sebuah kepercayaan yang berisi larangan dalam melakukan prosesi pernikahan. Pantangan pernikahan yang berlaku di Jawa antara lain, weton, sampir ratan, sasi suro, Ngalor-ngetan dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dan konstruksi sosial yang terbentuk dari pantangan pernikahan Ngalor-ngetan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan dalam pantangan pernikahan Ngalor-ngetan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif, dan desain studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa pantangan pernikahan Ngalor-ngetan muncul dari pemikiran nenek moyang sejak zaman dulu. Masyarakat Desa Bologarang mengatakan Ngalor-ngetan berasal dari sejarah kebogerang dan kedekatan antara raja-raja zaman dahulu. Sedangkan, konstruksi sosial mengenai pantangan pernikahan Ngalor-ngetan dimulai dari proses eksternalisasi dengan adanya ilmu titen. Kemudian, proses tersebut terobjektifikasi melalui kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat yang secara bertahap terinternalisasi menjadi sebuah aturan tidak tertulis yang disetujui dan dipatuhi oleh masyarakat secara umum. Masyarakat yang melaksanakan pernikahan Ngalor-ngetan, melakukan ruwatan sebagai obat atau penawar dari adanya pantangan pernikahan. Ruwatan yang dilakukan antara lain sangkane di ubah, mengelilingi sendang, dan nanggap wayang. Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat Desa Bologarang yang belum mengetahui mengenai ruwatan pantangan pernikahan Ngalor-ngetan. Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan materi dalam pembelajaran IPS kelas VII tema 4 tentang keragaman kebudayaan. Selain itu, penelitian ini akan melengkapi penelitian sebelumnya, dan bisa dijadikan referensi bagi pembaca untuk mempelajari apa itu celana pernikahan Ngalor-ngetan. }, issn = {2549-1628}, pages = {101--108} doi = {10.14710/sabda.19.1.101-108}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/view/63049} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 01:29:41
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to SABDA: Jurnal Kajian Kebudayaan and Faculty of Humanities Diponegoro University as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc. , will be allowed only with a written permission from SABDA: Jurnal Kajian Kebudayaan and Faculty of Humanities Diponegoro University.
SABDA: Jurnal Kajian Kebudayaan and Faculty of Humanities Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JTSiskom journal are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats