1Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
2Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Jl. Sangkuriang Cisitu, Bandung, Jawa, Indonesia
3Barat, Indonesia
4 Stasiun Meteorologi Iskandar Kotawaringin Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Jl., Indonesia
5 Iskandar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL52431, author = {Amalia Nurlatifah and Rahaden Hatmaja and Aulia Rakhman}, title = {Analisis Potensi Kejadian Curah Hujan Ekstrem di Masa Mendatang Sebagai Dampak dari Perubahan Iklim di Pulau Jawa Berbasis Model Iklim Regional CCAM}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {21}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {Perubahan iklim; Cuaca ekstrem; Proyeksi iklim; RX1day; R50mm}, abstract = {Perubahan iklim adalah peristiwa berubahnya komponen atau variabel iklim akibat pemanasan global. Perubahan iklim dapat berakibat timbulnya cuaca ekstrem. Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi dampak dari cuaca ekstrem akibat perubahan iklim salah satunya adalah dengan pemodelan dan proyeksi iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kejadian curah hujan ekstrem di masa mendatang sebagai dampak dari perubahan iklim di Pulau Jawa dengan menggunakan model iklim regional CCAM ( Conformal Cubic Atmospheric Model ). CCAM digunakan untuk downscaling data GCM ACCESS 1-3 hingga resolusinya mencapai 25 km. Skenario yang digunakan adalah RCP 4.5 dengan resolusi temporal data harian. Sebelum digunakan, data CCAM dikoreksi menggunakan metode linear scaling. Hasilnya, data CCAM yang telah dikoreksi terbukti cukup mampu menggambarkan kondisi sebenarnya curah hujan di Pulau Jawa. Pulau Jawa diproyeksikan akan mengalami peningkatan curah hujan bulanan pada tahun 2021-2050 dibandingkan tahun 1991-2020. Hampir keseluruhan daerah di Jawa mengalami kenaikan curah hujan bulanan meskipun nilainya tidak signifikan dan hanya sekitar 1,7-5,3 mm. Peningkatan paling tinggi terjadi di daratan Jawa Timur dengan nilai mencapai 15,1-22,4 mm. Beberapa daerah diproyeksikan akan mengalami penurunan nilai RX1day (nilai curah hujan maksimum harian dalam satu tahun). Penurunan paling tinggi terjadi di selatan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan nilai mencapai 6,2-15,4 %. Sementara DKI Jakarta diproyeksikan akan mengalami peningkatan nilai RX1day pada periode 2021-2050 senilai 0,1-6,6%. Peningkatan nilai R50mm (jumlah hari dalam satu tahun dengan curah hujan diatas 50 mm) terjadi di hampir seluruh wilayah di Jawa pada periode 2021-2050 dibandingkan dengan periode 1991-2020 dengan presentase sekitar 15,9-52,7%.}, pages = {980--986} doi = {10.14710/jil.21.4.980-986}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/52431} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Model of Surface Water Management Based on the Potency of Water Balance
Spatial Durbin Model with Expansion Using Casetti’s Approach: A Case Study for Rainfall Prediction in Java Island, Indonesia
Last update: 2024-11-02 17:19:26
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.