skip to main content

Distribusi Spasial Krustasea di Perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan

1Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Kutai Timur, Jl. Soekarno-Hatta, no. 2, Sangatta, Telp: 08125502753 email:nirmala_idha@yahoo.co.id, Indonesia

2Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, Jakarta, email: r_pratiwi_99@yahoo.com, Indonesia

Received: 17 Feb 2012; Published: 17 Feb 2012.

Citation Format:
Abstract

Perairan Kepulauan Matasiri dipengaruhi oleh daratan Pulau Kalimantan (mainland) dan Selat Makassar.Kedua pengaruh  tersebut  menyebabkan  adanya  perbedaan  karakteristik  habitat  yang  diduga  berdampak  pada distribusi spasial krustasea.Metode deskriptif diterapkan pada penelitian ini. Krustasea disampling dengan metode sapuan menggunakan alat tangkap trawl demersal pada 4 stasiun yaitu, Stasiun 1, 2, 3 dan 4. Parameter fisika kimia perairan (meliputi salinitas, suhu, kedalaman, kecerahan, kekeruhan, TSS, oksigen terlarut,  pH,  phospat,  nitrogen,  dan  silikat)  semua  diukur  dengan  menggunakan  alat  CTD (Conductivy Temperature Depth) 911 Plus. Pengukuran pH menggunakan SBE (Sea Bird Electronik) 18 pH, kecerahan dengan alat CStar Transmissometer dan kekeruhan menggunakan OBS3 (Optical Backscatter Sensor).Data dianalisis  menggunakan  metode  statitik  multivariabel  yang  didasarkan  pada  Analisis  Komponen  Utama (Principal Component Analysis, PCA) dan Analisis Korelasi (Corresponden Analysis, CA).Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa habitat dapat dikelompokan menjadi tiga karakter, yaitu kelompok habitat dekat estuaria (Stasiun1 dan 4), kelompok habitat sebelah utara Kepulauan Matasiri (Stasiun 2) dan kelompok habitat sebelah selatan Kepulauan Matasiri (Stasiun 3).Kelimpahan krustasea sangat dipengaruhi oleh parameter salinitas, kecerahan, dan kedalaman. Hasil analisis CA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan distribusi spasial jenis krustasea.  Beberapa  famili krustasea  seperti  Paguridae  dan  Dromiidae  hanya  ditemukan  di  Stasiun 4, sedangkan famili Alpheidae, Parthenopidae, dan Podophthalmidae hanya dapat ditemukan di Stasiun 3. Hal ini menunjukkan perbedaan karakteristik habitat mempengaruhi kelimpahan jenis krustasea tertentu.

 Kata kunci: krustasea, kelimpahan, karakteristik habitat, distribusi spasial

 

The Matasiri Island waters influenced by the mainland island of Borneo and the Makassar Strait. Both impacts cause the differences of habitat characteristics of Matasiri Islands waters, which affects the differences of spatial distribution of crustacean. Descriptive methods applied in this study. Crustaceans sampled with a  sweep method using demersal trawl gear in the four stations are: Station 1, 2, 3 and 4. Aquatic chemical physics parameters (including salinity, temperature, depth, brightness, turbidity, TSS, dissolved oxygen, pH, phosphate, nitrogen, and silicate) were all measured using a CTD (Conductivy Temperature Depth) 911 Plus. Measurement of pH using SBE (Sea Bird Electronic) 18 pH, the brightness using CStar Transmissometer and turbidityusing OBS3 (Optical Backscatter Sensor).Datawere analyzed using multivariable statistic method based on the Main Component Analysis (Principal Component  Analysis, PCA) and Correlation Analysis (Corresponden Analysis,CA). The results of PCA analysis showed that the habitat can be grouped into three characters, namelynear the estuary habitat groups (Stations 1 and 4), the habitat north of Matasiri Islands (station2) and the habitat south of Matasiri Islands (station3). Abundance of crustaceans is strongly influenced by the parameters of salinity, brightness, and depth. CA analysis results indicate that there are differences in the spatial distribution of crustacean species.  Several families of crustaceans such as Paguridae and Dromiidae only found in  the Station 4,while the family Alpheidae, Parthenopidae, and Podophthalmidae only be found at Station 3. This suggests differences in habitat characteristics affect the abundance of certain crustaceans.

 Key words: Crustacea, abundance, habitat characteristics, spatial distribution

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 13:08:42

  1. LiDAR application of intertidal coastal zoning for aquaculture in Wolo Village, Kolaka, Southeast Sulawesi

    Ulfiasari S.. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 127 (1), 2020. doi: 10.1088/1755-1315/500/1/012030