skip to main content

Ruwat Dandang: Antara Mitos Dan Tradisi di Desa Bumirejo Kabupaten Lampung Tengah

Prodi Tadris IPS, Institut Agama Islam Negeri Metro, Lampung, Indonesia, Indonesia

Received: 3 Jun 2024; Published: 13 Jun 2024.
Editor(s): Yuniardi Fadilah

Citation Format:
Abstract
Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung. Suku yang mendiami daerah Lampung Tengah ini mayoritas adalah suku Jawa. Masyarakat Jawa dikenal dengan kentalnya akan kepercayaan mistis atau juga disebut juga dalam dunia spiritual. Upacara atau ritual yang dilakukan untuk menghindarkan diri dampak yang ditimbulkan akibat kesalahan manusia dalam suku Jawa disebut dengan ruwatan. Salah satu kesalahan manusia yang diharuskan diruwat adalah ngrubuhake dandang (menjatuhkan dandang penanak nasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tradisi ruwatan ngrubuhake dandang dan perlengkapan yang dilakukan untuk proses ruwatan serta kaitannya dengan mitos. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di desa Bumirejo, Kabupaten Lampung Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pemanfaatan dokumen. Teknik analisa data dilakukan dengan analisis data kualitatif dengan tahapan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruwatan ngrubuhake dandang ini bertujuan untuk membersihkan diri agar orang yang memiliki hajat terhindar dari marabahaya ataupun kesengsaraan. Prosesi dalam melakukan ruwatan menggunakan berbagai perlengkapan yang biasa disebut dengan sesajen. Nilai Budaya dalam Tradisi Ruwatan Dandang antara lain nilai kepercayaan pada Tuhan, nilai keselamatan dan kesejahteraan, nilai kepedulian dan saling membantu, nilai kesucian dan nilai kearifan lokal atau etnopedagogy. Mitos yang terkandung dalam ruwatan ngrubuhake dandang seperti anggapan bahwa apabila tidak dilakukan akan memberikan bala atau musibah pada keluarga yang meremehkan tradisi ruwatan
Fulltext View|Download
Keywords: Tradisi; Ruwatan Dandang; Mitos; Ngrubuhake Dandang; Desa Bumirejo

Article Metrics:

  1. Ali Rohman, A. d. (2020). Wayang Ukur Sebagai Media Representasi Indonesia. Jurnal Komunikasi, 43-44., 2(5), 43
  2. Angelin, M. (2015). Mitos dan Budaya. Journal Binus Humaniora, 5(2), 191
  3. Ariyanti, N. Y. (2017). Kearifan Lokal Dalam Dinamika Masyarakat Multikultural. In Prosiding Kegiatan Ilmiah Tingkat Nasional (Vol. 53, Issue 9)
  4. Citra Ayuhda dan Karsiwan. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kitab Kuntara Raja Niti Sebagai Pedoman Laku Masyarakat Lampung. Journal of Social Pedagogy, 1(1), 12
  5. Collier, M. J. (1994). Cultural Identity and Intercultural Communication. Wadsworth
  6. Darmoko. (2002). Ruwatan: Upacara Pembebasan Malapetaka Tinjauan Sosiokultural Masyarakat Jawa. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 6, NO. 1, JUNI 2002, 6(1), 30–37
  7. Fitriani, S. (2021). Analisis Unsur Semiotik Sesajen pada Upacara Ruwatan Anak Kendhana-Kendhini Adat Suku Jawa. Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 3(5)
  8. Hadikusuma, H. (2014). Pengantar Ilmu Hukum Adat di Indonesia. Mandar Maju
  9. Indriyana. (2016). Prosiding Seminar Nasional Budaya Literasi Membentuk Generasi Cendekia dan Literat. In Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Issue September)
  10. Jones, P., Bradbury, L., & Shaun Le Boutillier. (2016). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Teori Fungsionalisme hingga Post Modernisme (A. F. Saifuddin (ed.)). Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  11. Kamil, A. W. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Iai Sambas, 4(8), 782-783
  12. Karsiwan, K; Sari, L. R., & Azzahra, A. (2022). Sagata Sebagai Identitas Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2). https://doi.org/10.36869/pjhpish.v8i2.250
  13. Karsiwan, K., & Sari, Lisa Retno; Purwasih, A. (2021). Memmang: the Oral Tradition of Lampung Society. Walasuji : Jurnal Sejarah Dan Budaya, 12(2). https://doi.org/10.36869/wjsb.v12i2.197
  14. Keesing, R. M. (2018). Teori-Teori Tentang Budaya. Journal of Intellectual Property Rights, 23(4–5), 174–193
  15. Ali Rohman, A. d. (2020). Wayang Ukur Sebagai Media Representasi Indonesia. Jurnal Komunikasi, 43-44., 2(5), 43
  16. Angelin, M. (2015). Mitos dan Budaya. Journal Binus Humaniora, 5(2), 191
  17. Ariyanti, N. Y. (2017). Kearifan Lokal Dalam Dinamika Masyarakat Multikultural. In Prosiding Kegiatan Ilmiah Tingkat Nasional (Vol. 53, Issue 9)
  18. Citra Ayuhda dan Karsiwan. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kitab Kuntara Raja Niti Sebagai Pedoman Laku Masyarakat Lampung. Journal of Social Pedagogy, 1(1), 12
  19. Collier, M. J. (1994). Cultural Identity and Intercultural Communication. Wadsworth
  20. Darmoko. (2002). Ruwatan: Upacara Pembebasan Malapetaka Tinjauan Sosiokultural Masyarakat Jawa. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 6, NO. 1, JUNI 2002, 6(1), 30–37
  21. Fitriani, S. (2021). Analisis Unsur Semiotik Sesajen pada Upacara Ruwatan Anak Kendhana-Kendhini Adat Suku Jawa. Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 3(5)
  22. Hadikusuma, H. (2014). Pengantar Ilmu Hukum Adat di Indonesia. Mandar Maju
  23. Indriyana. (2016). Prosiding Seminar Nasional Budaya Literasi Membentuk Generasi Cendekia dan Literat. In Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Issue September)
  24. Jones, P., Bradbury, L., & Shaun Le Boutillier. (2016). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Teori Fungsionalisme hingga Post Modernisme (A. F. Saifuddin (ed.)). Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  25. Kamil, A. W. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Iai Sambas, 4(8), 782-783
  26. Karsiwan, K; Sari, L. R., & Azzahra, A. (2022). Sagata Sebagai Identitas Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2). https://doi.org/10.36869/pjhpish.v8i2.250
  27. Karsiwan, K., & Sari, Lisa Retno; Purwasih, A. (2021). Memmang: the Oral Tradition of Lampung Society. Walasuji : Jurnal Sejarah Dan Budaya, 12(2). https://doi.org/10.36869/wjsb.v12i2.197
  28. Keesing, R. M. (2018). Teori-Teori Tentang Budaya. Journal of Intellectual Property Rights, 23(4–5), 174–193
  29. Khairan, U. (2022). Pemahaman ayat-ayat tentang qadha dan qadhar dalam tradisi ruwatan pra nikah menurut masyarakat Desa Ujong Padang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya
  30. Koentjaraningrat. (1986). Manusia dan Kebudayaan Indonesia (9th ed.). Djambatan
  31. Koentjaraningrat. (2015). Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan (12th ed.). Gramedia
  32. Koentjaraningrat. (2020). Pengantar llmu Antropologi (15th ed.). Aksara Baru
  33. Lestari, D. E. (2020). Makna Tradisi Ruwatan Adat Jawa Bagi Anak Perempuan Tunggal Sebelum melakukan Pernikahan di Desa Pulungdewo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 5(2), 152–163
  34. Margaretha, R. (2017). Analisis Klasifikasi Mitos dalam Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. Jurnal Pendidikan Progresif, 7(2), 117–126. https://doi.org/10.23960/jpp.v7.i2.201715
  35. Miles, M. G., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualiatif. Universitas Indonesia
  36. Mumuh, M., & Bambang, R. (2014). Bunga Rampai Eksistensi Ragam Budaya Lampung. BPNB Jawa Barat
  37. Nasution, A. F. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. CV. Harfa Creative
  38. Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia
  39. Nengah Duija, I. (2005). Tradisi Lisan, Naskah dan Sejarah. In Wacana (Vol. 7, Issue 2, pp. 111–124)
  40. Noraini, A. (2016). Tradisi Ruwat Bagi Anak “Ontang-Anting” Sebagai Syarat Perkawinan Studi Kasus di Dusun Tangkil Kelurahan Muntuk Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul (Perspektif Hukum Adat Dan Hukum Islam). UIN Sunan Kalijaga
  41. Pudentia, M. (1998). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Yayasan Obor Indonesia
  42. Retno Dwi Hastuti, D., Saleh ALi, M., B. Demmallino, E., & Rahmadani. (2018). Ringkasan Kumpulan Mazhab Teori Sosial (1st ed.). CV Nur Lina
  43. Ali Rohman, A. d. (2020). Wayang Ukur Sebagai Media Representasi Indonesia. Jurnal Komunikasi, 43-44., 2(5), 43
  44. Angelin, M. (2015). Mitos dan Budaya. Journal Binus Humaniora, 5(2), 191
  45. Ariyanti, N. Y. (2017). Kearifan Lokal Dalam Dinamika Masyarakat Multikultural. In Prosiding Kegiatan Ilmiah Tingkat Nasional (Vol. 53, Issue 9)
  46. Citra Ayuhda dan Karsiwan. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kitab Kuntara Raja Niti Sebagai Pedoman Laku Masyarakat Lampung. Journal of Social Pedagogy, 1(1), 12
  47. Collier, M. J. (1994). Cultural Identity and Intercultural Communication. Wadsworth
  48. Darmoko. (2002). Ruwatan: Upacara Pembebasan Malapetaka Tinjauan Sosiokultural Masyarakat Jawa. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 6, NO. 1, JUNI 2002, 6(1), 30–37
  49. Fitriani, S. (2021). Analisis Unsur Semiotik Sesajen pada Upacara Ruwatan Anak Kendhana-Kendhini Adat Suku Jawa. Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 3(5)
  50. Hadikusuma, H. (2014). Pengantar Ilmu Hukum Adat di Indonesia. Mandar Maju
  51. Indriyana. (2016). Prosiding Seminar Nasional Budaya Literasi Membentuk Generasi Cendekia dan Literat. In Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (Issue September)
  52. Jones, P., Bradbury, L., & Shaun Le Boutillier. (2016). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Teori Fungsionalisme hingga Post Modernisme (A. F. Saifuddin (ed.)). Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  53. Kamil, A. W. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Iai Sambas, 4(8), 782-783
  54. Karsiwan, K; Sari, L. R., & Azzahra, A. (2022). Sagata Sebagai Identitas Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2). https://doi.org/10.36869/pjhpish.v8i2.250
  55. Karsiwan, K., & Sari, Lisa Retno; Purwasih, A. (2021). Memmang: the Oral Tradition of Lampung Society. Walasuji : Jurnal Sejarah Dan Budaya, 12(2). https://doi.org/10.36869/wjsb.v12i2.197
  56. Keesing, R. M. (2018). Teori-Teori Tentang Budaya. Journal of Intellectual Property Rights, 23(4–5), 174–193
  57. Khairan, U. (2022). Pemahaman ayat-ayat tentang qadha dan qadhar dalam tradisi ruwatan pra nikah menurut masyarakat Desa Ujong Padang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya
  58. Koentjaraningrat. (1986). Manusia dan Kebudayaan Indonesia (9th ed.). Djambatan
  59. Koentjaraningrat. (2015). Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan (12th ed.). Gramedia
  60. Koentjaraningrat. (2020). Pengantar llmu Antropologi (15th ed.). Aksara Baru
  61. Lestari, D. E. (2020). Makna Tradisi Ruwatan Adat Jawa Bagi Anak Perempuan Tunggal Sebelum melakukan Pernikahan di Desa Pulungdewo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 5(2), 152–163
  62. Margaretha, R. (2017). Analisis Klasifikasi Mitos dalam Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. Jurnal Pendidikan Progresif, 7(2), 117–126. https://doi.org/10.23960/jpp.v7.i2.201715
  63. Miles, M. G., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualiatif. Universitas Indonesia
  64. Mumuh, M., & Bambang, R. (2014). Bunga Rampai Eksistensi Ragam Budaya Lampung. BPNB Jawa Barat
  65. Nasution, A. F. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. CV. Harfa Creative
  66. Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia
  67. Nengah Duija, I. (2005). Tradisi Lisan, Naskah dan Sejarah. In Wacana (Vol. 7, Issue 2, pp. 111–124)
  68. Noraini, A. (2016). Tradisi Ruwat Bagi Anak “Ontang-Anting” Sebagai Syarat Perkawinan Studi Kasus di Dusun Tangkil Kelurahan Muntuk Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul (Perspektif Hukum Adat Dan Hukum Islam). UIN Sunan Kalijaga
  69. Pudentia, M. (1998). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Yayasan Obor Indonesia
  70. Retno Dwi Hastuti, D., Saleh ALi, M., B. Demmallino, E., & Rahmadani. (2018). Ringkasan Kumpulan Mazhab Teori Sosial (1st ed.). CV Nur Lina
  71. Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perspektif Pendidikan Islam. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(2), 93–107
  72. Sedyawati, E. (1996). Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu-ilmu Budaya. Jurnal Pengetahuan Dan Komunikasi Peneliti Dan Pemerhati Tradisi Lisan, 3(2)
  73. Sibarani, R. (2018). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan (ATL)
  74. Susanti, J. T., & Lestari, D. E. G. (2021). Tradisi Ruwatan Jawa pada Masyarakat Desa Pulungdowo Malang. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(2), 94–105. https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.14245
  75. Sztompka, P. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada Media Grup
  76. Tilaar, H. A. . (2002). Pendidikan. Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia; Strategi Reformasi Pendidikan Nasional (3rd ed.). Remaja Rosdakarya
  77. Uyun, N. (2023). Membaca Mitos dan Tradisi dalam Konflik Perkawinan Beda Etnis. POPULIKA, 11(1), 23–33. https://doi.org/10.37631/populika.v11i1.700
  78. Wardani, D. A. (2020). Ritual Ruwatan Murwakala dalam Religiusitas Masyarakat Jawa. Widya Aksara: Jurnal Agmaa Hindu, 25(1)
  79. Widyanti, T. (2016). Penerapan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Budaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24(2), 157. https://doi.org/10.17509/jpis.v24i2.1452
  80. Wirawan, I. . (2015). Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Kencana
  81. Yunus, R. (2014). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa. In Deepublish Publisher. Deepublish Publisher

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-09 20:45:33

No citation recorded.