skip to main content

Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat

1Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, IPB University, Indonesia

2Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Indonesia

3Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia

Received: 7 Dec 2023; Revised: 13 Feb 2024; Accepted: 13 Mar 2024; Available online: 7 Aug 2024; Published: 12 Aug 2024.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Keberadaan penting penyu dalam menjaga keseimbagan ekosistem laut dan potensi ekowisata pantai peneluran penyu perlu dijamin keberlanjutannya. Penurunan populasi penyu beberapa tahun tarakhir yang di akibatkan oleh kerusakan habitat pantai peneluran akibat abrasi pantai dan gangguan habitat penyu bertelur oleh kegiatan antropogenik telah terjadi di Kawasan Konservasi Penyu di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Agar pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Kecamatan paloh dapat berlangsung secara berkelanjutan, maka perlu mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan melalui pelestarian habitat pantai peneluran penyu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat, dan menganalisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Metode analisis yang digunakan ialah Multiaspect Sustainability Analysis (MSA). Hasil yang didapatkan dalam bentuk indeks dan status keberlajutan. Hasil analisis terhadap empat dimensi menunjukan bahwa dimensi usaha konservasi sangat berkelanjutan (95.29), dimensi sosial berkelanjutan (75.17), dimensi ekonomi kurang berkelanjutan (49), dan dimensi hukum dan kelembagaan berkelanjutan (68.67). Terdapat empat atribut/faktor yang perlu segera ditangani dan perlu diintervensi karena berpengaruh sensitif terhadap peninkatan indeks dan status keberlanjutan yaitu fasilitas hatchery, sikap dan perliku masyarakat terhadap pengelolaan konservasi penyu, tingkat pendapatan masyarakat disekitar kawasan konservasi penyu serta penyuluhan oleh balai penyuluh.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Random Iteration
Subject
Type Research Instrument
  Download (266KB)    Indexing metadata
Keywords: Multiaspect Sustainability Analysis; Kawasan Konservasi Penyu; Kecamatan Paloh

Article Metrics:

  1. Putera A. A. R., Sulmartiwi. L. dan Tjahjaningsih. W. (2015). Pengaruh Kedalaman Sarang Penetasan Penyu Hijau (Chelonia mydas) Terhadap Masa Inkubasi dan persentase Keberhasilan. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 7
  2. Alfinda, F. (2017). Kawasan Ekowisata Penangkaran Penyu Di Desa Sebubus ,. Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 5(2), 64–76
  3. Algadri, R. O. (2014). Studi Tentang Bakteri Dan Jamur Pada Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) Dan Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Pada Fase Tukik Di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur (p. 81)
  4. Anshary, M., Setyawati, T. R., & Yanti, A. H. (2014). Karakteristik Pendaratan Penyu Hijau (Chelonia mydas, Linnaeus 1758) di Pesisir Pantai Tanjung Kemuning Tanjung Api dan Pantai Belacan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Protobiont, 3(2), 232–239
  5. Awale, D., & Phillott, A. D. (2014). a Review of the Adverse Effects of Casuarina Spp. on Coastal Ecosystems and Sea Turtle Nesting Beaches. Indian Ocean Turtle Newsletter , 19 (January, 1–5.)
  6. Damanhuri, H., Putra, A., & Troa, R. A. (2019). Karakteristik Bio-Fisik Pantai Peneluran Penyu Di Pulau Laut-Sekatung Kabupaten Natuna – Provinsi Kepulauan Riau. Prosiding Simposium Nasional Magister, 2, 1–15
  7. Dermawan, A., Nuitja, I. N. S., Soedharma, D., Halim, M. H., Kusrini, M. D., Lubis, S. B., ... & Mashar, A. (2009). Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu
  8. Dharmadi, D., & Wiadnyana, N. N. (2017). Kondisi Habitat Dan Kaitannya Dengan Jumlah Penyu Hijau (Chelonia mydas) Yang Bersarang Di Pulau Derawan, Berau-Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 14(2), 195
  9. Firmansyah, I. (2022). Multiaspect Sustainability Analysis (Theory And Application). Expert Simulation Program Article. 2022, 1, 1–14
  10. Firmansyah, I., Pramudya, B., Budiharsono, S., & Firmansyah, I. (2016). Sustainability status of rice fields in the rice production center of Citarum Watershed. 8(1), 2016
  11. Fitrian, K., Husni, H., & Siahaan, S. (2020). Penilaian Daya Tarik Objek Wisata Pantai Di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 8(1), 171–179
  12. Hutagalung, B., Nugroho, J., & Widiastuti, T. (2009). Potensi Daya Tarik Kawasan Suaka Alam Tanjung Belimbing Di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. 242–248
  13. Kavanagh, P., & Pitcher, T. J. (2004). Implementing Microsoft Excel. In Fisheries Centre Research Reports (Vol. 12, Issue 2)
  14. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 93/Permen-Kp/2020 Tentang Desa Wisata Bahari
  15. Kuppusamy, S., Kumar, S., & Hatkar, P. (2017). Conservation Strategy and Action Plan for the Marine Turtles and their Habitats in Puducherry Conservation Strategy and Action Plan for the Marine Turtles and their Habitats in Puducherry. Wildlife Institute of India, November, 1–80
  16. Lapadi, I., Widiastuti, N.-, Saleh, F. I. E., Mudjirahayu, M., Pranata, B., Pattiasina, T. F., Manangkalangi, E., & Sabariah, V. (2023). Peningkatan fasilitas penangkaran penyu melalui pembuatan bak penangkaran, pondok wisata, dan media penyuluhan di Kampung Meinyumfoka Kabupaten Manokwari. IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 104–111
  17. Lizawati. (2016). Implementasi Kebijakan Program Pelestarian Penyu Hijau Oleh World Wildlife Fund (WWF) Di Kecamatan Paloh Kecamatan Sambas. Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
  18. Manurung, B., & Rifanjani, S. (2015). Karakteristik Habitat Tempat Bertelur Penyu Di Kawasan Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. 4(2), 205–212
  19. Mursalin, Budhi, S., & Manurung, T. F. (2017). Karakteristik Lokasi Peneluran Penyu Hubungannya Dengan Struktur Dan Komposisi Vegetasi Di Pantai Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari, 5(2), 338–347
  20. Nuraini, N., Asriati, N., & Khosmas, F. Y. (2020). Pengaruh Pengunjung Lokasi Pariwisata Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. 191–192
  21. Pradana, A. F., Said, S., & Siahaan, S. (2013). Habitat of Spawning Green Turtle (Chelonia mydas) in the Amusement Park River Twists District Sambas, West Kalimantan. Jurnal Hutan Lestari, 1(2), 156–163
  22. Prasetyo, G. D., Wahju, R. I., Yusfiandayani, R., & Riyanto, M. (2017a). Light Emitting Diode (LED) Hijau dan Pengaruhnya terhadap Pengurangan Bycatch Penyu Pada Perikanan Gillnet di Perairan Paloh. Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 8(1), 87
  23. Sheavtiyan, Setyawati, T. R., & Lovadi, I. (2014). Tingkat Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas, Linnaeus 1758) di Pantai Sebubus, Kabupaten Sambas. Jurnal Protobiont, 3(1), 46–54
  24. Nurjanah, S. (2020). Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Perbatasan Di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Jurnal Pemikiran Islam Dan Ilmu Sosial, 13(01), 13–41
  25. Kurniawan, W., Erianto, E., & Dewantara, I. (2020). Jumlah Tempat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) Berdasarkan Vegetasi Pantai Di Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Belimbing Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari, 8, 605–619
  26. Widiatmaka, W., Munibah, K., Sitorus, S. R. P., Ambarwulan, W., & Firmansyah, I. (2015). Appraisal Keberlanjutan Multidimensi Penggunaan Lahan Untuk Sawah Di Karawang - Jawa Barat. Jurnal Kawistara, 5(2), 113–131
  27. Winarto, W., & Azahra, S. D. (2022). Karakteristik dan Preferensi Habitat Penyu dalam Membuat Sarang Alami untuk Peneluran. BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 5(1), 189–196
  28. Yusra, A., Fisesa, A., Fachrizal, A., & Susanto, H. (2022). Penyu Dan Paloh Perjalanan Konservasi di Ekor Borneo. Yayasan WWF Indonesia

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-08-31 17:29:54

No citation recorded.