skip to main content

Perendaman pada Waktu dan Sumber Air yang Berbeda Terhadap Mortalitas dan Penempelan Balanus spp.

1Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Indonesia

2Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Indonesia

3Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

4 Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

View all affiliations
Published: .

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mortalitas teritip (Balanus spp.) pada kolektor kayu yang mendapat waktu perendaman yang berbeda dan efek perendaman kayu dalam air tawar terhadap penempelan dan pelepasan teritip (Balanus spp.). Teritip (Balanus spp.) yang dipakai dalam penelitian berasal dari perairan Tambak Lorok di sekitar muara sungai Banjir Kanal Timur. Secara garis besar penelitian terbagi 2 : (1) Pengamatan di lapangan untuk pengumpulan teritip dan (2) Percobaan (indoor) untuk penglepasan teritip dan pengujian kekuatan kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman teritip dalam air tawar berpengaruh nyata terhadap mortalitas teritip. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perendaman kolektor kayu dalam air sungai selama 4 minggu sebelum dipasang sebagai kolektor dapat menurunkan penempelan larva sampai 10–20%. Hal ini dapat memberikan implikasi positif dalam pemeliharaan perahu nelayan. Kayu-kayu yang sebelumnya direndam dalam air tawar tidak ditempeli teritip sampai hari ke-8, sedangkan pada kayu yang sebelumnya tidak direndam, sudah ditempeli teritip pada hari ke-2. Teritip yang sudah mati lebih mudah lepas  cangkangnya pada permukaan kayu yang  sebelum dipasang sebagai kolektor direndam dahulu dalam air sungai (56 %), dibanding pada kayu yang tidak direndam (1,6 %). Hasil pengujian material menunjukkan bahwa kekuatan kayu sebelum dan sesudah perendaman air tawar relatif konstan.

Kata kunci : perendaman, Balanus spp., mortalitas, penempelan

 

An experiment was conducted with aims to investigate mortality of the barnacle exposed to different time regimes in freshwater dan to  investigate the preventive effects of freshwater-dipping in wooden-plates upon the attachment of cyprids/larvae of the acorn-bernacles Balanus spp. The bernacles were collective from the coastal site of  Tambak Lorok in the vicinity of the river mouth Banjir Kanal Timur. The experiments was divided into 2 parts : filed observation and material collection at Tambak Lorok, and indoor experiment. It was shown that dipping of the wooden plates in river for weeks prior to collector setting may reduce the attachment of cyprid larvae by 10–20%. This result might have positive implication in the maintenance of wooden fishing boots. The wooden materials (dipped in river water prior to usage) may not be attached by cyprids until day-8, compared to day-2 in untreated materials. It was also evident that exposure time in freshwater, both in river water and well-water have highly significant effect upon the mortality of barnacle. The removal of the dead barnacle shells occurred in much greater numbers on the wooden plates dipped in river water prior to setting up as larval collector (56 %), than in untreated materials (1,6 %). The result of material tests showed that the strenght of the wooden materials remained relatively constant prior and after freshwater exposure.

Key words: dipping, Balanus spp., attachment, mortality

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 16:33:45

No citation recorded.