BibTex Citation Data :
@article{BULOMA32375, author = {Vira Rachma and Ankiq Taofiqurohman and Sri Astuty and Wahyuniar Pamungkas}, title = {Nilai Bahaya Rip Current untuk Wisata Pantai di Pantai Pangandaran, Jawa Barat}, journal = {Buletin Oseanografi Marina}, volume = {10}, number = {3}, year = {2021}, keywords = {Nilai Bahaya; Rip Current; Wisata; Pantai Pangandaran}, abstract = { Keselamatan para wisatawan adalah hal yang paling penting dalam mengelola kawasan wisata. Rip current merupakan bahaya yang signifikan bagi para pengunjung pantai dan telah memakan banyak korban di seluruh dunia. Riset ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bahaya Rip Current serta mengidentifikasi waktu yang aman untuk wisata di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Pelaksanaan riset berlangsung dari bulan Januari – Mei 2020. Metode riset yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengolahan data dan penilaian bahaya rip current berdasarkan Rip Current Hazard Assessment Guide (RNLI-UK). Parameter yang digunakan dalam riset ini adalah tinggi dan periode gelombang pecah, kecepatan jatuh sedimen, dan nilai tunggang pasut. Hasil riset menunjukan bahwa nilai bahaya rip current di Kawasan Wisata Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat sebesar 3 sampai dengan 4; yang dikategorikan ke dalam tingkat berbahaya sampai tingkat sangat berbahaya dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah tinggi gelombang. Nilai bahaya rip current tertinggi (sangat berbahaya) berada di Bulan Juni hingga Oktober. Waktu yang dinilai relatif lebih aman untuk wisata berdasarkan hasil assesment nilai bahaya rip current adalah pada Bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, November serta Desember. The safety of tourists is the most important thing in tourism management. Rip current is a significant danger for beach visitors and has many casualties around the world. This research aims to get an index of Rip Current and identify the safety period for tourism in Pangandaran Beach. This research was conducted from January – May 2020. Methods of this research were using quantitative method. Processing data and getting an index for hazardous of Rip Current based on the Rip Current Hazard Assesment Guide (RNLI-UK). The parameters used in this research are height and period of the breaker wave, sediment fall velocity, and tide range. The result of this research are shown as an index of rip current’s hazardous 3 to 4; whereas 3 means hazardous and 4 as categorized very hazardous with the wave height as the most affecting factor. The safety periods for tourism based on the results of an index for hazardous occurs in January, February, March, April, May, November, and December. }, issn = {2550-0015}, pages = {213--222} doi = {10.14710/jis.%v.%i.%Y.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/32375} }
Refworks Citation Data :
Keselamatan para wisatawan adalah hal yang paling penting dalam mengelola kawasan wisata. Rip current merupakan bahaya yang signifikan bagi para pengunjung pantai dan telah memakan banyak korban di seluruh dunia. Riset ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bahaya Rip Current serta mengidentifikasi waktu yang aman untuk wisata di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Pelaksanaan riset berlangsung dari bulan Januari – Mei 2020. Metode riset yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengolahan data dan penilaian bahaya rip current berdasarkan Rip Current Hazard Assessment Guide (RNLI-UK). Parameter yang digunakan dalam riset ini adalah tinggi dan periode gelombang pecah, kecepatan jatuh sedimen, dan nilai tunggang pasut. Hasil riset menunjukan bahwa nilai bahaya rip current di Kawasan Wisata Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat sebesar 3 sampai dengan 4; yang dikategorikan ke dalam tingkat berbahaya sampai tingkat sangat berbahaya dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah tinggi gelombang. Nilai bahaya rip current tertinggi (sangat berbahaya) berada di Bulan Juni hingga Oktober. Waktu yang dinilai relatif lebih aman untuk wisata berdasarkan hasil assesment nilai bahaya rip current adalah pada Bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, November serta Desember.
The safety of tourists is the most important thing in tourism management. Rip current is a significant danger for beach visitors and has many casualties around the world. This research aims to get an index of Rip Current and identify the safety period for tourism in Pangandaran Beach. This research was conducted from January – May 2020. Methods of this research were using quantitative method. Processing data and getting an index for hazardous of Rip Current based on the Rip Current Hazard Assesment Guide (RNLI-UK). The parameters used in this research are height and period of the breaker wave, sediment fall velocity, and tide range. The result of this research are shown as an index of rip current’s hazardous 3 to 4; whereas 3 means hazardous and 4 as categorized very hazardous with the wave height as the most affecting factor. The safety periods for tourism based on the results of an index for hazardous occurs in January, February, March, April, May, November, and December.
Article Metrics:
Last update:
IDENTIFIKASI POTENSI ARUS RABAK DI PERAIRAN PANTAI SEKUNYIT BENGKULU SELATAN
Last update: 2024-11-22 01:57:34
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to BULOMA as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
BULOMA journal and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in BULOMA are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Buloma is published by Departement of Oceanography, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License