skip to main content

Kesesuaian Struktur Vegetasi dan Habitat Hutan Mangrove untuk Silvofishery di Pantai Utara Mojo Pemalang Jawa Tengah

1Departemen Konservasi Sumberdaya Alam dan Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro Bulaksumur No.1, Caturtunggal, Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia

2Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia

Received: 4 Dec 2023; Revised: 15 Mar 2025; Accepted: 16 Aug 2025; Available online: 30 Sep 2025; Published: 8 Oct 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Pembukaan hutan mangrove menjadi tambak diakibatkan oleh permintaan hasil-hasil perikanan dan hasil lainnya seperti kepiting bakau, dan udang yang semakin meningkat telah merusak ekosistem mangrove. Usaha untuk memulihkan fungsi ekosistem mangrove salah satunya melalui kegiatan rehabilitasi yang meliputi penghijauan pantai dengan menanam mangrove dan dengan memanfaatkan silvofishery. Penelitian ini bertujuan untuk (i) menganalisis faktor fisis, kimia, dan biologis habitat mangrove pada tahun tanam 2001, 2003, dan 2004 (ii) mengidentifikasi lokasi mana saja yang sesuai untuk dijadikan sebagai areal silvofishery pada tahun tanam 2001, 2003, dan 2004. Penelitian dilakukan dengan cara membagi kawasan rehabilitas mangrove menjadi 3 jalur sebagai ulangan dan tegak lurus garis pantai dengan jarak antar jalur 25 m. pada setiap jalur dibagi menjadi 3 zona ke arah darat. Pada setiap zona dibuat PU ukuran 5m x 5m, sehingga total ada 36 PU. Pada setiap PU diukur suhu, DO, salinitas, pH air, ketebalan lumpur, dan kerapatan vegetasi, plankton dan nekton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada lokasi yang sesuai untuk dijadikan sebagai silvofishery, karena beberapa faktor yang belum mendukung pada saat itu, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara penelitian lebih lanjut mengenai silvofishery ini dan faktor-faktor yang belum memenuhi kriteria habitat mangrove dalam tabel kesesuaian ekologis tersebut.
Fulltext View|Download
Keywords: mangrove; silvofishery; kriteria habitat mangrove; ekosistem; zonasi

Article Metrics:

  1. Anonim. 2008. Pembangunan Wilayah Pesisir. Repository Institut Teknologi Bandung. Bandung
  2. _______. 2004. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.03/MENHUT-V/2004 tentang pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Jakarta
  3. Arisandi, P. 2001. Mangrove Jawa Timur, Hutan Pantai yang Terlupakan. Gresik: Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON)
  4. Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta
  5. Bengen, D. G. 2000. Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir, Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Kelautan. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  6. Damanik, K. 2014. Dinamika Karakteristik Habitat Mangrove Hasil Rehabilitasi di Pantai Utara Pemalang- Jawa Tengah. Yogyakata: Skripsi Mahasiswa Fakultas Kehutana UGM. Tidak dipublikasikan
  7. Darmawan, A. 2002. Peranan Rehabilitasi Mangrove Dalam Mengakumulasi Substrat Lumpur di Pantai Utara Brebes. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta
  8. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius
  9. Fachrul, M, F. 2007. Metode Sampling Bioteknologi. Jakarta: Bumi Aksara
  10. Hariyanto. 1999. Pengaruh Letak Mangrove Terhadap Proses Akumulasi Logam Berat (Pb) di KPH Banyumas Barat. Yogyakarta: Skripsi S1 Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Tidak diterbitkan
  11. Hogart, PJ. 2000. The Biology of Mangroves. Oxford University Press
  12. Kusuma, F. 2011. Pengaruh Kualitas Fisik-Kimia Habitat Terhadap Vegetasi Mangrove di Tepi Sungai Donan Cilacap Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Kehutanan UGM. Tidak diterbitkan
  13. Lhedyan, Sari dan. 2014. Kelayakan Kualitas Perairan Sekitar Mangrove Center Tuban Untuk Aplikasi Alat pengumpul Kerang Hijau (Perna viridis L.). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya
  14. Mahayani, N.P.D. 2002. Perbedaan Beberapa Pola Silvofishery Terhadap Sifat Fisik-Kimia dan Biota Perairan Di Area Mangrove Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupten Brebes. Skripsi. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. Tidak diterbitkan
  15. Nontji. 1987. Laut Nusantara. . Jakarta: Djambatan
  16. Nybakken. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia
  17. Odum. 1998. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Alih Bahasa T. Samingan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  18. Poedjirahajoe, E. 2006. Klasifikasi Lahan Potensial Untuk Rehabilitasi Mangrove di Pantai Utara, Jawa Tengah. Yogyakarta: PS Kehutanan UGM. Yogyakarta
  19. Poedjirahajoe, E 2014. Klasifikasi Habitat Mangrove untuk Pengembangan Silvofishery Kepiting Soka di Pantai Utara Kabupaten Rembang. Laporan Penelitian DPP: UGM. Yogyakarta
  20. Poedjirahajoe, E. 2015. Kriteria Kesesuaian Habitat Mangrove untuk Silvofishery. Yogyakarta
  21. Romimohtarto, K., dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota. Jakarta: Laut Djambatan
  22. Saparinto, dan Cahyo. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang: Dahar Prize
  23. Saraswati, Adinda Arimbi. 2014. Konsep Pengelolaan EKosistem Pesisir (Studi Kasus Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah). Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
  24. Snedaker, S.C. 1978. Mangrove; Their Value and Perpetuation, Nature & Resources
  25. Welch. 1952. Lymnologi. Mc. New York.: Graw-Hill publication

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-10-09 03:33:49

No citation recorded.