skip to main content

Dampak Sekat Kanal Terhadap Fluktuasi Muka Air Tanah Pada Lahan Gambut di Kabupaten Kubu Raya – Provinsi Kalimantan Barat

1Universitas Tanjungpura, Indonesia

2Jurusan Ilmu Tanah Universitas Tanjungpura, Indonesia

Received: 26 Jul 2022; Revised: 28 Feb 2023; Accepted: 5 Mar 2023; Available online: 27 Mar 2023; Published: 5 Apr 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Dalam pengelolaan lahan gambut, muka air tanah harus menjadi perhatian utama, baik dalam kondisi alami maupun terdegradasi. Upaya pemulihan lahan gambut terdegradasi yaitu melakukan pembasahan kembali dengan pembangunan sekat kanal. Pembasahan kembali lahan gambut terdegradasi diharapkan dapat mempertahankan muka air tanah pada lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fluktuasi kedalaman muka air pada lahan gambut dengan sekat kanal yang dibangun pada tahun 2019 dan 2020 (SK19 dan SK20), tanpa sekat kanal (TSK) dan hutan sekunder (HS) di Desa Kubu Padi Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya. Metode pengambilan sampel menggunakan metode boring dan pengukuran lapangan untuk pengamatan kedalaman muka air tanah menggunakan piezometer. Penentuan titik pengamatan 4 lokasi penelitian yaitu SK19, SK20, TSK, dan HS berjumlah 24 titik (4 lokasi x 6 ulangan). Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kedalaman muka air tanah, kedalaman muka air saluran, bobot isi, kadar air tanah dan porositas total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman muka air tanah paling dangkal yaitu 12,19 cm terdapat di SK20 dan kedalaman muka air tanah paling dalam yaitu 52,61 cm terdapat di TSK, sedangkan di SK19 kedalaman muka air tanahnya yaitu 30,38 cm dan di HS kedalaman muka air tanahnya 31,61 cm. Kedalaman gambut di lokasi penelitian tergolong sangat dalam yaitu >300 cm. Rata – rata kedalaman muka air saluran di SK19 yaitu 24,33 cm, di SK20 yaitu 6,17 cm dan di TSK yaitu 47,49 cm. Bobot isi TSK (0,12 g/cm3) lebih tinggi dari SK19 (0,11 g/cm3), SK20 (0,11 g/cm3), dan HS (0,10 g/cm3). Porositas total HS (93,45%) lebih tinggi dari SK19 (91,07%), TSK (92,06%) dan SK20 (92,63%). Kadar air tanah tertinggi pada SK20 yaitu 744, 43% dan terendah yaitu 532,95% di TSK, sedangkan kadar air di SK19 dan HS yaitu 646,08% dan 622,14%.

Fulltext View|Download
Keywords: Kedalaman muka air tanah; lahan gambut; sekat kanal
Funding: Universitas Tanjungpura

Article Metrics:

  1. Anda, M., Ritung, S., Suryani, E., Sukarman, Hikmat, M., Yatno, E., Mulyani, Anny., Subandiono, R. E., Suratman., Husnain. 2021. Revisiting Tropical Peatlands in Indonesia: Semi-detailed Mapping, Extent and Depth Distribution Assessment. Geoderma, 1-14
  2. Badan Restorasi Gambut (BRG). 2016. Mengawali Restorasi Gambut Indonesia. Jakarta
  3. Dariah, A., Jubaiedah, Wahyunto, & Pitono, J. 2013. Effect Of Drainage Water Level Fertilizer and Ameliorant on CO2 Oil Palm Plantation on Peatland. Jurnal Littri, 19(2)
  4. Handayani, D. 2005. Karakteristik Gambut Tropika:Tingkat Dekomposisi Gambut, Distribusi Ukuran Partikel, dan Kandungan Karbon. Bogor: Program Sarjana Institut Pertanian Bogor
  5. Hardjowigeno, S. 1986. Sumber Daya Fisik Wilayah dan Tata Guna Lahan Histosol. Bogor: Fakultas Pertanian. IPB
  6. Humairoh, M., Sutikno, S., & Rinaldi. 2019. Prediksi Fluktuasi Muka Air Tanah untuk Pengembangan Komoditi Lahan Gambut Berwawasan Lingkungan. Jom FTEKNIK , 6(2):1-7
  7. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2017, Februari. Tata Cara Pengukuran Muka Air
  8. Tanah di Titik Penataan Ekosistem Gambut. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  9. Republik Indonesia Nomor P.15 Tahun 2017. Jakarta , Jakarta, Indonesia: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
  10. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Pedoman Pemulihan Ekosistem Gambut
  11. Kusairi, M., Sutikno, S., & Rinaldi. 2020. Analisis Pengaruh Penyekatan Kanal Terhadap Muka Air Tanah dan Pemetaan Risiko Kebakaran. Jom FTEKNIK, 7(1):1-6
  12. Manurung, R., Nusantara, R. W., Umran, I., & Warganda. 2021. Kajian Kualitas Tanah pada Lahan Gambut Terbakar di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(3):517-524
  13. Nusantara, R. W. 2015. Diferensiasi Karbon Organik Tanah dan Seresah, Emisi CO2 dan Nutrien Tanah Akibat Alih Fungsi Hutan Rawa Gambut Kalimantan Barat. Disertasi. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
  14. Simatupang, D., Astiani, D., & Widiastuti, T. 2018. Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah Terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah Gambut di Desa Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Hutan Lestari, 6(4), 998-1008
  15. Sinclair, A. L., Graham, L. B., Putra, E. I., Saharjo, B. H., Applegate, G., Grover, S. P., & Cochrane, M. A. 2020. Effects of Distance From Canal and Degradation Historu on Peat Bulk Density in Degraded Tropical Peatland. Science of The Tota Environment , 699, 134199
  16. Situmorang, P. C., Wawan, & Khoiri, M. A. 2015. Pengaruh Kedalaman Muka Air Tanah dan Mulsa Organik Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis. Jacq) . JOM Faperta, 2(2)
  17. Sukarman. 2011. Tinggi permukaan air tanah dan sifat fisik tanah gambut serta hubungannya dengan pertumbuhan tanaman Acacia crassicarpa A. Cunn Ex Benth. Pekanbaru: Tesis. Paska Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Riau
  18. Suryadisaputra, Dohong A,, Roh Waspodo SB, Muslihat L, Irwansyah , Lubis R, .Wibisono TC. 2005. Panduan Penyekatan Parit dan Saluran di Lahan Gambut Bersama Masyarakat. Bogor: Proyek Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia
  19. Sutikno, S., Rinaldi, R., Putri, R. A., & Khotimah, G. K. 2020. Study on the impact of canal blocking on groundwater fluctuation for tropical peatland restoration. The 2nd Aceh International Symposium on Civil Engineering (AISCE), 1-8
  20. Suwondo, Sabiham, S., Sumardjo, & Paramudya, B. 2012. Efek Pembukaan Lahan terhadap Karakteristik Biofisik Gambut pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Natur Indonesia, 14(2):143-149
  21. Tarigan , H. 2021. Kajian Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Medan: Skripsi: Universitas Sumatera Utara, Fakultas Pertanian
  22. Tata, H., & Susmianto , A. 2016. Prospek Paludikultur Ekosistem Gambut Indonesia. Bogor: Forda Press
  23. Triadi, L. B. 2020. Restorasi Lahan Rawa Gambut Melalui Metode Pembasahan (Sekat Kanal) dan Paludikultur. Jurnal Sumber Daya Air , 6(2):103-118
  24. Wahyunto, & Dariah, A. 2014. Degradasi Lahan di Indonesia: Kondisi Exiting, Karakteristik, dan Penyeragaman Definisi Mendukung Gerakan Menuju Satu Peta. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(2):81-93

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-02 04:00:56

No citation recorded.