Bogor Agricultural University, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL19033, author = {Desty Ristianingsih and Arya Dharmawan and Eka Putri}, title = {Analisis Keberlanjutan Biogas Limbah Tahu Pedesaan (Studi Kasus Di Desa Kalisari, Kabupaten Banyumas)}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {16}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {biogas; MDS; energi pedesaan; keberlanjutan; limbah tahu}, abstract = { ABSTRAK Limbah cair tahu di Desa Kalisari diolah menjadi biogas untuk mencukupi kebutuhan energi rumahtangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biogas limbah tahu sangat menentukan keberlanjutan biogas limbah tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan biogas limbah tahu dengan menggunakan pendekatan Multidimensional Scaling (MDS) berdasarkan lima dimensi yaitu sosial, ekonomi, ekologi, kelembagaan dan teknologi. Hasil analisis MDS menunjukkan bahwa dimensi sosial, ekonomi, ekologi dan kelembagaan berstatus cukup berkelanjutan. Dimensi teknologi berada pada status kurang berkelanjutan. Biogas limbah tahu dipandang efektif sebagai energi alternatif rumahtangga karena mengurangi beban kerja perempuan dan menjadi sarana resolusi konflik antara petani dan pengrajin tahu. Total manfaat ekonomi mencapai Rp 2 058 344 100/tahun namun secara ekonomi nilai tersebut belum efektif sebab biogas hanya dapat memenuhi sekitar 18% rumahtangga dari keseluruhan rumahtangga di Desa Kaliasari. ABSTRACT Liquid tofu waste in Kalisari Village was processed into biogas to fulfill household energy needs. The factors that influence the performance of biogas from tofu waste determine the sustainability. This study was aimed to analysed the sustainability status of biogas from tofu waste using Multidimensional Scaling (MDS) approach based on five dimensions of social, economic, ecology, institutional and technology. The result showed that the social, economic, ecological and institutional dimensions were quite sustainable besides, the technology dimension was found in a less sustainable. Biogas from tofu waste was effective as an alternative energy for rural communities because reduced workload of women and as a conflict resolution between farmers and tofu craftsmen. The total economic benefit amounted Rp 2 058 344 100/year but it has not been effective because biogas only provide 18% of household from whole communities in Kalisari Village. Keywords : biogas, MDS, rural energy, sustainability, tofu waste Sitasi : Ristianingsih, D., Dharmawan, A.H. dan Putri, E.I.K (2018). Analisis Keberlanjutan Biogas Limbah Tahu Pedesaan (Studi Kasus Di Desa Kalisari, Kabupaten Banyumas). Jurnal Ilmu Lingkungan , 16(2), 104-112, doi:10.14710/jil.16.2.104-112 }, pages = {104--112} doi = {10.14710/jil.16.2.104-112}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/19033} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Limbah cair tahu di Desa Kalisari diolah menjadi biogas untuk mencukupi kebutuhan energi rumahtangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biogas limbah tahu sangat menentukan keberlanjutan biogas limbah tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan biogas limbah tahu dengan menggunakan pendekatan Multidimensional Scaling (MDS) berdasarkan lima dimensi yaitu sosial, ekonomi, ekologi, kelembagaan dan teknologi. Hasil analisis MDS menunjukkan bahwa dimensi sosial, ekonomi, ekologi dan kelembagaan berstatus cukup berkelanjutan. Dimensi teknologi berada pada status kurang berkelanjutan. Biogas limbah tahu dipandang efektif sebagai energi alternatif rumahtangga karena mengurangi beban kerja perempuan dan menjadi sarana resolusi konflik antara petani dan pengrajin tahu. Total manfaat ekonomi mencapai Rp 2 058 344 100/tahun namun secara ekonomi nilai tersebut belum efektif sebab biogas hanya dapat memenuhi sekitar 18% rumahtangga dari keseluruhan rumahtangga di Desa Kaliasari.
ABSTRACT
Liquid tofu waste in Kalisari Village was processed into biogas to fulfill household energy needs. The factors that influence the performance of biogas from tofu waste determine the sustainability. This study was aimed to analysed the sustainability status of biogas from tofu waste using Multidimensional Scaling (MDS) approach based on five dimensions of social, economic, ecology, institutional and technology. The result showed that the social, economic, ecological and institutional dimensions were quite sustainable besides, the technology dimension was found in a less sustainable. Biogas from tofu waste was effective as an alternative energy for rural communities because reduced workload of women and as a conflict resolution between farmers and tofu craftsmen. The total economic benefit amounted Rp 2 058 344 100/year but it has not been effective because biogas only provide 18% of household from whole communities in Kalisari Village.
Keywords: biogas, MDS, rural energy, sustainability, tofu waste
Sitasi: Ristianingsih, D., Dharmawan, A.H. dan Putri, E.I.K (2018). Analisis Keberlanjutan Biogas Limbah Tahu Pedesaan (Studi Kasus Di Desa Kalisari, Kabupaten Banyumas). Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(2), 104-112, doi:10.14710/jil.16.2.104-112
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-11 15:41:28
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.