skip to main content

PEMBAHARUAN SISTEM PRESIDENTIAL THRESHOLD DI INDONESIA BERDASARKAN KONSEP PRISMATIKA HUKUM

*Arifudin Arifudin scopus  -  Fakultas Hukum, Universitas Islam As-Syafi’iyah, Indonesia
Hamdan Zoelva  -  Fakultas Hukum, Universitas Islam As-Syafi’iyah, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Presidential threshold merupakan persyaratan bagi partai atau gabungan partai politik yang akan mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilu. Namun, Presidential threshold perlu dilakukan pembaharuan melalui konsep prismatika hukum agar memiliki dampak pada kualitas demokrasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dinamika pengaturan presidential threshold; kelemahan pengaturan presidential threshold; dan pembaharuan sistem presidential threshold di Indonesia berdasarkan konsep prismatika hukum. Hasil pembahasan dengan metode penelitian yuridis normatif ini adalah dinamika presidential threshold terdapat pada besaran prosentase perolehan kursi di DPR atau suara sah secara nasional. Kelemahan presidential threshold yaitu terbukanya peluang otoritaririanisme dan praktik oligarki dalam berdemokrasi. Sedangkan pembaharuan sistem presidential threshold melalui konsep prismatika hukum dapat dikonstruksikan dengan memadukan unsur kuantitas dan kualitas dalam pencalonan presiden dan wakil presiden.

Fulltext View|Download
Keywords: Pemilihan Umum; Presidential Threshold; Prismatika Hukum

Article Metrics:

  1. Al-Hamdi, Ridho, Tanto Lailam, and Sakir Sakir. “The Presidential Threshold Design in Indonesia’s Electoral System: In Search of ‘Win-Win Situation’ Among Unfinished Debates.” In Proceedings of the International Conference on Sustainable Innovation Track Humanities Education and Social Sciences (ICSIHESS 2021), 321–30. Atlantis Press, 2021. doi: https://doi.org/10.2991/assehr.k.211227.050
  2. Arief, Barda Nawawi. RUU KUHP Baru Sebuah Restrukturisasi/Rekonstruksi Sistem Hukum Pidana Indonesia. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2012
  3. Baskoro, Aji. “Presidential Threshold Di Indonesia Dalam Perspektif Maslahah Mursalah.” Jurnal Legislatif 2, no. 2 (2019): 38–56. https://journal.unhas.ac.id/index.php/jhl/article/view/10218
  4. Erdianto, Kristian. “Jimly: Idealnya Presidential Threshold 0 Persen.” Kompas.Com, June 16, 2018. https://nasional.kompas.com/read/2018/06/16/17252731/jimly-idealnya-presidential-threshold-0-persen
  5. Fitria, Alfa, and Wicipto Setiadi. “Presidential Threshold Dalam Pemilihan Umum Serentak: Kemunduran Demokrasi Konstitusional.” Jurnal Legislasi Indonesia 19, no. 1 (2022): 68–82. https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/900
  6. Ghoffar, Abdul. “Problematika Presidential Threshold: Putusan Mahkamah Konstitusi Dan Pengalaman Di Negara Lain.” Jurnal Konstitusi 15, no. 3 (2018): 480–501. doi: https://doi.org/10.31078/jk1532
  7. Hidayat, Arief. “Pancasila Sebagai Kaidah Penuntun Dalam Pembentukan Hukum Nasional.” In Prosiding Seminar Nasional Menyoal: Pengaturan Tenaga Kesehatan Dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan, 3. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata, 2013
  8. Hoesein, Zainal Arifin. “Pemilu Kepala Daerah Dalam Transisi Demokrasi.” Jurnal Konstitusi 7, no. 6 (2010): 1–23. doi: https://doi.org/10.31078/jk761
  9. Ibrahim, Muhammad. “Akademisi: Presidential Threshold Tak Lazim, Apalagi Di Indonesia Sehingga Perlu Dihapus.” Galamedianews.Com, January 8, 2022. https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-353423808/akademisi-presidential-threshold-tak-lazim-apalagi-di-indonesia-sehingga-perlu-dihapus?page=2
  10. Mahfud M.D., Moh. Membangun Politik Hukum Menegakkan Konstitusi. Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006
  11. Mahkamah Konstitusi. Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Latar Belakang, Proses, Dan Hasil Pembahasan 1999-2002 (Buku I). Revisi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, n.d
  12. Meyer, Thomas. Dari Partai Kepemimpinan Otoriter Ke Partai Massa. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), 2012
  13. Mukhtarrija, Muhammad, I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, and Agus Riwanto. “The Ideal Concept of Presidential Threshold Arrangement to Achieve Constitutional Rights of New Political Parties in a Simultaneous General Election in Indonesia.” International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding 5, no. 3 (2018): 88–95. doi: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v5i3.244
  14. Munawarman, Abdul, and Anggun Novita. “Analisis Terhadap Presidential Threshold Dalam Kepentingan Oligarki.” Jurnal Rechten 3, no. 2 (2021): 24
  15. Muzakki, Moh. “Prismatic Policy Menuju Equilibrium Politik: Analisis Ekonomi Politik Kebijakan Sistem Pemilu Di Indonesia.” Jurnal Heritage 4, no. 1 (2016): 51–64. https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE/article/view/810
  16. Rafni, Al. “Transisi Menuju Demokrasi Di Indonesia.” Jurnal Demokrasi 1, no. 1 (2002): 8–18. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jd/article/view/2529
  17. Saraswati, Retno. “Calon Perseorangan : Pergeseran Paradigma Kekuasaandalam Pemilukada.” Masalah-Masalah Hukum 40, no. 2 (2011): 196–201. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/10470
  18. ———. “Desain Sistem Pemerintahan Presidensial Yang Efektif.” Masalah-Masalah Hukum 41, no. 1 (2012): 137–43. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/4213
  19. Satriawan, M. Iwan. Risalah Hukum Partai Politik Di Indonesia. Lampung: Pusat Kajian Konstitusi dan Peraturan Perundang-undangan Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2015
  20. Sherry, James. The Oligarch Rewriting Machiavelli’s The Prince for Our Time. New York: Palgrave Macmillan, 2018
  21. Soekanto, Soerjono, and Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat). Jakarta: Rajawali Pers, 2001
  22. Surbakti, Ramlan, and Didik Supriyanto. Mendorong Demokratisasi Internal Partai Politik (Buku 6). Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2013

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-11 11:13:15

No citation recorded.