skip to main content

PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN LELE(Clarias gariepinus, Burchel) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA SUPERINTENSIF MELALUI APLIKASI SISTEM IMTA DENGAN CACING Tubifex DI BOYOLALI Growth Performances of Catfish (Clarias gariepinus, Burchel) cultivated superintensif through Application of IMTA with Tubifex worm System in Boyolali

*Sri Hastuti  -  Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Subandiyono Subandiyono  -  Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sarjito Sarjito  -  Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

 

Usaha  budidaya ikan di Boyolali mampu memberikan pendapatan dari usaha budidaya lele dengan hasil yang menjajikan. Usaha lele tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 54% hingga 100%. Nilai R/C rasio lebih besar 1, yang berarti  bahwa usaha tani budidaya ikan lele tersebut efisien dan layak untuk dikembangkan. Ketenaran Kabupaten Boyolali akan hasil budidaya ikan lele yang menjajikan secara ekonomi telah memacu penduduknya untuk memproduksi ikan lele.Hasil produksi ikan lele di Boyolali secara nyata dipengaruhin oleh variabel luas lahan dan variabel benih lele.Oleh karena itu, keterbatasan lahan yang dimiliki oleh para usahatani Sumber Rejeki tersebut menjadi permasalahan yang perlu dipecahkan.Untuk memaksimumkan produksi lele dengan lahan terbatas tersebut dapat dilakukan dengan teknologi IMTA (Integrated Multi TrophicAquaculture). Teknologi ini menggabung ikan lele dengan cacing tubifec, sehingga akan menghasilkan ikan lele dan tubifek.Namun kegiatan budidaya sistem IMTA yang menggabungkan antara ikan lele dengan cacing Tubifek masih tergolong belum pernah dilakuakan oleh para petani.Sistem IMTA ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) meningkatkan efisiensi input dan output yang menghasilkan kenaikan nilai ekonomis, karena dihasilkan ikan lele dan cacing tubifek. (2) memperbaiki atau meminimalisir limbah buangan kegiatan budidaya ikan, (3) meningkatkan kemanfaatan limbah kegiatan budidaya ikan yang potensial sebagai pupuk organik untuk proses produksi Tubifec.  Benih lele berukuran bobot 1,5±0,1 g dipelihara dengan kepadatan 500 ekor per meter persegi.  Selama pemeliharaan 3 bulan, ikan diberi pakan pelet komersial untuk lele secara ad satiationdengan frekwensi dua kali sehari.  Pada bagian atas kolam dilengkapi dengan talang bertingkat sebagai tempat pemeliharaan tubifec.  Air dari kolam dipompa ke atas talang atau wadah cacing tubifec.  Hasil pemeliharan diperoleh ikan lele dengan pertumbuhan relatif sebesar 72,96 g% perhari dan angka kelngsungan hidup mencapai 96,66% dan nilai FCR sebesar 1.  Selama satu bulan, Tubifec mengalami pertumbuhan sebesar 66,66%

    

 Fish farming in Boyolali are able to provide income from catfish culture with promising results. The catfish effort to contribute to the household income by 54% to 100%.  Rated R / C ratio is greater than 1, which means that the catfish farming are efficient and feasible to develop.  The Boyolali was known as location of catfish production and  that will be farmed economically promising has spurred citizens to produce catfish.  The production of catfish in Boyolali significantly was affectedby land area and seed catfishvariable.  Therefore, the limited land owned by the farmers “Sumber Rejeki” isa problem that needs to be solved. To maximize the production of catfish with limited space can be done throughIMTAtechnology (Integrated Multi TrophicAquaculture). This technology merge catfish with tubifex worms, so it will produce catfish and tubifex. However, farming activities with IMTA system that combines catfish with worms tubifex still relatively rare by farmers.   IMTA system has several advantages, (1) improve the efficiency of inputs and outputs that result in increased economic value, as produced catfish and worm tubifex. (2) correct or minimize waste from fish farming activities, (3) increase the utilization of the fish farming waste as an organic fertilizer for the tubifex production process.  Sized catfish seed weight of 1.5±0.1 g maintained at densities of 500 individuals per square meter. During the three-month rearing time, fish fed a commercial pellet for catfish ad satiation with a frequency of twice a day.At the top of the catfish pondwas put the equipment with arranged adouble level drine pipe as a tubifec pond culture. The water from the catfish pond is pumped to the top drine pipe or worm tubifecrearing tank. Results of the catfish farming wtih IMTA system were relative growth rate of catfish i.e. 72.96 g% daily and survival rate  reached 96.66% and FCR value is 1. During one month, tubifex grow were66.66% 
Fulltext View|Download
Keywords: sistem imta; lele; Boyolali; efisiensi produksi

Article Metrics:

Article Info
Section: Research Articles
Language : ID
  1. Az-zahnuji, A.T. dan M. Hendarto, 2013.Analisis efisiensi budidaya ikan lele di Boyolali (Studi kasus di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali).Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, Semarang
  2. Bintaryanto, B.W. dan T. Taufikurohmah.2013. Pemanfaatan Campuran Limbah Padat (Sludge) Pabrik Kertas dan Kompos sebagai Media Budidaya Cacing Sutera (Tubifex sp.). J. Universitas Negeri Surabaya. 2 (1) : 7 hlm
  3. Bock, S., A.U. Sedlmeier dan H.K. Hoffmann. 1988. Metabolism of absorbed short-chain carboxylic acids by the freshwater oligochaete Tubifex tubifex. J. Elsevier. 1 hlm (Abstrak)
  4. Dinas kelautan dan Perikanan Jawa Tengah 2009. Statistika Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah 2009.DKP Jawa Tengah
  5. Febriyanti, R.E. 2013. Kontribusi pengambangan kawasan minapolitan kampung lele terhadap pendapatan petani lele di desa Tegal Rejo, Sawit, Boyolali. EDAJ 2(4):396-408
  6. Hastuti, S. dan Subandiyono, 2014.Performa enzim aminotransferase serum darah ikan lele dumbo (clarias gariepinus, burch) yang dipelihara dengan teknologi biofloc. Laporan Penelitian Fundamental, Universitas Diponegoro, Semarang
  7. Mandila, S.P. dan N. Hidajati. 2013. Identifikasi Asam Amino Tubifex sp. yang Diekstrak dengan Pelarut Asam Asetat dan Asam Laktat. J. Chemistry 2(1): 103-108
  8. Mi’raizki, F. 2015. Pengaruh pengkayaan nutrisi media kultur dengan susu bubuk afkir terhadap kuantitas dan kualitas produksi cacing sutera (tubifex sp.). Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, semarang. 98 hlm
  9. Muria, E.S., E.D. Masithah dan S. Mubarak. 2012. Pengaruh Penggunaan Media dengan Rasio C:N yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Tubifex. J.UniversitasAirlangga. 1 hlm.(Abstrak)
  10. Pemkab Boyolali. 2008. Boyolali diproyeksikan menjadi kota minapolitan . http://boyolalikab.go.id. Diunduh tanggal 16 February, 2010,14:38
  11. Pursetyo, K.T, W.H. Satyantini dan A.S. Mubarak. 2011. Pengaruh Pemupukan Ulang Kotoran Ayam Kering Terhadap Populasi Cacing Tubifex tubifex. J. Perikanan dan Kelautan. 3 (2):177-182

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-26 22:56:52

No citation recorded.