skip to main content

Tembaga (Cu) Menurunkan Kandungan Pigmen dan Pertumbuhan Mikroalga Merah, Porphyridium cruentum (Effect of Copper on Pigments Content and Growth of Red Microalgae, Porphyridium cruentum)

1Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan , Indonesia

2Universitas Diponegoro. Jl. H. Prof. Sudarto, SH, Tembalang Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Published: 2 Jun 2014.

Citation Format:
Abstract

Logam berat tembaga (Cu) merupakan salah satu pencemar yang paling mengkhawatirkan di wilayah pesisir dan lautan. Berbagai metode telah banyak dikembangkan untuk mengatasi dan mengurangi pencemaran logam berat, baik secara fisika, kimia dan biologi. Masalah teknis dan biaya yang mahal menyebabkan manusia menggunakan cara biologis (bioremediasi). Salah satu diantaranya menggunakan mikroalga Porphyridium cruentum. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi logam berat Cu terhadap kandungan klorofil, pigmen fikobiliprotein dan pertumbuhan mikroalga P. cruentum. Bibit mikroalga diperoleh dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Situbondo. Rancangan penelitian menggunakan metode eksperimental laboratorium. Konsentrasi logam berat Cu yang digunakan adalah 0 ppm sebagai kontrol, 1, 2, 3  dan 4 ppm. Logam berat Cu dianalisa menggunakan AAS dan pigmen (klorofil dan fikobiliprotein) menggunakan spektrofotometri UV-Vis.Hasil yang didapat menunjukkan bahwa logam berat Cu dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan pigmen (klorofil dan fikobiliprotein), BCF dan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan P. cruentum. Semakin tinggi logam berat Cu membuat laju pertumbuhan, kandungan pigmen (klorofil dan fikobiliprotein), dan BCF pada P. cruentum semakin menurun. Prosentase penyerapan logam berat Cu tertinggi sebesar  13,1 % (1 ppm), 8,2 % (2 ppm), 6,9 % (3 ppm), dan 2,6% (4 ppm). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa P. cruentum berpotensi sebagai bioremediator.

Kata kunci: Porphyridium cruentum; pigmen; klorofil; fikobiliprotein; pertumbuhan; tembaga

 

Copper (Cu) is one of heavy metals and the most pollutant at seawater ecosystem. Various methods have been developed to reduce heavy metal pollution with in physics, chemistry and biology method. Technical problems and high costs cause human use biological method (bioremediation). One of them used microalgae Porphyridium cruentum.This study aims to find out the influence of copper exposure levels on chlorophyll, pigment Phycobiliproteins, and the growth of microalgae Porphyridium cruentum. P. cruentum stock was collected from Main Center Brackish Water Aquaculture Development, Situbondo. The research design this study used a experimental laboratory. Concentrations of heavy metals Cu used are 0 ppm as control, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, and 4 ppm. Heavy metals Cu analysised by AAS and measurent pigments (chlorophyll and phycobiliproteins) performed by spectrometric UV-Vis. The results showed that heavy metals Cu with different concentrations give a very effect influence (P<0.01) to pigment (chlorophyll and phycobiliproteins) content, BCF, and effect influence (P<0.05) to growth. The high Cu resulted decrease to growth of microalgae, cell density, pigments (chlorophyll and phycobiliproteins), and bio concentration factor Porphyridium cruentum. The highly percentage absorption of heavy metals Cu at 13.1% (1 ppm), 8.2% (2 ppm), 6.9% (3 ppm), and 2.6% (4 ppm). The results suggest that P. cruentum has the potential as bioremediator.

Keywords: Porphyridium cruentum; chlorophyll; phycobiliproteins; growth; copper

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-21 07:05:31

No citation recorded.