BibTex Citation Data :
@article{Transmisi55750, author = {Irawati Irawati dan Muhamad Amien dan Edy Sumarno dan Furqon Rosyadi}, title = {PROTOTYPE MONITORING SUHU DAN KELEMBAPAN PADA KUBIKEL 20 kV BERBASIS IoT}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {25}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {Kubikel, Internet of Things, Korona, DHT22, Firebase, MIT App Inventor}, abstract = { Sumber daya alam saat ini yang menjadi faktor primer atau kebutuhan pokok untuk manusia salah satunya energi listrik . Salah satu komponen dari kualitas suplai listrik adalah kesehatan pada kubikel. Persoalan salah satu yang sering terjadi pada kubikel adalah korona, yaitu suatu proses yang terjadi pada saat udara di sekitar penghantar atau konduktor terionisasi. Korona akan muncuk jika suhu dan kelembapan udara di kubikel sangat tinggi. Berdasarkan pengaruh tekanan parsial udara terhadap korona maka dimungkinkan untuk menentukan apakah insiden korona terjadi atau tidak pada kubikel. Selama ini dalam pemeriksaan kubikel tersebut masih dilakukan secara manual dengan cara datang langsung ke tiap gardu. Penelitian ini merancang sistem monitoring suhu, kelembapan dan tegangan yang ada di dalam kubikel berbasis Internet of Things (IoT). Dengan menggunakan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembapan pada kubikel 20 kV dan sensor ZMPT101B untuk megukur tegangan pada heater yang ada di dalam kubikel 20 kV. Alat ini menggunakan Arduino UNO sebagai mikrokontroller dan NodeMCU ESP8266 sebagai platform IoT. Hasil pembacaan dari sensor DHT22 dan ZMPT101B akan diproses Arduino UNO yang dikirimkan ke internet untuk ditampilkan pada Firebase dan MIT App Inventor. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, rata-rata suhu yang bekerja pada kubikel adalah 33,72 ᵒC, rata-rata nilai kelembapan adalah 60,82 % dan rata-rata nilai tegangan adalah 244,7 V. Itu artinya termasuk dalam kondisi yang normal, dimana batas suhu dalam kondisi normal adalah 35 ᵒC dan batas kelembapan dalam kondisi normal adalah 75%. Ketika nilai suhu dan kelembapan melebihi batas tersebut, dan tegangan hilang atau tidak ada, maka dikategorikan pada kondisi yang tidak aman dan notifikasi akan muncul pada MIT App Inventor. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memudahkan petugas atau user dalam memantau tegangan heater, suhu dan kelembapan yang ada di dalam kubikel 20 kV secara online dan realtime tanpa harus datang secara langsung ke setiap kubikel. }, issn = {2407-6422}, pages = {103--114} doi = {10.14710/transmisi.25.3.103-114}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/55750} }
Refworks Citation Data :
Sumber daya alam saat ini yang menjadi faktor primer atau kebutuhan pokok untuk manusia salah satunya energi listrik. Salah satu komponen dari kualitas suplai listrik adalah kesehatan pada kubikel. Persoalan salah satu yang sering terjadi pada kubikel adalah korona, yaitu suatu proses yang terjadi pada saat udara di sekitar penghantar atau konduktor terionisasi. Korona akan muncuk jika suhu dan kelembapan udara di kubikel sangat tinggi. Berdasarkan pengaruh tekanan parsial udara terhadap korona maka dimungkinkan untuk menentukan apakah insiden korona terjadi atau tidak pada kubikel. Selama ini dalam pemeriksaan kubikel tersebut masih dilakukan secara manual dengan cara datang langsung ke tiap gardu. Penelitian ini merancang sistem monitoring suhu, kelembapan dan tegangan yang ada di dalam kubikel berbasis Internet of Things (IoT). Dengan menggunakan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembapan pada kubikel 20 kV dan sensor ZMPT101B untuk megukur tegangan pada heater yang ada di dalam kubikel 20 kV. Alat ini menggunakan Arduino UNO sebagai mikrokontroller dan NodeMCU ESP8266 sebagai platform IoT. Hasil pembacaan dari sensor DHT22 dan ZMPT101B akan diproses Arduino UNO yang dikirimkan ke internet untuk ditampilkan pada Firebase dan MIT App Inventor. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, rata-rata suhu yang bekerja pada kubikel adalah 33,72 ᵒC, rata-rata nilai kelembapan adalah 60,82 % dan rata-rata nilai tegangan adalah 244,7 V. Itu artinya termasuk dalam kondisi yang normal, dimana batas suhu dalam kondisi normal adalah 35 ᵒC dan batas kelembapan dalam kondisi normal adalah 75%. Ketika nilai suhu dan kelembapan melebihi batas tersebut, dan tegangan hilang atau tidak ada, maka dikategorikan pada kondisi yang tidak aman dan notifikasi akan muncul pada MIT App Inventor. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memudahkan petugas atau user dalam memantau tegangan heater, suhu dan kelembapan yang ada di dalam kubikel 20 kV secara online dan realtime tanpa harus datang secara langsung ke setiap kubikel.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-23 01:14:15
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Munawar Riyadi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id