1Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas DIponegoro, Indonesia
2Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
3Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Unoversitas Diponegoro, Indonesia
4 PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Panjang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL59141, author = {Reza Alqindy and Suherman Suherman and Tri Soeprobowati and Yusep Sopian}, title = {Life Cycle Assesment pada Proses Distribusi BBM di PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Panjang}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {Distribusi BBM; Penilaian Daur Hidup; Analisis Inventori Penilaian Dampak; Interpretasi; Isu Penting (Hotspot)}, abstract = { PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Panjang mendistribusikan BBM sebesar 2.243.016,58 kiloliter (KL) pada tahun 2022. Dari proses distribusi BBM berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yaitu dampak pencemaran udara dimana proses distribusi BBM banyak memakai transportasi berbahan bakar fossil. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak lingkungan dari proses distribusi BBM PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Panjang menggunakan metode life cycle assesment (LCA) dengan ruang lingkup gate to gate dimulai dari proses penerimaan BBM hingga pendistibusian BBM. Metode penelitian ini mengacu pada SNI ISO 14040:2016 dan SNI ISO 14044:2017, analisis inventori, penilaian dampak, dan interpretasi. Penilaian dampak dilakukan menggunakan software SimaPro 9.5.0 dengan metode CMIL IA Baseline dengan unit fungsi adalah 1 KL BBM. Kategori dampak yang dikaji pada penelitian ini yaitu kategori dampak utama berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu potensi pemanasan global, potensi penipisan ozon, potensi hujan asam, dan potensi eutrofikasi. Dari masing – masing potensi dampak, terdapat dua isu penting (hotspot) yaitu dari proses distribusi dari penggunaan solar yang menghasilkan nilai karaterisasi potensi pemanasan global sebesar 6,77E+00 kg CO2 ek/KL, potensi penipisan ozon sebesar 1,30E-07 Kg CFC-11 ek/KL, dan potensi hujan asam sebesar 1,18E-02 Kg SO2 ek/KL. Untuk potensi eutrofikasi isu penting (hotspot) disebabkan oleh proses penyaluran dari penggunaan listrik dengan menghasilkan nilai dampak eutrofikasi sebesar 2,78E-03 Kg PO4 ek/KL. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan adalah penggunaan transportasi ramah lingkungan dan melakukan gerakan hemat energi atau mengganti penggunaan listrik dari PLN dengan energi terbarukan seperti menggunakan panel surya. }, pages = {904--913} doi = {10.14710/jil.22.4.904-913}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/59141} }
Refworks Citation Data :
PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Panjang mendistribusikan BBM sebesar 2.243.016,58 kiloliter (KL) pada tahun 2022. Dari proses distribusi BBM berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yaitu dampak pencemaran udara dimana proses distribusi BBM banyak memakai transportasi berbahan bakar fossil. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak lingkungan dari proses distribusi BBM PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Panjang menggunakan metode life cycle assesment (LCA) dengan ruang lingkup gate to gate dimulai dari proses penerimaan BBM hingga pendistibusian BBM. Metode penelitian ini mengacu pada SNI ISO 14040:2016 dan SNI ISO 14044:2017, analisis inventori, penilaian dampak, dan interpretasi. Penilaian dampak dilakukan menggunakan software SimaPro 9.5.0 dengan metode CMIL IA Baseline dengan unit fungsi adalah 1 KL BBM. Kategori dampak yang dikaji pada penelitian ini yaitu kategori dampak utama berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu potensi pemanasan global, potensi penipisan ozon, potensi hujan asam, dan potensi eutrofikasi. Dari masing – masing potensi dampak, terdapat dua isu penting (hotspot) yaitu dari proses distribusi dari penggunaan solar yang menghasilkan nilai karaterisasi potensi pemanasan global sebesar 6,77E+00 kg CO2 ek/KL, potensi penipisan ozon sebesar 1,30E-07 Kg CFC-11 ek/KL, dan potensi hujan asam sebesar 1,18E-02 Kg SO2 ek/KL. Untuk potensi eutrofikasi isu penting (hotspot) disebabkan oleh proses penyaluran dari penggunaan listrik dengan menghasilkan nilai dampak eutrofikasi sebesar 2,78E-03 Kg PO4 ek/KL. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan adalah penggunaan transportasi ramah lingkungan dan melakukan gerakan hemat energi atau mengganti penggunaan listrik dari PLN dengan energi terbarukan seperti menggunakan panel surya.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-17 05:50:25
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.