skip to main content

Analisis Tingkat Erosi Hutan Jati di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cemoro Modang, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah

1Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian – Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

2Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (National Research and Innovation Agency), Indonesia

Received: 16 Mar 2023; Revised: 21 Oct 2023; Accepted: 12 Oct 2023; Available online: 21 Nov 2023; Published: 10 Dec 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cemoro Modang merupakan kawasan hutan produksi dengan komposisi tutupan lahan yang didominasi oleh tanaman jati. Kawasan hutan produksi ini dibedakan menjadi beberapa petak berdasarkan kelas umur tanaman jati. Perbedaan kelas umur pada setiap petak tanaman jati akan mempengaruhi tutupan tajuk maupun tumbuhan bawah yang ada di sekitarnya. Kondisi tersebut akan berdampak pada tingkat erosi yang berbeda antar Kelas Umur (KU). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengklasifikasikan tingkat erosi di KHDTK Cemoro Modang berdasarkan kelas umurnya. Penelitian ini dilaksanakan di KHDTK Cemoro Modang dengan luas 1.311,6 ha dan secara administratif terletak di Kecamatan Jiken dan Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan faktor penentu yaitu erosivitas, erodibilitas, panjang dan kemiringan lereng, serta pengelolaan tanaman dan konservasi tanah. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan untuk menentukan faktor erosivitas dan peta DEM (Digital Elevation Model) untuk menentukan faktor panjang dan kemiringan lereng.  Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data vegetasi dan pengelolaan lahan untuk menentukan faktor pengelolaan tanaman dan konservasi tanah, serta pengambilan sampel tanah pada setiap kelas umur untuk menentukan faktor erodibilitas. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi 21 (dua puluh satu) titik sampel berdasarkan KU (Kelas Umur) tegakkan jati dan kelas hutan lainnya (kawasan perlindungan dan area terbuka), dikarenakan tutupan lahan pada lokasi penelitian 90 % merupakan tanaman jati. Hasil penelitian menunjukkan tingkat erosi secara keseluruhan pada KHDTK Cemoro Modang sebesar 6,54 ton/ha/tahun dan termasuk kategori erosi sangat ringan. Kawasan yang memiliki tingkat erosi yang tinggi dan termasuk dalam kelas berat (III) dengan luas 52,43 ha dan sangat berat (IV) dengan luas 9,71 ha merupakan KU II, KU III, KU IV, HTKh (Hutan dengan Tujuan Khusus), MT (Masak Tebak), dan TBK (Tanaman Bertumbuhan Kurang).
Fulltext View|Download
Keywords: erosi; KHDTK; USLE; hutan tanaman jati; kelas umur

Article Metrics:

  1. Andrian, Supriadi, & Marpaung Purba. (2014). Pengaruh Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng terhadap Produksi Karet (Havea brasiliensis Muell. Arg.) di Kebun Hapesong PTPN III Tapanuli Selatan. Jurnal Agroekoteknologi, 2(3), 981–989
  2. Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press
  3. Asdak, C. (2002). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press
  4. Auliyani, D., & Basuki, T. M. (2017). Analysis of Erosion Hazard at Gagakan Sub-Watershed, Blora District, Central Java Province, Indonesia. Proc.Internat.Con.Sci.Engin., 1, 85–89
  5. Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Solo. (2020). Data KHDTK Cemoro Modang
  6. Guerra, A. J. T., Fullen, M. A., Jorge, M. do C. O., Bezerra, J. F. R., & Shokr, M. S. (2017). Slope Processes, Mass Movement and Soil Erosion: A Review. Pedosphere, 27(1), 27–41. https://doi.org/10.1016/S1002-0160(17)60294-7
  7. Kadir, S. (2015). Penutupan lahan untuk pengendalian tingkat kekritisan DAS Satui, Provinsi Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1190–1196. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010340
  8. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 32/MENHUT-II/2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA TEKNIK REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (RTkRHL-DAS), Pub. L. No. P. 32/MENHUT-II/2009 (2009)
  9. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018, June 2). Siaran Pers Nomor : SP. 292/HUMAS/PP/HMS.3/06/2018: Agroforestri Cegah Erosi-Sedimentasi Hutan Jati. Siaran Pers. http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1270
  10. Kunarso, A., & Angga Syabana, T. A. (2018). Arahan Konservasi Tanah Berdasarkan Tingkat Bahaya Erosi di Sub DAS Perapau, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana, 1(2). https://doi.org/https://doi.org/10.20886/jpks.2018.2.1.39-46
  11. Mashudi, Susanto Mudji, & Baskorowati, L. (2016). Potensi Hutan Tanaman Mahoni (Swietenia macrophylla King) dalam Pengendalian Limpasan dan Erosi. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(2), 259–265. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jml.18798
  12. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 89/Menhut-II/2004 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cemoro Modang, Pub. L. No. Nomor 89/Menhut-II/2004 (2004)
  13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2018 tentang Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus, Pub. L. No. Nomor P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2018 (2018)
  14. Mineo, C., Ridolfi, E., Moccia, B., Russo, F., & Napolitano, F. (2019). Assessment of rainfall kinetic-energy-intensity relationships. Water (Switzerland), 11(10). https://doi.org/10.3390/w11101994
  15. Muhadi, Purwanto, & Corryanti. (2015). Praktik Konservasi Tanah di Hutan Tanaman Jati Muda untuk Menurunkan Limpasan Permukaan dan Erosi di KPH Gundih. Buletin Penelitian Hutan Lestari Produktif, 18
  16. Riyanto, H. D., & Pahlana, U. W. H. (2012). Kajian Evaluasi Lahan Hutan Jati Sistem Bonita di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 9(1)
  17. Sari, V. P., Yulnafatmawita, & Gusmini. (2021). Pengukuran Erosi Tanah di Bawah Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr). Jurnal Agrikultura, 32(1), 63–71
  18. Satriagasa, M. C., & Suryatmojo, H. (2020). Efektivitas Tutupan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dalam Mitigasi Erosi Tanah oleh Air Hujan. AgriTECH, 40(2), 141. https://doi.org/10.22146/agritech.50290
  19. Supangat, A. B., & Putra, P. B. (2010). Kajian Infiltrasi Tanah pada Berbagai Tegakan Jati (Tectona grandis L.) di Cepu, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 7(2)
  20. Zhu, X., Yuan, X., Lu, E., Yang, B., Wang, H., Du, Y., Singh, A. K., & Liu, W. (2023). Soil splash erosion: An overlooked issue for sustainable rubber plantation in the tropical region of China. International Soil and Water Conservation Research, 11(1), 30–42. https://doi.org/10.1016/j.iswcr.2022.05.005

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-02 21:50:31

No citation recorded.