BibTex Citation Data :
@article{BFIS70080, author = {Nurhidayanti S and Sri Astuty and Syamsir Dewang and Khairul Bariah}, title = {ANALISIS NILAI KERMA DAN DOSIS TRANSMISI FANTOM TERHADAP TEBAL FILTER DAN TEGANGAN TABUNG PADA PESAWAT RADIOGRAFI UMUM}, journal = {BERKALA FISIKA}, volume = {27}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {filter aluminium, KERMA, Nilai INAK, Nilai ESAK, fantom akrilik}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai KERMA dan dosis transmisi fantom terhadap variasi tebal filter dan tegangan tabung pada pesawat radiografi umum. Pengukuran KERMA dilakukan menggunakan detektor radiasi di berbagai tegangan tabung (kVp), yaitu 60, 63, 66, 70 dan 73 kV serta variasi ketebalan filter masing-masing 0,5, 1, 1,5, 2 dan 2,5 mm. Dosis transmisi fantom dievaluasi dengan menggunakan fantom yang merepresentasikan tubuh manusia untuk mendapatkan gambaran distribusi dosis yang diterima oleh pasien selama prosedur radiografi, melalui perbandingan nilai INAK dan ESAK. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan ketebalan filter berpengaruh dalam mengurangi nilai KERMA udara yaitu 6,242 (tanpa filter) menjadi 2,772 (filter 2,5 mm) untuk 60 kV. Selain itu, tegangan tabung yang lebih tinggi cenderung meningkatkan dosis transmisi fantom yaitu dari 2,634 mGy (untuk 60 kV) menjadi 4,056 mGy (untuk 73 kV). Fantom mempengaruhi nilai INAK dan ESAK pada tegangan yang berbeda dengan nilai optimum diperoleh sebesar 5,133 mGy dan 6,929 mGy . Studi ini menyimpulkan bahwa antara ketebalan filter, tegangan tabung, dan kualitas citra radiografi sangat perlu dioptimasi untuk mencapai keseimbangan antara keselamatan pasien dan diagnostik yang akurat. }, pages = {17--25} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/view/70080} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai KERMA dan dosis transmisi fantom terhadap variasi tebal filter dan tegangan tabung pada pesawat radiografi umum. Pengukuran KERMA dilakukan menggunakan detektor radiasi di berbagai tegangan tabung (kVp), yaitu 60, 63, 66, 70 dan 73 kV serta variasi ketebalan filter masing-masing 0,5, 1, 1,5, 2 dan 2,5 mm. Dosis transmisi fantom dievaluasi dengan menggunakan fantom yang merepresentasikan tubuh manusia untuk mendapatkan gambaran distribusi dosis yang diterima oleh pasien selama prosedur radiografi, melalui perbandingan nilai INAK dan ESAK. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan ketebalan filter berpengaruh dalam mengurangi nilai KERMA udara yaitu 6,242 (tanpa filter) menjadi 2,772 (filter 2,5 mm) untuk 60 kV. Selain itu, tegangan tabung yang lebih tinggi cenderung meningkatkan dosis transmisi fantom yaitu dari 2,634 mGy (untuk 60 kV) menjadi 4,056 mGy (untuk 73 kV). Fantom mempengaruhi nilai INAK dan ESAK pada tegangan yang berbeda dengan nilai optimum diperoleh sebesar 5,133 mGy dan 6,929 mGy. Studi ini menyimpulkan bahwa antara ketebalan filter, tegangan tabung, dan kualitas citra radiografi sangat perlu dioptimasi untuk mencapai keseimbangan antara keselamatan pasien dan diagnostik yang akurat.
Last update:
Last update: 2025-01-22 14:58:09
Alamat Penerbit/Redaksi
Departemen FisikaFakultas Sains dan Matematika Universitas DiponegoroGedung Departemen Fisika Lt. I, Kampus FSM UNDIP Tembalang Semarang 50275Telp & Fax. (024) 76480822