skip to main content

Evaluation of the Implementation of Waste Bank Activities

Program Doktoral, Universitas Pertahanan, Indonesia

Received: 5 Jun 2021; Revised: 10 Nov 2021; Accepted: 7 Feb 2022; Available online: 25 Feb 2022; Published: 5 Apr 2022.
Editor(s): H Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Bank Sampah (BS) pertama kali didirikan tahun 2008 oleh penduduk desa di Kab. Bantul, Propinsi DI Yogyakarta. BS menerapkan system 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), yang dimulai dari memilah sampah organik dan anorganik di rumah, dan disetorkan secara terpisah ke BS. Sampah organik diolah menjadi kompos (reduce), sedangkan sampah anorganik digunakan kembali (reuse) atau didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat (recycle) atau disimpan sebagai tabungan yang dikonversi dalam rupiah oleh BS. Karena itu, motto BS adalah “From Trash to Cash”. Kelahiran BS telah menginspirasi lahirnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) Nomor 13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan 3R melalui BS. Disatu sisi, Permen LH ini merupakan pengakuan resmi pemerintah terhadap BS, tetapi disisi lain dukungan pemerintah untuk mengembangkan BS belum sesuai dengan yang diharapkan, dan inilah rumusan masalah pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan BS di Propinsi DKI Jakarta dan untuk mengetahui kontribusi pemerintah dalam mengembangkan BS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif terhadap 4 BS sampel. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengurus BS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat masalah yang menjadi kendala dalam melaksanakan kegiatan BS, pertama, masalah keuangan, kedua, rendahnya partisipasi warga menjadi nasabah BS, ketiga, kesulitan memasarkan hasil produksi BS, dan keempat, masalah kepemilikan lahan lokasi BS. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melibatkan Perguruan Tinggi (PT) sebagai pendamping BS. Bagi PT, kegiatan sebagai pendamping BS adalah bagian dari pengabdian masyarakat, sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak (dosen dan mahasiswa), dan mempunyai kompetensi dalam berbagai bidang, PT diharapkan bisa mengembangkan BS menjadi sebuah unit usaha yang professional, menciptakan lapangan kerja, bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi BS.

ABSTRACT

The Waste Bank (WB) was first established in 2008 by a village community in Bantul Regency, DI Yogyakarta Province. The WB implemented 3R (Reduce, Reuse and Recycle), starting from sorting organic and inorganic waste in households, and depositing at the WB. Organic waste was processed into compost (reduce), while good inorganic waste was reused or recycled into useful and economical handicrafts or stored as customer savings which were converted into rupiah values. Therefore, the motto of the WB was "From Trash to Cash". The WB has inspired the issuance of Minister of Environment Regulation No. 13 of 2012 concerning Guidelines for Implementing 3R through WB. On the one hand, this regulation is the government's acknowledgment of WB, but on the other hand the government's support for developing WB has not been as expected, and this is the problem in this research. This study aims to evaluate the activities of WB in Jakarta and to find out the government's contribution in developing WB. Qualitative research was employed in this research while data was collected through indepth interview with management of the four samples of WB. The results showed that there are four main problems that became obstacles in carrying out the activities of the WB were, firstly, financial problems, secondly, the low participation of citizens to become customers of the WB, third, difficulty in marketing the products of WB, and fourth, ownership of land occupied by WB. One alternative to solve these problems is to involve a university as a companion to the WB. For the university, the WB assistance activities are part of community service which is one of the Tri Dharma of University. With adequate Human Resources (lecturers and students), universities are expected to be able to develop WB into professional business units, create many jobs, benefit the government and the people living around the WB

Fulltext View|Download
Keywords: BS; reduce; reuse; recycle; perguruan tinggi
Funding: Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta

Article Metrics:

  1. Ahmad, I (2013), “Evaluasi Kebijakan dan Rencana Pengembangan Bank Sampah di Propinsi DKI Jakarta”, Laporan Penelitian, Dewan Riset Daerah Propinsi DKI Jakarta, Desember
  2. Alfarizi, M. K., (2020), “BS Tumbuh Pesat di Indonesia, Ini Datanya”, https://tekno.tempo.co, 7 Maret 2020, diakses 26 April 2021
  3. Aryenti, (2011), “Peningkatan Peran Serta Masyarakat Melalui Gerakan Menabung pada BS di Kelurahan Babakan, Kiaracondong, Bandung”, dalam Jurnal Pemukiman, Vol. 6, No. 1, April 2011
  4. Berger, I, E. (1997), “The Demographic of Recycling and the structure of Environmental Behaviour. Canada, dalam Adi Teguh Wiyono (2016), “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Rumah tangga dalam Melakukan Pemilahan Sampah di Indonesia”, Skripsi Sekolah Tinggi llmu Statistik (STIS)
  5. Chan K. (1998). “Mass Communication and Pro Environmental Behaviour: Waste Recycling. Journal of Environment 52: 317-325. Hongkong, dalam Adi Teguh Wiyono (2016), “Faktor Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Rumah tangga dalam Melakukan Pemilahan Sampah di Indonesia”, Skripsi STlS
  6. Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta (2017), “Hasil Wawancara Mendalam”
  7. Garner, G, T dan P.C Stern. (1996), “Environment Problems and Human Behaviour”. Massachusets, dalam Adi Teguh Wiyono (2016), “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Rumahtangga dalam Melakukan Pemilahan Sampah di Indonesia”, Skripsi STlS
  8. Howenstine, E. (1993). “Market Segmentation For Recycling Environment and Behaviour”, Chicago, dalam Adi Teguh Wiyono (2016), “Faktor Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Rumah tangga dalam Melakukan Pemilahan Sampah di Indonesia”, Skripsi STlS
  9. Listiawati, I. (2003), “Valuasi Ekonomi Jasa Pengelolaan Sampah ; Studi Kasus Usaha Daur Ulang Limbah Sampah Kota Terpadu di Gandaria Jakarta Selatan”, Skripsi STIS,
  10. Kautsar, F. 2011, “Pengelolaan Sampah di BS; Studi Kasus BS Gemah Ripah, Pedukuhan badegan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta”, Tesis UGM
  11. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, (2012), ”Implementasi 3R Melalui BS”
  12. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, (2012), “Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui BS”
  13. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, (2009), “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah”
  14. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, (2015), “Kebijakan Nasional Pengelolaan Sampah”, disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional BS Ketiga, Makasar, 16 September 2015
  15. Kristina, J. H., (2014), “Model Konseptual Untuk Mengukur Adaptabilitas BS di Indonesia”, Jurnal J@TI Undip, Vol IX, No 1, Januari 2014
  16. Muttaqin, F., (2006), “Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Pengoperasian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)”, Studi Kasus di TPST Bojong, Kabupaten Bogor, Skripsi STIS
  17. Nuryani, A., (2012), “Peranan BS Gemah Ripah Terhadap Kesempatan Kerja dan Pendapatan Keluarga di Kabupaten Bantul, DIY”. Skripsi tidak diterbitkan, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, dalam http://eprints.uny.ac.id/7579/1/1-09404247003.pdf, diakses tanggal 10 Januari 2013
  18. Nuryanto, N., (2012). Implementasi 3R di RW 03, Kelurahan Rawajati, Pancoran, power point disampaikan pada work shop mengenai BS di STIS, 5 November
  19. Permanasari, D. dan Damanhuri, E. (2012), ”Studi Efektifitas BS Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis Masyarakat”, Program Studi Teknik Lingkungan, ITB, dalam http://www.ftsl.itb.ac.id, diakses tanggal 10 Januari 2013
  20. Prihtiyani, E., (2008), Kompas, “Gerakan Bank Sampah dari Bantul http://megapolitan.kompas.com/1 Desember
  21. Revani, B., Purwaningrum, P., dan Indrawati,D. (2016), “Penerapan Konsep 3R Melalui Bank Sampah Dalam Menunjang Pengelolaan Sampah di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan”, Jurnal Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti, 7(3)
  22. Saefudin, A. (2012), “Pelaksanaan BS”, bahan paparan disampaikan pada workshop mengenai BS di STIS, 5 November
  23. Suparmoko, M dan Maria R. S., (2000), “Ekonomika Lingkungan”, Penerbit BPFE Yogyakarta, November
  24. Surono, A., (2011), “Pilah Sampah dari Rumah”, sumber: http://intisari-online.com/read/pilah-sampah-dari-rumah, diunduh 16 Januari 2022
  25. Yakin, A., 1997, “Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan; Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan”, Penerbit Akademika Presindo, Jakarta
  26. Young, R. D. (1993), “Promoting Source Reduction Behaviour: The Role of Motivational Information. Vol 25, No. 1, 1993, dalam Adi Teguh Wiyono (2016), “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Rumahtangga dalam Melakukan Pemilahan Sampah di Indonesia”, Skripsi STlS
  27. Wiyono, A. T. (2016), “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Rumahtangga dalam Melakukan Pemilahan Sampah di Indonesia”, Skripsi STIS

Last update:

  1. Analysing the Correlation of Bank Sampah and Rural Environmental Government Concept

    Adibah Dhivani Gusmi, Rahmawati Husein. Jurnal Ilmu Lingkungan, 21 (4), 2023. doi: 10.14710/jil.21.4.766-771
  2. Citizens’ willingness to pay for adaptive municipal solid waste management services in Jakarta, Indonesia

    I Wayan Koko Suryawan, Chun-Hung Lee. Sustainable Cities and Society, 97 , 2023. doi: 10.1016/j.scs.2023.104765

Last update: 2024-10-06 22:14:51

No citation recorded.