skip to main content

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Cadangan Karbon sebagai Indikator Degradasi Lingkungan di Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang

1Magister Ilmu Lingkungan, Pascasarjana Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

2Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

3Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Received: 24 Jul 2021; Revised: 30 Aug 2021; Accepted: 3 Sep 2021; Available online: 12 Sep 2021; Published: 2 Dec 2021.
Editor(s): H. Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Sumberdaya hutan dan lahan merupakan sumberdaya yang menjadi andalan dalam aktivitas sosial ekonomi masyarakat terutama di negara berkembang. Sumber daya hutan dan lahan memiliki permasalahan seperti kegiatan konversi area hutan ke penggunaan lahan non hutan.  Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Sandai pada periode 2000 sampai 2019. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk mengestimasi cadangan karbon. Data perubahan penggunaan lahan diperoleh dari analisis visual citra landsat, sedangkan cadangan karbon dihitung berdasarkan total luas penggunaaan lahan dengan standar cadangan karbon di setiap penggunaan lahan. Hasil analisis citra pada tahun 2019 dicocokkan dengan kondisi di lapangan. Hasil pengecekan pada 30 titik dengan kondisi terakhir penggunaan lahan tahun 2019 diperoleh kecocokan sebanyak 26 titik (87%), Ketidakcocokan terjadi karena perubahan penggunan lahan hutan sekunder menjadi kebun (1 titik), semak belukar menjadi tambang (1 titik), pertanian lahan kering menjadi lahan terbuka (1 titik) dan penggunaan lahan transmigrasi berubah menjadi semak belukar (1 titik). Penggunaan lahan yang paling dominan mengalami perubahan adalah hutan lahan kering sekunder dan perkebunan. Hutan lahan kering sekunder tahun 2000 yaitu seluas 39.931,11 ha, pada tahun 2011 menjadi 32.833,22 ha dan tahun 2019 menjadi 17.180,02 ha. Hutan lahan kering sekunder mengalami penurunan luas 22.751,09 ha dari luas 39.931,11 ha pada tahun 2000. Penggunaan lahan perkebunan tahun 2000 adalah 2.303,01 ha, mengalami penambahan luas tahun 2011 menjadi 3.996,79 dan tahun 2019 menjadi 13.937,42 ha. Penggunaan lahan perkebunan mengalami penambahan luas sebesar 13.937,42 ha dari luas 2.003,01 ha pada tahun 2000. Cadangan karbon tahun 2000 adalah 5.873,585 ton/ha, tahun 2011 menjadi 5.391,709 ton/ha dan tahun 2019 4.605,672 ton/ha. Cadangan karbon mengalami penurunan dari tahun 2000 sampai 2019 sebesar 1.267,91 ton/ha.   

 

Abstract

Forest and land resources are the leading sector in the socio-economic activities of the community, especially in developing countries. Forest and land resources have problems such as the conversion of forest areas to non-forest land uses. The purpose of this study is to identify land use changes in Sandai District in the period 2000 to 2019. An analysis for above ground carbon stock also carried out in this study. Land use change data was obtained from visual analysis of Landsat imagery, while carbon stock was calculated based on the total land use area with carbon stock standards in each land use. Ground checking was carried out to validate the image in 2019 with field conditions. The results of ground checking at 30 points with the latest conditions of land use in 2019 obtained 26 points (87%), mismatches occurred due to changes in secondary forest land use to plantations (1 point), shrubs to mining (1 point), dryland agriculture to bareland (1 point) and transmigration changed to shrubs (1 point). The most dominant land use changes are secondary dryland forest and plantations. The secondary dryland forest in 2000 was 39.931,11 ha, it became 32,833.22 ha in 2011, and 17.180,02 ha in 2019. Secondary dryland forest decreased by 22.751,09 ha in 2019 from 39.931,11 ha in 2000. Plantations in 2000 was 2.303,01 ha increase to 3.996,79 in 2011 and 13,937.42 ha in 2019. Plantations increased by 13.937,42 ha in 2019 from 2.003,01 ha in 2000. Carbon stocks in 2000 were 5.873.585 tons/ha, it became 5,391,709 tons/ha in 2011 and 4,605.672 tons/ha in 2019. Carbon stocks decreased from 2000 to 2019 by 1.267,91 tons/ha.

Fulltext View|Download
Keywords: Alih Fungsi Hutan; Hutan; Perubahan Penggunaan Lahan; Stok Karbon

Article Metrics:

  1. Arifanti, Virni Budi, I Wayan Susi Dharmawan, and Donny Wicaksono. 2014. “Carbon Stock Potency of Sub Montane Forest Stand in Mount Halimun Salak National Park.” Forestry Socio and Economic Research Journal 11 (493): 13–31
  2. Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sandai dalam Angka 2018. https://ketapangkab.bps.go.id/. Diakses pada 15 Juli 2020
  3. Boerboom, Luc, Thomas Glade, and Malek Ziga. 2015. “Future Forest Cover Change Scenarios with Implications for Landslide Risk : An Example from Buzau Subcarpathians ,” 1228–43. https://doi.org/10.1007/s00267-015-0577-y
  4. Fajarini, Rahmi, Baba Barus, and Dyah Retno Panuju. 2015. “Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan Dan Prediksinya Untuk Tahun 2025 Serta Keterkaitannya Dengan Perencanaan Tata Ruang 2005-2025 Di Kabupaten Bogor.” Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan 17 (1): 8. https://doi.org/10.29244/jitl.17.1.8-15
  5. FWI. 2011. “Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun 2000-2009,” 54
  6. Hardiansyah, Gusti, Adi Yani, Fahrizal, Erianto, Yuslinda, Michael Jeno, Yosef Lego Ngo, et al. 2013. “Strategi Dan Rencana Aksi Provinsi REDD+ KALBAR.” Pontianak
  7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.733/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Kalimantan Barat
  8. Irawan, Krisna, Mahrus Aryadi, Setia Budi Peran, and Yudi Ahmad Nazari. 2015. “Kontribusi Sistem Dukuh Terhadap Aspek Sosial Ekonomi, Sosial Budaya Dan Lingkungan Di Desa Kiram Kabupaten Banjar” 11: 94–101
  9. KLHK. 2015. Buku Kegiatan Serapan Dan Emisi Karbon. Serapan Dan Emisi Karbon. Jakarta: Direktur inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan
  10. Kurniawan, S, C Prayogo, Widianto, M T Zulkarnain, N D Lestari, F K Aini, and K Hairiah. 2010. Estimasi Karbon Tersimpan Di Lahan-Lahan Pertanian Di DAS Konto, Jawa Timur: RACSA (Rapid Carbon Stock Appraisal). Word Agroforestry Center. Vol. 120. Bogor
  11. Nuraeni, Rani, Santun Risma Pandapotan Sitorus, and Dyah Retno Panuju. 2017. “An Analysis of Land Use Change and Regional Land Use Planning in Bandung Regency.” Buletin Tanah Dan Lahan 1 (1): 79–85
  12. Purwanto, Anang Dwi, Wikanti Asriningrum, Gathot Winarso, and Ety Parwati. 2014. “Analisis Sebaran Dan Kerapatan Mangrove Menggunakan Citra Landsat 8 Di Segara Anakan, Cilacap.” Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014 21 April 2: 232–41
  13. Rakhmawati, Melinda. 2012. “Hubungan Biomassa Penutup Lahan Dengan Indeks Vegetasi Di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.” Globe 14 (2): 157–69
  14. Setiawan, Gatot, and Lailan Syaufina. 2016. “BOGOR Estimation of Carbon Stock Loss from Land Use Changes in Bogor Regency” 07 (2): 79–85
  15. Shafitri, Luluk Dita, Yudo Prasetyo, and Hani’ah. 2018. “Analisis Deforestasi Hutan Di Provinsi Riau Dengan Metode Polarimetrik Dalam Penginderaan Jauh” 7
  16. Vinanthi, Finalia Retno, Ali Suhardiman, and Yohanes Budi Sulistioadi. 2021. “Estimating Above-Ground Carbon Stock of Loa Haur Conservation Forest in East Kalimantan, Indonesia.” Proceedings of the Joint Symposium on Tropical Studies (JSTS-19) 11: 151–56. https://doi.org/10.2991/absr.k.210408.025
  17. Wahyuni, Herpita, and Suranto Suranto. 2021. “Dampak Deforestasi Hutan Skala Besar Terhadap Pemanasan Global Di Indonesia.” JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 6 (1): 148–62. https://doi.org/10.14710/jiip.v6i1.10083
  18. Wahyunto, M.Z., a. Priyono Abidin, and Sunaryanto. 2001. “Studi Perubahan Penggunaan Lahan DAS Citarik, Jawa Barat Dan DAS Garang, Jawa Timur.” Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah., 39–40
  19. Zikri Azham. 2015. “ESTIMASI CADANGAN KARBON PADA TUTUPAN LAHAN Hutan Sekunder , Semak Dan Belukar Di Kota Samarinda.” Agrifor 14 (2): 325–38

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-24 23:16:08

No citation recorded.