BibTex Citation Data :
@article{IJFST68268, author = {Retno Mukti and Yulisman Yulisman and Marlin Sefrila and Agung Riswandi and Marsela Aprilia}, title = {PEMANFAATAN TEPUNG DAUN Indigofera zollingeriana SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI PADA FORMULASI PAKAN IKAN BETOK (Anabas testudineus)}, journal = {Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology}, volume = {21}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Bungkil Kedelai; Ikan Betok; Indigofera zollingeriana; Pertumbuhan Ikan; Substitusi}, abstract = { Pakan merupakan faktor esensial yang menentukan pertumbuhan dan efisiensi produksi dalam budidaya ikan. Pakan yang diformulasi tersusun dari berbagai bahan baku, baik hewani maupun nabati. Bahan nabati yang umumnya digunakan sebagai sumber protein dalam formulasi pakan ikan adalah tepung bungkil kedelai. Namun, tepung bungkil kedelai masih diimpor dari luar negeri. Oleh sebab itu, perlu alternatif bahan nabati yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk mensubstitusi tepung bungkil kedelai dalam formulasi pakan. Tepung daun Indigofera zollingeriana terbukti mampu mensubstitusi tepung bungkil kedelai pada beberapa jenis ikan, diantaranya ikan gurame, ikan lele, dan ikan tambakan . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase terbaik tepung daun I.zollingeriana dalam mensubstitusi tepung bungkil kedelai pada formulasi pakan ikan betok. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu kombinasi tepung bungkil kedelai dan tepung daun I. zollingeriana dengan persentase berbeda dalam formulasi pakan ikan betok, yaitu 40%:0% (P0), 30%:10% (P1), 20%:20% (P2), dan 10%:30% (P3). Parameter yang diukur antara lain pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, rasio efisiensi protein, efisiensi pakan, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung bungkil kedelai dengan tepung daun I. zollingeriana sebesar 50% (P2) merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 1,77 g, pertumbuhan panjang mutlak 1,01 cm, rasio efisiensi protein 1,57, efisiensi pakan 51,76%, dan kelangsungan hidup ikan betok sebesar 96,67%. Parameter kualitas air pada P2 meliputi suhu 26,6-29,8°C, pH 6,6-7,6, oksigen terlarut 4,4-5,8 mg L -1 dan amonia 0,04-0,10 mg L -1 . }, issn = {2549-0885}, pages = {162--167} doi = {10.14710/ijfst.21.3.162-167}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/68268} }
Refworks Citation Data :
Pakan merupakan faktor esensial yang menentukan pertumbuhan dan efisiensi produksi dalam budidaya ikan. Pakan yang diformulasi tersusun dari berbagai bahan baku, baik hewani maupun nabati. Bahan nabati yang umumnya digunakan sebagai sumber protein dalam formulasi pakan ikan adalah tepung bungkil kedelai. Namun, tepung bungkil kedelai masih diimpor dari luar negeri. Oleh sebab itu, perlu alternatif bahan nabati yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk mensubstitusi tepung bungkil kedelai dalam formulasi pakan. Tepung daun Indigofera zollingeriana terbukti mampu mensubstitusi tepung bungkil kedelai pada beberapa jenis ikan, diantaranya ikan gurame, ikan lele, dan ikan tambakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase terbaik tepung daun I.zollingeriana dalam mensubstitusi tepung bungkil kedelai pada formulasi pakan ikan betok. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu kombinasi tepung bungkil kedelai dan tepung daun I. zollingeriana dengan persentase berbeda dalam formulasi pakan ikan betok, yaitu 40%:0% (P0), 30%:10% (P1), 20%:20% (P2), dan 10%:30% (P3). Parameter yang diukur antara lain pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, rasio efisiensi protein, efisiensi pakan, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung bungkil kedelai dengan tepung daun I. zollingeriana sebesar 50% (P2) merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 1,77 g, pertumbuhan panjang mutlak 1,01 cm, rasio efisiensi protein 1,57, efisiensi pakan 51,76%, dan kelangsungan hidup ikan betok sebesar 96,67%. Parameter kualitas air pada P2 meliputi suhu 26,6-29,8°C, pH 6,6-7,6, oksigen terlarut 4,4-5,8 mg L-1 dan amonia 0,04-0,10 mg L-1.
Article Metrics:
Last update:
Authors who submit manuscripts do so with the understanding that, if accepted for publication, the copyright of the article will be transferred to Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University as the journal publisher. The copyright includes the rights to reproduce and distribute the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilm, and similar reproductions, as well as translations.
Articles published in this journal are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). This license allows others to use, share, adapt, and redistribute the material in any medium or format, provided appropriate credit is given to the original author(s) and the journal, and that any derivative works are distributed under the same license.
Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro, and the editors make every effort to ensure the accuracy of all data, opinions, and statements published in the journal. However, the content of each article and advertisement published in Saintek Perikanan is the sole responsibility of the respective authors and advertisers.
View My Stats