Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL61189, author = {Allen Kurniawan and Oktavian Ajie and Azizzah Shofiatunnisa’ and Teuku Assiddiqi and Alimah Sahda}, title = {Optimalisasi Rancangan Unit Kontak Stabilisasi dan Parit Oksidasi untuk Pengolahan Air Limbah Industri Batik berdasarkan Variabel Desain Operasional}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {5}, year = {2024}, keywords = {air limbah; batik; kontak stabilisasi; parit oksidasi; pengolahan biologi}, abstract = { Industri batik menghasilkan limbah cair dengan volume besar sebesar 80% dari total kebutuhan air. Integrasi pengolahan biologi dan fisikokimia merupakan alternatif terbaik untuk mereduksi kontaminan organik dan bahan kimia dari proses pewarnaan batik. Optimalisasi pengolahan biologi dari tipe konvensional lumpur aktif dapat menerapkan opsi unit kontak stabilisasi dan parit oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai efisiensi polutan organik, ketersediaan lahan, dan pengaruh waktu detensi/ hydraulic retention time (HRT) untuk perencanaan unit kontak stabilisasi dan parit oksidasi. Tahapan desain dimulai dengan estimasi debit, konsentrasi polutan, dan penentuan nilai kriteria disain. Karakteristik air limbah industri batik memiliki konsentrasi BOD, COD, dan TSS berturut-turut dalam rentang 2050-2710 mg/L, 3855-78178 mg/L, dan 1180-1315 mg/L. Nilai efisiensi penyisihan bahan organik pada unit kontak sebesar 58,8%; unit stabilisasi sebesar 28,8%, serta unit parit oksidasi 96%. Kapasitas atau volume unit kontak stabilisasi sebesar 520 m 3 , lebih besar dibandingkan unit parit oksidasi sebesar 115,37 m 3 . Kontak stabilisasi membutuhkan luas area pengolahan sebesar 130 m 2 ,sedangkan parit oksidasi 96,15 m 2 . HRT unit kontak stabilisasi (unit kontak sebesar 0,97 jam dan unit stabilisasi sebesar 4,67 jam) jauh lebih singkat dibandingkan parit oksidasi sebesar 27,6 jam. Dengan demikian, HRT singkat dan pada unit kontak stabilisasi dapat mengolah air limbah industri batik dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan unit parit oksidasi. Tergantung dari pencapaian kinerja pengolahan, kontak stabilisasi dan parit oksidasi memberikan solusi alternatif selain unit konvensional lumpur aktif untuk meningkatkan kualitas efluen air olahan. Desain unit ini dapat diimplementasikan untuk skala lapangan sebagai bagian dari integrasi pengolahan biologi dan fisikokimia. }, pages = {1338--1348} doi = {10.14710/jil.22.5.1338-1348}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/61189} }
Refworks Citation Data :
Industri batik menghasilkan limbah cair dengan volume besar sebesar 80% dari total kebutuhan air. Integrasi pengolahan biologi dan fisikokimia merupakan alternatif terbaik untuk mereduksi kontaminan organik dan bahan kimia dari proses pewarnaan batik. Optimalisasi pengolahan biologi dari tipe konvensional lumpur aktif dapat menerapkan opsi unit kontak stabilisasi dan parit oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai efisiensi polutan organik, ketersediaan lahan, dan pengaruh waktu detensi/hydraulic retention time (HRT) untuk perencanaan unit kontak stabilisasi dan parit oksidasi. Tahapan desain dimulai dengan estimasi debit, konsentrasi polutan, dan penentuan nilai kriteria disain. Karakteristik air limbah industri batik memiliki konsentrasi BOD, COD, dan TSS berturut-turut dalam rentang 2050-2710 mg/L, 3855-78178 mg/L, dan 1180-1315 mg/L. Nilai efisiensi penyisihan bahan organik pada unit kontak sebesar 58,8%; unit stabilisasi sebesar 28,8%, serta unit parit oksidasi 96%. Kapasitas atau volume unit kontak stabilisasi sebesar 520 m3, lebih besar dibandingkan unit parit oksidasi sebesar 115,37 m3. Kontak stabilisasi membutuhkan luas area pengolahan sebesar 130 m2,sedangkan parit oksidasi 96,15 m2. HRT unit kontak stabilisasi (unit kontak sebesar 0,97 jam dan unit stabilisasi sebesar 4,67 jam) jauh lebih singkat dibandingkan parit oksidasi sebesar 27,6 jam. Dengan demikian, HRT singkat dan pada unit kontak stabilisasi dapat mengolah air limbah industri batik dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan unit parit oksidasi. Tergantung dari pencapaian kinerja pengolahan, kontak stabilisasi dan parit oksidasi memberikan solusi alternatif selain unit konvensional lumpur aktif untuk meningkatkan kualitas efluen air olahan. Desain unit ini dapat diimplementasikan untuk skala lapangan sebagai bagian dari integrasi pengolahan biologi dan fisikokimia.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-24 21:17:51
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.