skip to main content

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN PACIRAN LAMONGAN JAWA TIMUR

*Alfi Satriadi  -  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Sedimen tersuspensi memberikan peranan penting dalam penentuan kualitas air pada suatu perairan. Sedimen yang terlarut dalam badan air akan menyebabkan berkurangnya proses fotosintesis akibat terhalangnya radiasi energi matahari. Sedimen tersuspensi juga berperan penting dalam bidang rekayasa pantai (coastal engineering) dan manajemen kualitas air sangat membutuhkan pengetahuan tentang proses sebaran  sedimen tersuspensi.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperkirakan distribusi sebaran sedimen tersuspensi di perairan Paciran Lamongan.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14-20 Oktober 2009 di daerah sekitar perairan Paciran Lamongan.  Analisis sedimen dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Tembalang Semarang. Pengerjaan komputasi,  simulasi dilakukan selama 15 hari dari tanggal 14-29 Oktober 2009 disesuaikan dengan waktu pengukuran lapangan yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, menggunakan software SMS (Surface Water Modelling System).

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa arus, pasang surut, sedimen dasar dan sedimen tersuspensi. Sedangkan data sekunder berupa peta bathimetri.

Berdasarkan dari hasil analisa simulasi kecepatan arus di lokasi penelitian pada kondisi pasang menuju surut, pada saat musim barat mencapai antara 0,011 m/s-0,87 m/s. Pada saat kondisi surut menuju pasang, pada saat musim timur kecepatan arus antara 0,013 m/s-0,87 m/s. Hasil analisa simulasi sebaran sedimen menunjukkan distribusi sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi berkisar antara 7 mg/l-142 mg/l.

 

Kata Kunci : Sedimen tersuspensi, arus, perairan Paciran Lamongan

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-04 22:19:26

No citation recorded.