1Department of Social Economics, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya, Indonesia
2Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL59757, author = {Rizka Amalia and Imaniar Pariasa and Aditya Putra and Ajik Siswantoro}, title = {Peran Perempuan dalam Penerapan Pendekatan 6R untuk Penurunan dan Pengelolaan Sampah Rumahtangga}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {5}, year = {2024}, keywords = {Sampah rumahtangga; Peran perempuan; Gender; Rethink; Refuse; Reduce; Reuse; Rot; Recycle}, abstract = { Tren peningkatan jumlah sampah tingkat global dan nasional mengancam aspek kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan hidup. Presentase sampah didominasi dari jenis sampah makanan dan limbah biologis. Kedua jenis sampah ini bersumber dari kegiatan rumahtangga berupa kegiatan konsumsi dan produksi. Jumlah sampah makanan meningkat dapat disebabkan oleh pola konsumsi, keterampilan pengelolaan makanan, dan tingkat kepentingan harga makanan. Sedangkan limbah biologis dapat berupa daun dan batang sisa usaha pertanian yang dilakukan oleh rumahtangga. Kegiatan-kegiatan dalam rumahtangga berpotensi menghasilkan sampah, maka penting dilakukan pengelolaan sampah rumahtangga. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi sumber sampah rumahtangga dan peran perempuan dalam penerapan pendekatan 6R untuk pengelolaan sampah rumahtangga. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling . Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 120 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelian kebutuhan dapur menjadi kegiatan utama penghasil sampah dan aktivitas pertanian menjadi sumber kegiatan utama yang menghasilkan sampah organik di seluruh desa yang menjadi lokasi penelitian. Sementara itu, sampah anorganik dihasilkan oleh kegiatan utama pembelian makanan, perlengkapan mandi, usaha pertanian dan perdagangan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan mempunyai peran yang dominan pada pengelolaan sampah rumahtangga dengan pendekatan Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Rot, Recycle (6R) melalui kegiatan kegiatan utama membeli produk isi ulang ( refill) , kegiatan menolak diberikan kantong plastik ketika berbelanja, membeli barang dalam kemasan besar dari pada kemasan saset, kegiatan penggunaan kantong kresek bekas untuk membungkus sampah, pembuatan kompos, dan pembuatan kerajinan dari sampah anorganik. Dominasi perempuan dalam pengelolaan sampah rumahtangga disebabkan oleh adanya kontruksi sosial terhadap peran perempuan dan stereotype gender. }, pages = {1152--1158} doi = {10.14710/jil.22.5.1152-1158}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/59757} }
Refworks Citation Data :
Tren peningkatan jumlah sampah tingkat global dan nasional mengancam aspek kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan hidup. Presentase sampah didominasi dari jenis sampah makanan dan limbah biologis. Kedua jenis sampah ini bersumber dari kegiatan rumahtangga berupa kegiatan konsumsi dan produksi. Jumlah sampah makanan meningkat dapat disebabkan oleh pola konsumsi, keterampilan pengelolaan makanan, dan tingkat kepentingan harga makanan. Sedangkan limbah biologis dapat berupa daun dan batang sisa usaha pertanian yang dilakukan oleh rumahtangga. Kegiatan-kegiatan dalam rumahtangga berpotensi menghasilkan sampah, maka penting dilakukan pengelolaan sampah rumahtangga. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi sumber sampah rumahtangga dan peran perempuan dalam penerapan pendekatan 6R untuk pengelolaan sampah rumahtangga. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 120 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelian kebutuhan dapur menjadi kegiatan utama penghasil sampah dan aktivitas pertanian menjadi sumber kegiatan utama yang menghasilkan sampah organik di seluruh desa yang menjadi lokasi penelitian. Sementara itu, sampah anorganik dihasilkan oleh kegiatan utama pembelian makanan, perlengkapan mandi, usaha pertanian dan perdagangan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan mempunyai peran yang dominan pada pengelolaan sampah rumahtangga dengan pendekatan Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Rot, Recycle (6R) melalui kegiatan kegiatan utama membeli produk isi ulang (refill), kegiatan menolak diberikan kantong plastik ketika berbelanja, membeli barang dalam kemasan besar dari pada kemasan saset, kegiatan penggunaan kantong kresek bekas untuk membungkus sampah, pembuatan kompos, dan pembuatan kerajinan dari sampah anorganik. Dominasi perempuan dalam pengelolaan sampah rumahtangga disebabkan oleh adanya kontruksi sosial terhadap peran perempuan dan stereotype gender.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 08:57:00
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.