skip to main content

Strategic Assumptions for The Success of Coal Mining Reclamation to be A Tourism Site; A Case Study in Rantau Pandan Village of Bungo Regency

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Indonesia

Received: 14 Jan 2020; Published: 31 Aug 2020.
Editor(s): Sudarno Utomo

Citation Format:
Abstract

Bad practice of open coal mining in Bungo Regency leaves many abandoned ponds. One pond in Rantau Pandan Village has been neglected for 5 years. Its environmental and social impacts pushed people to sue the government to revoke the permit of XXX Company that manages the mining. The low price of coal as well as the deep and large area to be piled make more difficult to do reclamation. This study aims at exploring the prospect of doing reclamation for tourism purposes with the concept of Community Based Tourism (CBT) and analyzing some strategic assumptions for the success that of reclamation. Primary data were collected through observation, interview and focus group discussion. Data were analyzed descriptively and qualitatively using Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST) method. Research finding shows that the people are eager to welcome the idea of CBT however the compensation from the mining company should be paid first. Of 22 assumptions for the development of tourism village, 18 assumptions can be grouped into quadrant II or Certain Planning Region, while 4 assumptions are in quadrant IV or Problematic Planning Region. To support this plan, it’s suggested five things i.e. resolving the social conflict among parties, strengthening the local institution, giving a mandate to villagers to manage the pond as a tourism site, then followed by supervising and enhance infrastructure to ease access.

Fulltext View|Download
Keywords: Coal, Mining pond, Reclamation, Strategic assumptions, Tourism village
Funding: Research and Development Board of Jambi Province

Article Metrics:

  1. Anarta, R., Sitorus, S. R. P., Widiatmaka, Nurisjah, S., & Hardjomidjojo, H. (2019). Pengembangan Mining Tourism di Kawasan Pertambangan Sawahlunto Sosiohumaniora - Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 21(2), 184 - 193
  2. Asker, S., Boronyak, L., Carrard, N., & Paddon, M. (2010). Effective Community Based Tourism. A Best Practice Manual. Gold Coast, Australia: Sustainable Tourism Cooperative Research Centre
  3. Astami, R. A. G., & Erli, K. D. M. (2015). Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Bahari di Desa Sumberejo, Desa Lojejer dan Desa Puger Kulon, Kabupaten Jember berdasarkan Preferensi Pengunjung dan Masyarakat. Jurnal Teknik ITS, 4(1), 45-50
  4. Bloncard, B., & Fabrycky, W. (1981). System Engineering and Analysis. New Jersey: Prentice Hall Inc
  5. BPS. (2014). Kecamatan Rantau Pandan.Available from https://bungokab.bps.go.id. [Accessed October 8, 2017]
  6. Cao, Y., Dallimer, M., Stringer, L. C., Bai, Z., & Siu, Y. L. (2018). Land expropriation compensation among multiple stakeholders in a mining area: Explaining “skeleton house” compensation. Land Use Policy, 74(2018), 97-110
  7. Darwis, R. S., Resnawaty, R., Irfan, M., & Risman, A. (2014). Peran institusi lokal dalam kegiatan pengembangan masyarakat: kasus punggawa ratu pasundan dalam program desa wisata di Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Social Work Jurnal, 6(2), 154 - 272
  8. DPRRI. (2016). Laporan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Jambi reses masa persidangan II tahun sidang 2016-2017
  9. Eriyatno, & Larasati, L. (2013). Ilmu Sistem. Meningkatkan Integrasi dan Koordinasi Sistem. Surabaya: Guna Widya
  10. Frinces, Z. H. (2011). Persaingan dan Daya Saing. Yogyakarta: Mida Pustaka
  11. Himawan, W., Yustian, I., Saptawan, A., & Sjarkowie, F. (2015). Studi Pengelolaan dan Pemanfaatan “Kolong” di Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 1(2), 186-197
  12. Kumar, A., & Pandey, A. C. (2013). Evaluating impact of coal mining activity landuse/landcover using temporal satellite images in South Karanpura Coalfields and Environs, Jharkhand State, India. IJARSG
  13. Kurniawan, A. R., & Surono, W. (2013). Model reklamasi tambang rakyat berwawasan lingkungan : Tinjauan atas reklamasi lahan bekas tambang batu apung ijobalit, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 9(3), 165 – 174
  14. Maharani, Rizki, Susilo, A., & Fernandes, A. (2010). Status riset reklamasi pasca tambang batubara. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan
  15. Mason, R. O., & Mitroff, I. I. (1981). Challenging Strategic Planning Assumptions: Theory, Cases, and Techniques: John Wiley & Sons Incorporated
  16. Meyana, L., Sudadi, U., & Tjahjono, B. (2015). Arahan Dan Strategi Pengembangan Areal Bekas Tambang Timah Sebagai Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Bangka Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5(1), 51-60
  17. Moomen, A. W. (2017). Strategies for managing large-scale mining sector land use conflicts in the global south. Resources Policy, 51(2017), 85–93
  18. Nemoto, T., & Beglar, D. (2013). Developing Likert-Scale Questionnaires. Paper presented at the JALT2013 Conference Proceding, Tokyo
  19. Okazaki, E. (2008). A Community-Based Tourism Model: Its Conception and Use. Journal Of Sustainable Tourism, 16(5), 511-529
  20. Peraturan Menteri ESDM Nomor 07 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Paska Tambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
  21. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Paska Tambang
  22. Permen Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No 19 tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Dana Desa 2018
  23. Prasiasa, P. O. (2012). Destinasi pariwisata, berbasis masyarakat. Jakarta: Salemba Empat
  24. Purbasari, N., & Asnawi, A. (2014). Keberhasilan Community Based Tourism Di Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. . Jurnal Teknik PWK, 3(3), 476-485
  25. Putra, T. R. (2013). Peran Pokdarwis dalam Pengembangan Atraksi Wisata di Desa Wisata Tembi, Kecamatan Sewon-Kabupaten Bantul. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 9(3), 225-235
  26. Sugianto, A. (2016). Kajian Potensi Desa Wisata Sebagai Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Karang Patihan Kecamatan Balong Ponorogo. Jurnal Ekuilibrium, 11(1), 56-65
  27. Tolkach, D., & King, B. (2015). Strengthening CommunityBased Tourism in a new resource-based island nation: Why and how? Tourism Management, 48(2015), 386-398
  28. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
  29. Wirajuna, B., & Supriadi, B. (2017). Peranan kelompok sadar wisata untuk meningkatkan keamanan wisatawan: studi kasus di Jerowaru Nusa Tenggara Barat. Pesona Jurnal Pariwisata, 2(2), 1-15
  30. Zakaria, F., & Suprihardjo, R. D. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik Pomits, 3(2), 2337-3520
  31. Zulkarnaen, I., Pudjiastuti, T. N., Saidi, A., & Mulyaningsih, Y. (2004). Konflik di daerah pertambangan: menuju penyusunan konsep solusi awal dengan kasus pada pertambangan emas dan batubara Jakarta: Puslit. Kemasyarakatan dan Kebudayaan-LIPI

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-17 12:48:16

No citation recorded.