skip to main content

RISIKO DAN MITIGASI TRANSPORTASI BENIH SIDAT (GLASS EEL), (STUDI KASUS DI PALABUHANRATU, JAWA BARAT) (Risks and Mitigation of Glass eel Transport (Case Study in Palabuhanratu, West Java))

*Al Hafidz Maulana  -  Dept PSP-FPIK, IPB, Indonesia
Fis Purwangka scopus  -  Dept PSP-FPIK, IPB, Indonesia
Budhi Hascaryo Iskandar  -  Dept PSP-FPIK, IPB, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Penangkapan benih sidat (glass eel) untuk kegiatan budidaya dilakukan oleh nelayan menggunakan seser dan kemudian dijual ke pengumpul. Pengumpul mengumpulkan glass eel dari beberapa nelayan dan mendistribusikannya ke tempat pembudidayaan. Banyak glass eel yang mati pada saat ditransportasikan oleh nelayan dan pengumpul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses transportasi glass eel, moda transportasinya, dan parameter kualitas air pada saat ditransportasikan dari nelayan sampai ke kolam pembesaran serta mengidentifikasi risiko dan menentukan mitigasi transportasi glass eel. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada nelayan dan pengumpul mengenai aktifitasnya dan parameter kualitas air yang digunakan. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, analisis komparatif, dan analisis risiko dan mitigasi menggunakan metode HIRAC. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses transportasi glass eel berawal dari nelayan ke pengumpul. Pengumpul mengumpulkan hasil tangkapan untuk selanjutnya ditransportasikan ke kolam pembesaran. Pentransportasian glass eel dimasukkan ke wadah kantong plastik dan atau cool  box dengan suhu 170C- 290C menggunakan sepeda motor, Salinitas 1ppt- 3ppt, dan kadar DO 6,3mg/L- 7mg/L. Proses transportasi glass eel memiliki risiko yang menyebabkan glass eel stress dan mati. Risiko tersebut dapat dimitigasi menggunakan pengendalian administratif (berupa peringatan kepada nelayan untuk bekerja dengan hati-hati, pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi parameter air, kondisi cool box, kondisi kantong plastik (PE)), substitusi (penggantian cool box dan kantong plastik (PE) yang sudah dalam kondisi rusak, mengganti plastik yang lebih tebal, atau merangkap penggunaan plastik), dan rekayasa engineering (penggunaan aerasi dan chiller untuk menjaga kadar DO dan suhu air).

 

Glass eel fishing for nursery and culture purposes is carried out by fishermen using seser and then sold to collectors. The collectors collected glass eels from several fishermen and distributed them to culturing site. Many glass eels die when transported by fishermen and collectors. This study objectives were describing glass eel transportation process, its transportation modes, and water quality parameters when transported from fishermen to raising pond and identify risks and determine glass eel transportation mitigation. The method used in this study were observation and interviews with fishermen and collectors, regarding their activities along with water quality parameters used. The analysis used are descriptive analysis, comparative analysis, and risk and mitigation analysis using the HIRAC method. The results of research show that process of transporting glass eels started from fishermen to collectors. Collectors collect catches to be transported to raising pond. Glass eel transport carried out using plastic bags and/or cool boxes with temperature of 170C- 290C use the motorcycle, Salinity 1ppt-3ppt, and DO levels 6,3 mg / L-7,0 mg / L. Glass eel transportation process risking glass eel experiencing stress and die. These risks can be mitigated using administrative control (in the form of a warning to fishermen to work carefully, periodic checks on water parameter conditions, cool box conditions, plastic bag conditions (PE)), substitution (replacing cool boxes and plastic bags (PE) that are already in damaged condition, replacing thicker plastics, or using plastic), and engineering   modification (use of aeration and chiller to maintain DO levels and water temperature).

Fulltext View|Download
Keywords: HIRAC; parameter kualitas air; sidat; transportasi glass eel

Article Metrics:

Last update:

  1. Morphometric and Meristic Diversity in Eel (Anguilla bicolor) in South Coast of Java

    Endah Rochmatika, Win Darmanto, Mufasirin Mufasirin, Ramadhana Ramadhana. Journal of Aquaculture and Fish Health, 12 (1), 2023. doi: 10.20473/jafh.v12i1.36634

Last update: 2024-11-21 03:22:49

No citation recorded.