skip to main content

Effect of Reducing the Conventional Feeding Rate on Water Quality and Shrimp Production Variables in Penaeus monodon Shrimp Culture with Zero Water Exchange Model Using Molasses as Carbon Source

1Faculty of Animal Husbandry,The University of HKBP Nommensen, Jalan Sutomo No 4 Medan, , Indonesia

2Phone +62614522922; Fax. +62614571426; Mobile Phone: 081361080562, , Indonesia

3e-mail: pohanpanjaitan@yahoo.com.au., Indonesia

Received: 31 Jan 2012; Published: 1 Feb 2012.

Citation Format:
Abstract

In aquacultureparticularly for fishes culture it was shown that the application of carbon had brought about good benefits in terms of water quality, fishes production variables and increase in bacterial biomass. Moreover,  bacterial biomass used to replace part of the feed requirement of fishes  resulting  a considerable cost  saving and the boasting profit for the farmer. Therefore, the aim of  this study was  to evaluate the  effects of  reducing  conventional feeding rate on water quality and shrimp production variables within Penaeus monodon shrimp culture with zero water exchange model using molasses. Study shows that using molasses with the level of C: N ratio = 20.0:1 at 75 % of conventional feeding rate is the most promising features of zero water exchange culture system because it offers  increased biosecurity, reduced feed costs, waste and water use. 

Keywords : Feeding rate, water quality, zero water exchange model, molasses

 

Dibudidaya perairan terutama untuk budidaya ikan telah diperlihatkan bahwa penggunaaan karbon membawa manfaat dari sisi kualitas air, produksi ikan dan peningkatan dalam biomassa bakteri. Biomassa bakteri digunakan untuk mengantikan sebagian kebutuhan makanan ikan sehingga dapat menghemat biaya dan menguntungkan bagi petani. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pengurangan jumlah pakan konvensional terhadap variable kualitas air dan produksi udang dalam budidaya udang Penaeus monodon dengan sistem tanpa pergantian air menggunakan molasses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan molasses dengan level ratio C:N = 20.0:1 dan pemberian pakan 75 % dari jumlah pakan konvensional merupakan pola yang sangat menjanjikan bagi system budidaya tanpa pergantian air sebab perlakuan tersebut dapat meningkatkan biosecurity, mengurangi biaya pakan, limbah dan penggunaan air.

Kata kunci: Jumlah pakan,kualitas air,model tanpa pergantian air, molasses

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-28 14:34:10

  1. Effects of bacilli, molasses, and reducing feeding rate on biofloc formation, growth, and gene expression in litopenaeus vannamei cultured with zero water exchange

    Luna-González A.. Latin American Journal of Aquatic Research, 45 (5), 2017. doi: 10.3856/vol45-issue5-fulltext-4
  2. Comparison between recirculating aquaculture and biofloc systems for rearing juvenile common carp (Cyprinus carpio): Growth performance, haemato-immunological indices, water quality and microbial communities

    Tabarrok M.. Aquaculture Research, 51 (12), 2020. doi: 10.1111/are.14817