BibTex Citation Data :
@article{JSM3231, author = {Laely Zahro and Bambang Cahyono and Rini Hastuti}, title = {PROFIL TAMPILAN FISIK DAN KANDUNGAN KURKUMINOID DARI SIMPLISIA TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB) PADA BEBERAPA METODE PENGERINGAN}, journal = {JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA}, volume = {17}, number = {1}, year = {2009}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK -Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh beberapa metode terhadap kualitas simplisia temulawak yakni dengan melihat tampilan fisik dan kandungan kurkuminoid temulawak. Rimpang temulawak segar dibersihkan, dipotong, dikeringkan dengan beberapa metode pengeringan yaitu pengeringan oven dengan suhu 60 o C, pengeringan dengan oven lampu suhu 30 o C, pengeringan dengan sinar matahari dari jam 08.00-11.00 dan dari jam 08.00-15.00, dihaluskan, diekstraksi, dan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV- visible. Simplisia hasil pengeringan oven dan oven lampu mempunyai wama yang cerah dan permukaannya berwarna jingga kekuningan sedangkan simplisia hasil pengeringan matahari berwarna gelap dan terinfeksi jamur putih. Hasil kandungan kurkuminoid ditampilkan dalam persen dari berat kering dan diuji dengan Analisis Varian Eka Arah Kruskal Wallis pada taraf signifikansi 5%. Kadar kurkuminoid yang dihasilkan dari pengeringan oven yaitu 0,68%, 0,92%, 0,91%, dan 0,82%, dari pengeringan oven lampu yaitu 0,71%, 0,83%, 0,57%, dan 0,97%, dari pengeringan matahari pada jam 08.00-11.00 yaitu 0,82%, 0,99%, 0,64%, dan 0,89% dan dari pengeringan matahari pada jam 08.00-15.00 yaitu 0,80%, 0,89%, 0,84%, dan 0,93%. Kadar kurkuminoid yang diteliti dari beberapa metode pengeringan tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang sighnifikan. Kata kunci : kurkuminoid, pengeringan, simplisia, uv-visibel}, pages = {24--32} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/3231} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK-Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh beberapa metode terhadap kualitas simplisia temulawak yakni dengan melihat tampilan fisik dan kandungan kurkuminoid temulawak. Rimpang temulawak segar dibersihkan, dipotong, dikeringkan dengan beberapa metode pengeringan yaitu pengeringan oven dengan suhu 60oC, pengeringan dengan oven lampu suhu 30oC, pengeringan dengan sinar matahari dari jam 08.00-11.00 dan dari jam 08.00-15.00, dihaluskan, diekstraksi, dan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV- visible. Simplisia hasil pengeringan oven dan oven lampu mempunyai wama yang cerah dan permukaannya berwarna jingga kekuningan sedangkan simplisia hasil pengeringan matahari berwarna gelap dan terinfeksi jamur putih. Hasil kandungan kurkuminoid ditampilkan dalam persen dari berat kering dan diuji dengan Analisis Varian Eka Arah Kruskal Wallis pada taraf signifikansi 5%. Kadar kurkuminoid yang dihasilkan dari pengeringan oven yaitu 0,68%, 0,92%, 0,91%, dan 0,82%, dari pengeringan oven lampu yaitu 0,71%, 0,83%, 0,57%, dan 0,97%, dari pengeringan matahari pada jam 08.00-11.00 yaitu 0,82%, 0,99%, 0,64%, dan 0,89% dan dari pengeringan matahari pada jam 08.00-15.00 yaitu 0,80%, 0,89%, 0,84%, dan 0,93%. Kadar kurkuminoid yang diteliti dari beberapa metode pengeringan tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang sighnifikan.
Last update:
Last update: 2024-11-13 13:20:29