skip to main content

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove Telok Bediri, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

1Department Perikanan Tangkap, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275; Sekolah Pascasarjana, Program studi Ilmu Lingkungan, Minat studi Magister Pengelolaan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia

2Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia

Received: 25 Aug 2024; Revised: 21 Dec 2024; Accepted: 21 Mar 2025; Available online: 29 Mar 2025; Published: 31 Mar 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Ekosistem Mangrove Telok Bediri di Desa Sungai Kupah menyediakan potensi besar yang dapat dikembangkan untuk menarik pengunjung untuk berwisata. Untuk mencapai tujuan menjadi Desa Wisata, ekosistem ini memerlukan pengelolaan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian dan menghitung daya dukung kawasan ekowisata mangrove. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan di empat titik stasiun pengamatan, dan data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Penelitian dilakukan dari Desember 2023 hingga Februari 2024.Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini yang melibatkan analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan Daya Dukung Kawasan (DDK). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai stasiun pengamatan di kawasan mangrove Telok Bediri adalah 29 (Stasiun 1), 27 (Stasiun 2), 26 (Stasiun 3), dan 25 (Stasiun 4), yang menunjukkan bahwa ekowisata mangrove dan Daya Dukung Kawasan (DDK) hutan mangrove Telok Bediri sangat sesuai (S1) untuk dikembangkan sebagai ekowisata. Jumlah maksimal pengunjung yang dapat ditampung pada hutan mangrove Telok Bediri sebanyak 1.672 orang, dengan waktu operasional kawasan wisata selama delapan jam kerja per hari.

Fulltext View|Download
Keywords: Ekosistem Mangrove; Ekowisata; Telok Bediri; Indeks Kesesuaian Wisata; Daya Dukung Kawasan

Article Metrics:

  1. Aida GR, Wardianto Y, Fahrudi A, Kamal MM. 2014. Produksi seresah mangrove di pesisir tangerang, banten. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 19 (2): 91-97
  2. Akbar ZF, Rudianto R, Isdianto A. 2019. Analysis of carrying capacity and land suitability in Kenjeran Coastal Area, Bulak Sub Regency, Surabaya City, East Java. Jurnal Pendidikan 66.doi: 10.17977/um017v24i12019p052
  3. Ali M, Sulistiono, Imran Z, Simanjuntak CPH. 2021. The potential development of ecotourism based on mangrove ecosystem in Ujung Pangkah of Gresik Regency, East Java Province, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 800(1):1–16.doi: 10.1088/1755-1315/800/1/012054
  4. Ali, M. (2018). Pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata di Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University (IPB))
  5. Appelquist, L.R., Balstrøm, T., Halsnæset, K. (2016). Managing climate change hazards in coastal areas: The Coastal Hazard Wheel decision-support system - Main manual. United Nations Environment Programme. 48 p
  6. Bengen DG. 2001. Sinopsis ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  7. Castaneda-Moya E, Rivera-Monroy V, Twilley R. 2006. Mangrove zonation in the dry life zone of the Gulf of Fonseca, Honduras. Estuar. Coast. 29:751 764
  8. Darmadi, Lewaru MW, Khan AMA. 2012. Struktur komunitas vegetasi mangrove berdasarkan karakteristik substrat di Muara Harmin Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3): 347–358
  9. Descari R, Setyobudiandi I, Affandi R. 2016. Keterkaitan ekosistem mangrove dengan keanekaragaman ikan di pabean ilir dan pagirikan, kabupaten indramayu, jawa barat. Bonoworo wetlands. 6(1): 43-58. doi: 10.13057/bonorowo/w060104
  10. Destiana, Lestariningsih, S. P., & Dewantara, J. A. (2021). UTILIZATION OF NIPAH ( Nypah fruticants Wurmb ) AS FOOD INGREDIENT FOR IMPROVING THE LOCAL ECONOMY OF VILLAGES ’ s COMMUNITY. 4(2), 522–532
  11. Ginantra IK, Muksin IK, Suaskara IBM, Joni M. 2020. Diversity and distribution of mollusks at three zones of mangrove in Pejarakan, Bali, Indonesia. Biodiversitas. 21(10):4636–4643.doi: 10.13057/biodiv/d211023
  12. Harahab N. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove & Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Ed ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu
  13. Hendriyati, L. (2020). Upaya Masyarakat Di Desa Wisata Penglipuran Dalam Menjalankan Sapta Pesona. Journal of Tourism and Economic, 3(1), 49–57. https://doi.org/10.36594/jtec.v3i1.54
  14. Krauss KW, Lovelock CE, McKee KL, López L, Ewe SM, Sousa WP. 2008. Environmental drivers in mangrove establishment andearly development: a review. Aquatic botany, 89(2), 105-127
  15. Kusmana C. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
  16. Lestariningsih, S. P., Manurung, T. F., & Destiana. (2022). Pendampingan Masyarakat dalam Pemanfaatan Nipah sebagai Olahan Pangan di Desa Sungai Kupah. Kuburaya. Buletin Al-Ribaath, 19(1), 130–136
  17. Marfai, M. A., Mardiatno, D., Wibowo, A. A., Utami, N. D., Jihad, A., Sudarno, A., & Lubis, N. A. Z. (2019). Kajian pengelolaan pesisir berbasis ekowisata di Kepulauan Karimunjawa. UGM PRESS
  18. Michael P. 1994. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan di Laboratorium. Jakarta (ID): UI– Press
  19. Mughofar, A., Masykuri, M., & Setyono, P. (2018). Zonasi dan komposisi vegetasi hutan mangrove pantai Cengkrong desa Karanggandu kabupaten Trenggalek provinsi Jawa Timur. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 8(1), 77-85
  20. Murdiyarso D, Purbopuspito J, Kauffman JB, Warren MW, Sasmito SD, Donato DC, Manuri S, Krisnawati H, Taberima S, Kurnianto S. 2015. The potential of Indonesian mangrove forests for global climate change mitigation. Nature Climate Change. 5:1089-1092
  21. Mutaqin, B. W., & Ningsih, R. L. (2023). Tidal characteristics in the Southern Waters of Java-Indonesia. Jurnal Geografi, 15(2), 154-164
  22. Noor YR, Khazali M, Suryadiputra NN. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor (ID): A Appraisal Technique for Fisheries FAO Fisheries Circular No. 947. Rome
  23. Nugraha HP, Indarjo A, dan Helmi M. 2013. Studi Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan untuk Rekreasi Pantai di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Journal of Marine Research. 2(2): 130-139. doi: 10.14710/jmr.v2i2.2474
  24. Nurdianti AK, Atmodjo W, Saputro S. 2016. Studi batimetri kondisi alur pelayaran di muara sungai Kapuas Kecil, Kalimantan Barat. Jurnal Oseanografi. 5(4): 530-545
  25. Rahman, R., Wardiatno, Y., Yulianda, F., & Rusmana, I. (2020). Sebaran spesies dan status kerapatan ekosistem mangrove di pesisir Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 10(3), 461-478
  26. Rahmawati, R., Kartikawati, S. M., & Latifah, S. 2021. PERENCANAAN INTERPRETASI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI DESA SUNGAI KUPAH KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA. Jurnal Hutan Lestari, 9(3), 440-456
  27. Rakhmadi A, Astuty S, Gumilar I, Pamungkas W. 2019. Kesesuaian kondisi bioekologi ekosistem mangrove sebagai kawasan rehabilitasi mangrove di Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Jurnal Perikanan
  28. Ramyar M, Amiri TA, Momeni O, Ghasemi MJ, Rahman ZU. 2016. Tourist Perspective on Ecotourism Infrastructures in Mazandaran Province of Iran Tourism in Iran Tourism in Mazandaran. Journal of Humanities and Social Sciences Studies (JHSS). 2(3):109–118
  29. Senthilkumar, R., Murali, K. Sundar, V. (2017). Stability of micro-tidal inlets along coastlines dominated by littoral drift. J Coast Conserv 21, 789–801. https://doi.org/10.1007/s11852-017 0537-1
  30. Setyawan, E., Muhammad, F., & Yulianto, B. (2015). Kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk ekowisata mangrove di Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Ekosains, 7(03)
  31. Sujiwo, A. S., Purwanto, U. S., Raihan, R., & Kemala, A. S. (2022). Persepsi Masyarakat Terhadap Jasa Ekosistem Mangrove Di Pulau Untung Jawa. Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP), 7(2), 393-406
  32. Supardjo MN. 2008. Identifikasi vegetasi mangrove di segoro anak selatan, taman nasional alas purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal saintek perikanan. 3(2): 9-15
  33. Surinati D. 2018. Pasang surut dan energinya. Oseana. XXXII(1):15–22. doi: 10.1109/ICHI.2018.00101
  34. Tari, K., Siregar, D. S., & Iswahyudi. (2020). Mangrove Kuala Langsa Land Suitability for Kuala Langsa Mangrove Ecotourism Development. Jurnal Belantara, 3(2), 173–185
  35. Urrego LE, Molina EC, Suáreza JA. 2014. Environmental and anthropogenic influences on the distribution, structure, and floristic composition of mangrove forests of the Gulf of Urabá (Colombian Caribbean). Aquatic Botany 114: 42–49. http://dx.doi.org/10.1016/j.aquabot. 2013.12.006
  36. Wardhani. 2014. Analisis kesesuaian lahan konservasi hutan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan. 7(2): 69-74
  37. Yulianda F. 2019. Ekowisata Perairan, Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar. Bogor (ID): IPB Press

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-04-01 02:35:58

No citation recorded.